11

12.9K 386 42
                                    

Abaikan typo-nya. Dan......selamat membaca...

& & & & & & & & & & & & & & &

11. Be My Wife

Tersudut.

Waktu bisa merenggut, merenggut apa saja yang ada di sekitar kita, termasuk orang-orang yang kita cintai.

Langkah kaki Yohana semakin cepat menyusuri lorong rumah sakit. Beberapa waktu yang lalu ia mendapat telepon bahwa nenek-nya jatuh pingsan. Belum urusan Deby selesai, entah sakit apa yang sedang diderita Deby, kabar yang lebih mengejutkan harus Yohana terima.

Ia melihat Bu Chandra dan ada Pak Adi ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka terlihat...menangis. Segera Yohana mendekat, dan Bu Chandra langsung memeluk Yohana dengan erat. Yohana hanya terpaku tak membalas pelukan dari Bu Chandra.

"Nenek dimana Tante?" tanya Yohana datar. Bu Chandra sesenggukan tak bisa menjawab hanya menuntun Yohana masuk ke ruangan dimana Nenek Yohana terbaring dan...telah tertutup oleh kain, seluruh tubuh Neneknya telah tertutup kain.

Yohana melangkah pelan ke arah Neneknya terbaring, tangan Yohana terulur dan menyibak kain bagian atas. Terlihat Neneknya memejamkan mata, tanpa ada gerakan naik turun di dadanya. Wajah Yohana pias menatap sosok yang terbaring dihadapannya. Bu Chandra memberitahu Yohana bahwa itu adalah serangan jantung.

&

&

&

Semua berjalan dengan cepat bagi semua orang, bagi Yohana sendiri, ia tidak tahu apakah ia masih bisa berjalan? Orang yang selama ini selalu bersama dengannya dan akan memeluknya dengan hangatnya kasih sayang sudah tiada.

Semua proses sudah dilangsungkan. Jenazah Rini, nenek Yohana diinapkan di rumah duka selama dua hari. Jangan lupakan keterkejutan teman karibnya, Mira, ia tak kuasa menahan tangis. Mira membantu semuanya, ia sudah menganggap Yohana adalah bagian dari keluarganya dan tanggung jawabnya.

Kebaktian penguburan yang dipimpin oleh Pendeta telah selesai, kini tinggal pusara yang masih basah dengan bertabur bunga diatasnya. Jenazah Rini dimakamkan di kampung halamannya, memang semasa hidupnya Rini pernah berkata seperti itu. Makam Rini berdampingan dengan makam suaminya.

Mira berdiri disamping Yohana yang masih menatap pusara sang nenek yang telah pergi meninggalkannya untuk selamanya. Semua orang merasa kehilangan itu pasti. Yohana sama sekali tidak menangis ia terlihat tegar, tapi wajah duka tetap tergambar dengan jelas.

"Kita pulang Nak..." Mira menuntun Yohana untuk segera meninggalkan pusara yang masih basah tersebut.

Mira sejenak bercakap-cakap dengan Paman dan Bibi Yohana, mereka adalah anak dari adik kakek Yohana, karena kakek dan nenek Yohana hanya mempunyai satu orang putera yaitu bapak dari Yohana yang sudah meninggal.

Baru beberapa waktu yang lalu Rini mengunjungi mereka dan kini Rini kembali hanya dengan nama saja. Mereka juga merasa kehilangan sosok Rini yang sudah dianggap sebagai orang tua mereka.

Mira dan Yohana berpamitan, Paman dan Bibi Yohana sebelumnya memberikan pelukan untuk memberi kekuatan pada keponakannya. Mira membawa Yohana ke rumahnya, Yohana duduk disofa ruang tamu. Wajah Yohana masih datar, tapi terlihat ia sangat letih setelah semua prosesi selesai.

"Sayang...kamu menginap disini ya sayang..." ucap Mira pada Yohana setelah ia duduk disamping gadis itu.

Yohana menoleh menatap Mira dengan mata sayu, lelah. "Maaf. Aku tidak mau merepotkan Nenek. Lebih baik aku pulang saja." Yohana beranjak dari duduknya diikuti Mira.

Be My Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang