Be My Wife (Complete)

81

Tiba2 diserang flu. Bersin ga berhenti2. Hidung meler2. Sekarang aku tidak bisa mencium bau. Sungguh tersiksa. Efeknya badan aku pegal padahal banyak pekerjaan yang harus diselesaikan (seharusnya sebelum lebaran sudah selesai. Aku harap aku sanggup.)

Terima kasih teman2 yang masih menunggu BMW semoga part ini menghibur teman2.

Selamat membaca. Jika ada typo tolong bantu mengoreksi.

& & & & & & & & & & & & & & &

81. Be My Wife

Sebenarnya.

Pandangan Nuel fokus pada jalanan yang ada di depannya. Sore ini Nuel mengambil keputusan untuk kembali ke Jakarta, padahal baru kemarin ia sampai di kampung halaman istrinya. Tadi siang Nuel dan Paman menemui pemilik mobil yang diyakini Paman bahwa mobil itu yang menjemput istrinya.

Smartphone Nuel berdering, sebuah panggilan menampilkan nama Gideon. Telinga Nuel sudah terpasang handsfree.

"Ya, Kak?"

"Apakah kamu nekad pulang?" tanya Gideon dengan nada tak percaya.

"Ya. Aku sedang dalam perjalanan pulang." Jawab Nuel mantab.

Terdengar Gideon menghela nafas, pasrah pada tekad adiknya. "Hati-hati Nuel. Aku tidak ingin kamu kenapa-napa."

"Aku, Oke kak." Sahut Nuel menyakinkan Gideon.

"Baiklah. Sampai ketemu besok. Aku ingin setelah sampai rumah kamu langsung istirahat. Jangan datang ke apartementku. Ingat! Aku tidak akan membukakan pintu untukmu." Gideon menasehati serta memberi ancaman.

Nuel terkekeh. "Aku tahu password-nya Kak, kalau kakak lupa." Ucap Nuel bangga.

"Terserah. Tetaplah fokus."

"Ya, Kak. Thanks."

Flashback On

"Paman yakin ini mobil yang dulu menjemput Hana?" tanya Nuel pada sang Paman. Kini mereka sudah berada di dekat mobil yang dimaksud.

Paman memperhatikan mobil tersebut dengan seksama. Paman juga tidak ingin keliru dan menimbulkan masalah yang lain. "Aku...yakin." Jawab Paman, dalam nadanya masih ada keraguan. "Nak Nuel, aku memang tidak hafal plat nomornya. Tapi boneka anjing yang ada di depan dan juga boneka ulat hijau dengan kaki warna-warni itu aku sangat hafal. Apalagi sticker belakang ini." Terakhir paman menunjuk sticker yang menyatakan anggota keluarga yang dimiliki dari si pemilik mobil.

Walau pun Nuel juga merasa tidak yakin pada Pamannya yang meragu. Tapi Nuel tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Nuel mencoba peruntungannya dengan menunggu pemilik mobil datang.

&

&

&

Nuel dan paman duduk berhadapan dengan seorang pria yang berusia sekitar tiga puluh tahunan. Ketika Paman memberitahukan tentang mobil yang menjemput istrinya. Mereka menunggu siapa pemilik mobil tersebut. Nuel dan Paman menunggu cukup lama untuk bertemu dengan pemilik mobil. Sampai akhirnya pria pemilik mobil itu datang dan mereka menemuinya. Paman mengetahui betul bahwa pria itu bukanlah pria yang sama dengan pria yang dulu menjemput keponakannya. Nuel dan Paman meminta bantuan kepada pria tersebut.

"Mas!" seorang pria muda melambaikan tangan kemudian menghampiri mereka. Saat ini mereka berada disuatu rumah makan tak jauh dari toko tempat dimana Nuel melihat lokasi ATM yang dimaksud oleh James.