62

7.9K 260 23
                                    

Maaf jika membuat teman2 kecewa karena cerita aku yang biasa ini punya banyak part dan membuat teman2 yang baca bosan. Aku tahu cerita aku masih cerita receh. Aku hanya ingin menghibur teman2 dengan menuangkan imajinasi aku ini. Aku tidak memaksa untuk teman2 ikut dan aku juga tidak bisa mencegah teman2 untuk kemudian tidak ikut. Setidaknya aku harus berterima kasih pada teman2 yang pernah ikut kemudian meninggalkan. Terima kasih mau mampir untuk baca karya aku yang biasa ini.

Terima kasih ku yang besar ku ucapkan untuk teman2 yang masih mau bertahan baca cerita GaJe yang aku buat ini, yang aku ketik dengan perasaan senang juga deg-degan saat teman2 mau membaca apalagi memberi dukungan. Tiap aku mengetik part lanjutan BMW, aku hanya berdoa dan berharap supaya alur cerita yang aku suguhkan bisa menghibur teman2.

Cerita BMW ini sudah lama aku tulis sejak 2016 di blog pribadi aku. BMW berlatar belakang FanFic. Untuk point2 dan ending sudah tertulis semua, karena diubah jadi setting Indonesia terjadi beberapa perubahan.

Semoga BMW tidak mengecewakan teman2 yang setia mengikutinya. Aku ingatkan cerita ini ringan. Terima kasih...terima kasih teman2... Aku tanpa teman2 apalah artinya?

Selamat membaca. Typo maafkanlah. Thanks.

& & & & & & & & & & & & & & &

62. Be My Wife

Kado.

Dua pria dengan postur tinggi tegap nan gagah itu berdiri sejajar, pandangan mereka mengarah ke lapangan golf yang ada dihadapan mereka. Mereka baru saja selesai mengadakan pertemuan di The Royal Hotel.

"Jika Anda ingin saya tidak menemui istri Anda. Saya tidak bisa, Pak Immanuel."

Nuel tersenyum miring. "Saya tidak akan melarang istri saya untuk menemui teman-temannya." Ucap Nuel tenang.

"Apa Anda merasa menang?" terdengar sebersit nada jengkel dan remeh dari pertanyaan Jericho.

Senyum Nuel bertambah lebar bukan senyum miring seperti awal tadi "Boleh kah saya mengatakan saya menang? Sedangkan saya sudah kalah." Jericho kini menatap rekan bisnisnya yang masih setia memandang ke lapangan golf. "Saya kalah. Karena yang sebenarnya...istri saya lah yang menang. Dia yang telah memenangkan hati ini, istri saya, Yohana Sanjaya." Nuel menatap Jericho dengan sorot mata teduh yang menunjukkan kejujuran. Jericho merasa tertohok melihat sorot mata dan ekspresi cinta diwajah rekan bisnisnya. "Memang awal pernikahan kami adalah karena keinginan nenek-nenek kami. Tapi...berjalannya waktu saya mulai terbiasa dan tanpa sadar ia sudah masuk dan berada disini." Nuel menyentuh dada kirinya.

Jericho yang tahu, mendengus "Tidak usah diteruskan." Sela Jericho ketus. "Anda sudah seperti seorang pujangga." Nuel terkekeh mengetahui nada risih dan iri pada ucapan rekan bisnisnya.

"Anda bisa mendapatkan wanita yang mencintai Anda Pak Jericho. Anda adalah pria yang...tampan." Nuel berhati-hati mengucapkan kata tampan, karena tidak ingin ada kesalah pahaman.

"Tentu." Jawaban yang tidak diduga Nuel karena Jericho dengan percaya diri menjawab. "Pegawai-pegawai Anda saja sampai melongo melihat ketampanan dan kharisma saya." Jericho mengingat ekspresi pegawai-pegawai wanita di Gary's Group.

"Ya. Hanya saja saya tetap lebih tampan dimata istri saya." Nuel tersenyum mendapat lirikan tidak suka Jericho.

Entah mengapa suasana antara mereka begitu cair, mengingat mereka tidak akrab bahkan mereka kemarin adalah rival. Jika dilihat dari jauh mereka seperti orang yang sudah lama saling mengenal dan akrab.

Be My Wife (Complete)Where stories live. Discover now