- Kamu dan Kanopi Pohon

5.5K 301 33
                                    

"Jangan lupakan aku dan cepat pulang." Ujarnya. Secarik kalimat itu membuatku sadar bahwa aku tak pernah sendiri di tempat yang asing ini.
Kulihat matanya berbinar coklat dibakar lembayung senja.

Saat itu, kanopi kanopi pohon membentuk semacam siluet yang menghangatkan hati, sore itu senja telah berpamit pulang pada langit.

Aku tak akan lupa. Aku akan memelukmu suatu saat, dengan erat, dengan hangat. Aku mencintaimu seperti kacamata yang kau pakai, yang tak pernah kau lihat, tapi ada lebih dekat dari benda disekitarmu. Hatimu saja yang terlalu malas untuk sadar, bahwa nadiku sejarak dengan degup jantungmu.

Sesaat, aku iri pada kacamata yang membingkai bola matamu itu, dia bisa dekat denganmu setiap saat, setiap waktu.
Melodi sore ini mengalun dengan rapi. Menghantarkan berbait bait puisi jauh ke dalam hati.

Terimakasih karena telah membuat senyumku lebih lebar ketika angin menerpa wajahku, membuat jantungku berdebar lebih keras lagi ketika di dekatmu.

Ceritakanlah warna sore yang kita nikmati hari ini dari kejauhan,
Dan akan aku ceritakan bagaimana senjaku tak akan indah, tanpamu yang duduk disampingku. Ceritakanlah keindahan langit sore ini dari kejauhan,
Dan akan kusematkan rindu ini di sudut cakrawala senja.

Karena aku mencintaimu, mencintai kacamatamu, mencintai mata coklatmu, dan mencintai bagaimana nanti waktu akan menuntunku untuk merindukanmu.


---
Ekwa

HUJAN: Sebait Kenangan KusamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang