Aku, kala itu, kala hujan mulai turun di November, adalah kata-kata yang tak pernah bosan menulis senyum dan tangismu ketika malam telah larut bersama sunyi.
Atau ketika siang, dimana langit biru di sudut kota menampung pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran.
Atau ketika sore, kala remang cahaya oranye dipantulkan oleh genangan hujan di jalan--memberi jawaban juga teka-teki, memberi luka juga pereda.
Atau pada masa-masa dimana kesejatian adalah hal yang tak perlu dipertanyakan.
Kala itu, aku menjelma menjadi tumpukan prosa-prosa tak bertuan, yang lelah dan lunglai, menuntut untuk dibebaskan.
---
Ekwa
![](https://img.wattpad.com/cover/131259256-288-k703667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN: Sebait Kenangan Kusam
PuisiMeraih peringkat 20 Besar di kategori puisi, 2018. - Pada tetesan air itu, tercipta sebuah rasa yang memecah hening dan menguarkan kenangan, bagi siapa saja yang mau menerimanya. - Ini adalah kumpulan sajak dan puisi yang ditulis untuk menghibur dir...