November

786 35 0
                                    

Aku, kala itu, kala hujan mulai turun di November, adalah kata-kata yang tak pernah bosan menulis senyum dan tangismu ketika malam telah larut bersama sunyi.

Atau ketika siang, dimana langit biru di sudut kota menampung pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran.

Atau ketika sore, kala remang cahaya oranye dipantulkan oleh genangan hujan di jalan--memberi jawaban juga teka-teki, memberi luka juga pereda.

Atau pada masa-masa dimana kesejatian adalah hal yang tak perlu dipertanyakan.

Kala itu, aku menjelma menjadi tumpukan prosa-prosa tak bertuan, yang lelah dan lunglai, menuntut untuk dibebaskan.

---
Ekwa

HUJAN: Sebait Kenangan KusamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang