Ku ceritakan padamu sebuah kisah;
Tentang seorang Pria, yang menunggu Wanitanya.
Pria itu telah membuatkannya rumah;
Diantara pelukan-pelukan hangat,
Diantara doa-doa tulus,
Diantara duka dan bahagianya.
Namun ;
Wanita itu tidak lebih,
Dari sekedar badai yang datang,
Kemudian menghancurkan segalanya,
Dan tanpa malu,
Menyesal dan menangis setelahnya,
Meminta sang Pria untuk tidak pergi,
Merasa dirinya paling terluka,
Merasa dirinya paling berduka.
Ku beri tau kau sesuatu;
Bahwa;
Pada akhirnya,
Si Pria pergi, dengan hati yang sakit.
Bukan karena rasa percayanya dikhianati,
Tapi karena Ia membuang waktunya,
Hanya untuk menunggu wanita yang salah.
Si Pria ini lantas menutup dunianya,
Kemudian berujar ;
"Tak semua wanita pantas ditunggu. Karena Beberapa diantaranya hanyalah makhluk yang suka menangis, tanpa sadar bahwa Ia adalah penyebab dari air matanya sendiri."
Tamat.
------
Ekwa
YOU ARE READING
HUJAN: Sebait Kenangan Kusam
PoetryMeraih peringkat 20 Besar di kategori puisi, 2018. - Pada tetesan air itu, tercipta sebuah rasa yang memecah hening dan menguarkan kenangan, bagi siapa saja yang mau menerimanya. - Ini adalah kumpulan sajak dan puisi yang ditulis untuk menghibur dir...
