part6

35.6K 2.3K 33
                                    

Ovilia tengah membereskan barang - barang ke dalam sebuah tas agak besar berwarna cokelat tua, yang akan di bawa pergi bersamanya. Mutter, pun turut membantu dan juga Roland mereka membantu menilapkan beberapa baju tanpa berbicara, entahlah... Mereka sedang bergelut dengan pikirannya masing - masing.

Ovilia menarik nafasnya berat.

Ovilia sudah membulatkan tekatnya, jika dia akan ikut dengan tuan Archard setelah Vater berbicara padanya empat mata terlihat raut muka cemas, sedih dan takut, saat Vater ingin berucap. Ovilia sangat terkejut jika tuan Archard menginginkannya untuk tinggal bersamanya di New York dengan penawaran fantastis menurut Ovilia.

Jika Ovilia ikut dengan tuan Archard, penginapan tidak akan di sita dan hutang Vater lunas, dan juga dia menjanjikan Roland sekolah di California hingga lulus kuliah, tuan Archars menjanjikan kesejahteraan untuk keluargnya. Tentu, dengan dia yang akan di pertaruhkan!

Ovilia ingin menolak, namun dia berpikir lagi jika tidak seperti ini keluarganya yang akan terancam, setidaknya Ovilia berguna untuk ke dua orang tuanya dan adiknya, dia hanya ingin melindungi keluargnya dan ini penawaran yang masuk akal.

Biarlah... Kali ini dia harus berkorban untuk kebahagiaan keluarga tercintanya.

"Kak, seharusnya kau tidak perlu menyetujui kesepakatan itu." ujar Roland bersimpuh di depan kakaknya.

"Benar nak, kami tidak masalah jika penginapan di ambil oleh tuan Archard. Kau tidak perlu berkorban seperti itu nak, Mutter dan Vater masih bisa mencari pekerjaan lain seperti mengurus peternakan domba milik tuan Peter." Matter mengelus rambut Ovilia sayang, dia sangat sedih. Tak kuasa Tamara untuk menahan tangis, akhirnya air mata itu terjatuh kepipinya.

Ovilia menghapus air mata yang jatuh di pipi ibunya."Jangan menangis Mutter, aku tidak apa - apa. Aku akan tetap ikut dengan tuan Archard." ini keputusan yang berat, apa lagi melihat ibunya menangis.

"Dan kau Roland, aku percaya padamu kau adikku yang aku sayang kau tidak akan pernah mengecewakan ku kan?" ujar Ovilia.

Roland menggeleng,"Aku tidak akan mengecewakanmu kak."

"Nah, jika kau tidak akan membuat ku kecewa. Kau harus belajar dengan sungguh - sungguh di California jangan sia - siakan kesempatan yang tidak akan datang dua kali." Roland mengangguk, dia memegang kedua tangan Ovilia dan pipi Roland di taruh di tangan Ovilia.

"Aku berjanji padamu, aku akan belajar sungguh - sungguh di sana kak," Roland pun menangis. Dia bukanlah orang yang cengeng dan mudah menangis, namun ini pertama kalinya Ovilia melihat Roland menangis lagi. Terlebih dia senang jika cita - citanya akan terwujud, bersekolah di tempat yang selama ini di mimpikan. Sedihnya Ovilia. Kakaknya yang harus berkorban untuknya.

"Jaga dirimu baik - baik Ovilia. Mutter akan mendoakan setiap langkah mu, Mutter... Ah, entalah..." Mutter tak kuasa menahan kesedihannya. Dia memeluk Ovilia dari sampingnya. Menangis bersama Roland.

Ovilia pun menangis dalam diam, dia menyeka sedikit air matanya yang jatuh. Dia akan pergi meninggalkan ayah dan ibunya dan juga akan jauh dengan Roland, Keluarga yang selama ini sangat dekat dengannya dan tak pernah meninggalkannya walaupun hanya sehari. Kali ini Ovilia yang harus pergi untuk keluarganya.

Hatinya bergemuruh... Ini bukan saatnya dia ikut bersedih juga, dia harus menenangkan Mutter dan Roland.

Ovilia tersenyum,"Aku akan menjaga diriku disana Mutter, aku harap kau sehat selalu..."

"Maafkan Vater, Ovilia. Ini semua karena ku!" ujar Thomas yang tiba - tiba ada di depan pintu kamar Ovilia, dengan rasa menyesal.

Thomas terlihat sedih dan seperti orang habis menangis, di wajah keriputnya menorehkan kesedihan, kekecewaan. Ini semua salahnya, jika saja dia tidak meminjam uang kepada tuan Archard dengan embel - embel bunga yang sedikit, Ovilia tidak akan ikut dengan Archard seperti ini. Dia menyesal Ovilia harus ikut masuk dalam perangkap Archard orang kaya itu.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang