part14

35K 2K 23
                                    

Cinta datang dengan tiba-tiba, berbeda jalan pula. Mereka di persatukan karena hal yang tidak masuk akal. Namun, mereka terhanyut akan perasaan mereka sendiri.

***

"Terima kasih Mommy," ucapan terima kasih Liam saat Ovilia memberikan kotak bekal makanan, untuk Liam bawa ke sekolah dengan di sertai cengiran memamerkan giginya yang rapih dan bersih. Ovilia tersenyum.

"Di habiskan ya bekalnya." Ovilia membantu Liam memasukan kotak bekal makanan di ransel Liam.

"Iya Mommy, aku sangat suka bekal buatan Mommy. Aku selalu menghabiskan bekalku, tau kah Mom? Temanku selalu meminta bekal makanan ku. Aku sangat sebal!" Liam mengerucutkan bibirnya, menghentakan kakinya kesal saat teman - temannya memakan bekal makanannya hingga tinggal sedikit.

"Benarkah? kalau begitu Mommy akan membawa bekal makanan untuk Liam yang banyak agar temanmu bisa mencicipinya juga,"

"Tidak Mom, Nooo... aku akan selalu di kerubuni oleh teman - teman ku saat jam istirahat tiba, mereka mengatakan selalu penasaran, bekal apa yang aku bawa hari ini! lagi pula mereka kan mempunyai bekal sendiri Mom, kasian jika bekal mereka tidak di habiskan karena memakan punyaku. Kasian Mommy mereka telah membuat bekal susah payah,"

Ovilia tertawa kecil, Liam sangat cerewet karena hal bekal makanan yang selalu di mintai oleh temannya, alasan mereka adalah bekal buatan Mommy Liam selalu menarik dan menggugah selera. Ovilia tidak keberatan jika dia membuat beberapa bekal untuk teman Liam, namun Liam melarangnya! alasannya, bekal buatan Mommy mereka tidak di habiskan dan Liam kasihan pada Ibu mereka yang sudah bangun pagi menyiapkan bekal makanan, namun tidak di habiskan oleh sang anak.

"Tidak boleh begitu Liam, kau harus baik pada temanmu, jika mereka memintanya kau harus memberikannya, Mommy senang loh jika Liam berbuat baik." walaupun Ovilia tahu maksud Liam juga baik, agar mereka memakan bekal mereka masing - masing dan di habiskan, orang tua mana yang tidak sedih jika melihat bekal anaknya yang tersisa atau utuh tak tersentuh.

Liam menarik napasnya pelan. Mommynya ini sangat baik pada temannya, dia bahkan sudah membuatkan tambahan bekal untuk teman - temannya. Dia beruntung mempunyai Mom yang baik hati dan menyayangi anak - anak. Namun, tetap dia yang sangat di sayang Mommynya kan? Liam mengangguk dan tersenyum.

"Baiklah Mom..."

"Anak Mom, yang baik..." Ovilia mengelus rambut cokelat Liam dengan lembut.

"Sudah siap untuk berangkat sekolah Liam?" ucap Darren yang berjalan turun dari tangga menghampiri meja makan yang berapa Liam dan Ovilia disana. Darren sudah siap kekantor dengan jas blue navynya, dengan celana senada.

"Sudah Daddy, aku sangat semangat hari ini..." ujar Liam tersenyum senang.

"Baguslah, ayo kita langsung berangkat," ucap Darren yang ingin berjalan. Namun, di cegah Ovilia.

"Apa kamu tidak sarapan dulu Darren?" tanya Ovilia langsung dapat kerutan di dahi Liam, Ovilia memandang Liam dengan kerutan di dahinya juga. Kenapa anak itu? apakah ada yang salah?

"Darren? Mommy?" Liam langsung menyerobot, memandang ke dua orang tuanya yang sama bingungnya. dia bingung mengapa Mommynya mengucapkan nama ayahnya.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Where stories live. Discover now