part37

24K 1.4K 44
                                    


Hari ini kedua orang tua Darren telah kembali di kediamannya. Setelah sepuluh hari mereka pergi ke Maxico. Wanita dan pria setengah baya itu terlihat mesra karena sesekali Lucas mencuri ciuman di pipi Mila. Mila yang merasa di ganggu oleh suaminya itu hanya mampu menggeleng tak percaya, bahkan acap kali dia berbisik dan berterus terang bahwa dia malu dalilnya berkata mereka sudah tak muda lagi. Namun, bukan Lucas namanya yang bersikerap membuat Mila selalu tersipu malu karena Lucas yang selalu memujanya dan itu terdengar menggelikan di telinga Mila seperti halnya remaja yang sedang di mabuk cinta. Wanita itu merasa beruntung mempunyai suami seperti Lucas.

Ovilia terkekeh melihat kebersamaan kedua orang tua Darren itu. Akankah hubungan rumah tangganya kelak akan sebahagia Mom Mila dan Dad Lucas? Ovilia tersenyum sembari meletakan teh dan kudapan di meja kaca yang melingkari kursi yang di tempati Lucas dan Mila. Mereka sedang ada di halaman belakang mansion.

"Terima kasih Ovilia, jangan terlalu lelah... Beristirahatlah... dalam hitungan hari kau akan menikah sayang,"ujar Mila dengan menggeleng tak percaya. Calon mertua Ovilia ini memang sangat baik hati, calon menantu mana yang menolak jika mempunyai mertua sebaik dan seperhatian ini.

"Iya.. Mom,"

Mom Mila terlihat menuntun Ovilia untuk duduk di kursi malas dekatnya, sembari mengawasi Liam yang sedang bermain bersama Darren di rerumputan hijau. Mereka bermain bola.

Darren terlihat mengedipkan sebelah matanya ke arah Ovilia yang tersipu malu karena ulahnya. Ovilia tertawa saat melihat Liam mengerlingkan matanya mengikuti Darren.

Mila ikut tertawa bersama Lucas pun, sikap Liam mampu membuat suasana kebersamaan semakin kental dan hangat, para pelayan melihat iri ke arah keluarga sang majikan yang begitu damai dan tentram. Mereka  ingin juga memilik keluarga seperti itu rukun tenang dan bahagia.

"Aku tidak sabar mempunyai cucu yang banyak dari mu Ovilia, pasti mansion ini akan sangat ramai oleh teriakan dan suara canda anak kecil." tangan Mila terulur memegang tangan Ovilia.

Dalam hati Ovilia ingin menyebutkan bahwa kau akan menjadi nenek dan mempunyai cucu lagi dengan waktu dekat... Namun seakan tertahan, biarlah dia mengulur waktu untuk memberi tahunya dia ingin Darren dulu yang mengetahuinya, setelah Liam. Sepertinya Liam memang benar tidak memberi tahukannya pada Daddynya itu.

"Kau akan segera mendapatkannya Mom," ucap Ovilia mengatupkan bibirnya.

Seulas senyum di sematkan di bibir calon mertuanya itu,"Terima kasih sayang, aku bahagia Darren telah menemukan pendamping yang pas sepertimu..."

"Mom bolehkan aku meminta tolong?"

"Tentu saja sayang, apa yang bisa ku bantu?"

"Sebentar lagi ulang tahun Darren, aku ingin kau membantuku membuat kue, jika tidak keberatan itu pun..." ucap Ovilia sedikit berbisik pada calon mertuanya itu. Lucas yang sedang membaca koran itu pun tersenyum diam - diam melihat kelakuan calon mertua dan calon menantu itu.

Hampir saja Mila berteriak jika dia lupa akan ulang tahun anak satu - satunya itu, "Aku hampir lupa, ya Tuhan terkutuklah aku melupakan hari terpenting anakku sendiri," Ovilia terkikik geli melihat kelakuan Mom Mila yang sangat panik.

"Aku pasti akan membantumu sayang," ucapnya berbisik juga pada Ovilia.

Mila dan Ovilia dengan bebarengan mengedipkan matanya lalu mereka tertawa bersama....

Darren menjatuhkan tubuhnya di rerumputan hijau itu kepalanya sengaja di sanggah dengan kedua tangannya yang di lipat. Dia menarik napasnya lelah, bukan lelah karena dia bermain bola bersama Liam tapi lelah pikiran dan hatinya yang terus terombang ambing karena wanita masa lalunya.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang