part17

32.8K 1.9K 9
                                    

Malam yang indah dengan bintang - bintang menghiasi langit malam. Ah, betapa sejuknya angin malam yang menyeruak ke dalam tubuhnya. Darren membayangkan jika Ovilia bisa bersamanya disini, memeluk tubuh gadis itu dan. Argh! Darren mengumpat sebal, dia tidak habis pikir mengapa Ovilia menjauhinya setelah pernyataan cintanya kala itu? Dan, ini membuatnya uring - uringan, Ovilia tak pernah berbicara ataupun menatapnya, dia selalu mengabaikannya.

Tanpa laki - laki itu sadari, Ovilia berjalan ke arahnya dengan membawa dua gelas cangkir kopi untuknya dan Darren, dan benar saja tebakannya. Lelaki itu pasti ada di balkon, dia ingin meminta maaf pada Darren karena akhir - akhir ini dia sengaja menjauhi Darren.

Benar kata Aunty Diana, dia tidak boleh menjauhi Darren. Karena, lelaki itu mencintainya.

"Cobalah untuk percaya pada Darren, dia orang yang baik,"

Perkataan Diana sore itu, membuat Ovilia merasa bersalah karena tidak mempercayai Darren karena mencintainya.

Darren terkejut saat cangkir kopi di hadapannya dan... betapa terpekik dia melihat Ovilialah yang menyodorkan kopi hitam padanya.

"Maaf..." Ovilia menunduk, mengigit bibir bawahnya. Merasa bersalah akan sikapnya.

"Maaf? untuk apa?" Darren mengambil mug berisikan kopi hitam yang di sodorkan Ovilia.

Ovilia menyeruput kopinya, merasakan desiran hangat pada tenggorokannya. "Maaf untuk beberapa hari ini, aku telah menjauhimu." ucap Ovilia pelan.

Darren tersenyum, gadis di hadapannya ini memang tidak bisa untuk tidak membuatnya terkekeh. Sikapnya yang lembut dan tidak bisa untuk marah, membuat Darren mengira bahwa dia adalah bidadari yang di sengaja di turunkan untuknya dan mengobati masa lalunya.

Darren menggeleng keras,"Aku tidak marah padamu, hanya saja..." ujarnya. Membuat Ovilia mendongak menatap mata gelap milik Darren. Menunggu terusan dari kata yang akan di ucapkannya.

"Aku merindukanmu..."

Perkataan Darren membuat seketika tubuh Ovilia merinding, Darren memang selalu membuat tubuhnya berinteraksi berlebihan. Ovilia tersipu malu.

Darren meminum kopi hitam dengan mug lucu bertuliskan Daddy. "Kopinya pas. Dan mug yang lucu," kata Darren memuji kopi buatan Ovilia yang pas menurut panca perasanya, tidak terlalu manis.

"Aku membeli mug itu saat pergi ke sebuah toko, aku melihat mug dengan tulisan Daddy, Mommy dan Son," dia memamerkan mugnya yang bertuliskan Mommy. "Ini sangat lucu," senang Ovilia tersenyum saat dia bisa membeli mug lucu yang kata si penjaga toko memang tidak banyak memproduksi mug seperti itu.

"Mommy..." ucap lirih Darren.

"Daddy..." balas Ovilia, tertawa geli.

Dan mereka menikmati malam ini berdua dengan Cinta... tanpa Liam tanpa siapapun hanya mereka, biarlah langit menjadi saksi bisu antara mereka berdua.

Tentang Cinta...

------------

"Daddy. Bisakah berhenti sebentar? menepi." suruh Liam yang melihat kucing hitam anggora yang sedang tergeletak di trotoar jalan, saat Liam melihat dari kaca mobil kucing hitam tanpa seorang pemilik.

Darren memutar kemudinya ke samping jalan,"Ada apa Liam? apa ada yang tertinggal di kelasmu?" tanya Darren bingung karena tiba - tiba sekali Liam menyuruhnya menepikan mobilnya.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon