part40

23.8K 1.3K 18
                                    

Kanker Ovarium atau bisa di sebut juga dengan kanker indung telur adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur), kanker ovarium di temui 60% pada wanita usia sekitar menopause, 30% pada wanita usia reproduksi, dan 10% pada usia yang lebih muda.

Kanker Ovarium bisa menyebar secara langsung ke daerah di sekitarnya dan melalui sistem getah bening bisa menyebar ke bagian lain dari panggul dan perut; sedangkan melalui pembuluh darah, kanker bisa menyebar ke hati dan paru - paru. Kanker endometrium dapat terjadi pada wanita usia 15 tahun.

Tingkat kematian kanker ovarium tergolong tinggi karena kurangnya deteksi telah mencapai stadium III atau IV. Tingkat kematian tergantung dari usia dan terutama luas proses kanker, stadium I dan II memiliki angka harapan hidup dalam 5 tahun sebesar 60 - 70%; stadium III sebesar 30 - 60% dan stadium IV hampir 0%.

Dia. Wanita itu tersenyum kecut saat dokter telah memponis stadium III padanya, kanker ovarium yang telah meluas ke usus halus dalam panggul atau penyebaran melalui lapisan rongga perut. Saat pemeriksaan USG dan ct scan atau MRI perut, dokter telah memponisnya bahwa kanker tersebut sudah menjalar ke dalam tubuhnya.

Langkah kakinya gontai di lorong rumah sakit, matanya memerah dan tak di duga tubuhnya terjatuh luruh tak berdaya, dia berteriak dan menjambak rambutnya sendiri hingga berantakan, meraung - raung di lorong sepi di lantai paling atas rumah sakit itu.

Dia melempar hak tingginya kesembarang arah, merobek pakaiannya sendiri seperti kesetanan. Dia marah, bahkan membenci siapa yang menciptakannya.

Dunia ini memang tak adil untuk dirinya.

"Apakah tidak ada kebahagiaan untukku sedikit saja!!" teriaknya dengan tangis yang tersedu - sedu menumpahkan segala emosi jiwa di dalam hatinya. Seakan dunia memang tak pernah memihaknya. Dari luar memang wanita itu nampak sempurna dan memilik segalanya, tapi di dalam hatinya dia rapuh, bahkan tak ada rasa yang membuatnya bangkit

"Jangan pernah kau membenci-Nya," Seorang lelaki berkaca mata dengan jas putih itu dia melipat tangannya dan berdiam diri di belakang wanita yang hampir putus asa.

Arlissa tidak peduli dengan suara itu, wanita itu acuh dan mengabaikan suara lelaki yang tak berada jauh di belakangnya.

"Kau takkan tahu apa yang akan terjadi kedepannya bukan?" suara laki - laki itu tetap tenang.

"Aku tahu, yang akan terjadi adalah aku yang akan mati dengan perasaan hampa! tak ada keluarga tak ada pendamping bahkan teman sekalipun, dunia ini memang tak pernah memihakku," Arlissa tersenyum kecut dalam tangisnya. Dia menertawakan betapa malang nasibnya selama ini.

Orang tua yang membencinya, mereka mengusirnya setelah apa yang di lakukannya pada suaminya Nath, setelah dia bebas dari penjara karena telah membunuh suaminya sendiri, orang tuanya malu bahkan tak sudi untuk menganggapnya anak, bahkan selama ini Arlissa bekerja sebagai model pakaian dalam hanya untuk menghindupi dirinya sendiri. Dia tak punya teman dan tak punya kekasih selama ini dia hanya menyendiri dan yang dia lakukan adalah mempercantik dirinya sendiri bahkan dia sampai di juluki sebagai wanita tercantik dalam majalah terkenal di Amerika Serikat, Miris memang. Tapi itulah dia. Hancur... Dia hancur lalu apa lagi?

Langkah derap kaki dan helaan napas berat di keluarkan lelaki itu,"Dia tidak akan melakukannya dengan sia - sia, yang dia lakukan pasti ada maksud dan supaya membuatmu belajar. Kelak kau akan tahu dan berdosa saat dia mengabulkan semua keinginanmu. Well... Putus asa hal yang lumrah untukku saat pasienku sudah di ponis tak akan lama lagi. Namun, jangan pernah sekali kau mengabaikan mukjizat." ujar lelaki yang menatap nyalang pada lampu di atas kepalanya.

"Lalu aku harus bagaimana? di saat umurku tak akan lama lagi," Arlissa lirih, merasa putus asa dengan semuanya. Cukuplah dia menderita selama ini atas perlakuan orang terdekatnya. Orang tua dan suaminya sendiri. Mereka yang benar merebut kebahagiaannya hanya untuk kesenangan mereka tanpa pernah melihat dirinya lah yang tersiksa.

Sekarang Arlissa benar - benar tak mempunyai apa - apa, tak ada gunanya juga untuk hidup terlalu lama lagi tanpa siapa - siapa yang mengharapkannya hidup. Bahkan seorang teman yang akan menemaninya untuk sementara, sebelum dia benar - benar pergi dari dunia yang kejam ini.

"Aku bisa membantumu, menjadi temanmu mungkin... agar aku tahu apa yang sebenarnya kau inginkan sebelum kau benar pergi."

"Aku hanya ingin bahagia..."  sesederhana itu namun lelaki itu nampak menggaruk dahinya sendiri.

"Cukup mudah, kau bisa melepaskan apapun yang ada di bebanmu. Selagi kau bernapas tidak kah kau merelakan yang memang bukan milikmu, lebih tepatnya adalah bahagia dan merelakan apapun yang sudah terjadi. Tak ada gunanya mengeluh dan merebut yang bukan hakmu,"

"Apa kau sedang membuatku terpojok begitu? merasa tahu segalanya tentangku?!" Arlissa berdecih. Enyalah kau dokter sialan!

"Aku tahu tanggal lahirmu, 15 mei dan kau anak satu - satunya yang di usir oleh orangtuamu sendiri karena kau telah membunuh suamimu sendiri, kau melakukannya semata - mata kau membencinya dan ingin terbebas dari siksaan yang terus dia berikan padamu... Cukup berani." Dokter itu menatap Arlissa, saat wanita itu menatapnya dengan tak percaya.

"Dasar dokter gila!"

"Ah. Ya, dan sudahlah lupakan dia, lelaki itu takan kembali padamu, percayalah dia memilih wanita itu, dia sangat mencintainya bahkan ku lihat dia sedang mengandung,"

"Berhentilah berbicara dokter gila sialan! dan aku tak akan berhenti untuk mendapatkan yang seharusnya milikku! tak peduli sekalipun dia mengandung anaknya!"

"Sekeras- kerasnya batu jika terus terkena air pasti akan terkikis juga,"

"Dokter cenayang brengsek! Pergi kau dari hadapanku! Damn,"

"Baiklah aku pergi, ingat jangan pernah merobek bajumu lagi, walaupun orang tak melihat dalamanmu, tapi aku tahu kau sedang memakai celana dalam berwarna merah marun dan berenda, waw... Itu sangat seksi," dokter itu pergi meninggalkan Arlissa sendiri.

Arlissa tergelak, bahkan dokter itu tahu pakaian dalamnya. Dokter itu memang cenayang gila dan mesum!

-----------------

Tuh kan aku up dua kali... Hheheh

Gimana tanggapan tentang Arlissa dan dokter mengerikan itu???

07/03/2018




I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Where stories live. Discover now