part21

32.6K 1.8K 21
                                    

Ovilia berjalan menuju kamar Liam, dia ingin melihat apa kah Liam tertidur atau terjaga, biasanya Liam akan terbangun tengah malam karena dia ingin ke toilet. Ovilia membuka pintu kamar Liam pelan.

Dia menyunggingkan senyum. Liam tertidur begitu pulas di kasurnya. Dan... lihatlah siapa itu, tubuh besar dengan bulu hitam yang lebat tertidur di samping Liam?

Ah, Simba.

Kucing menggemaskan itu pun selalu tidur di samping majikannya.

Ovilia menutup pintu kamar Liam dengan sangat pelan agar Liam tidak terbangun akan kehadirannya, setelah dia masuk dan mencium kening Liam dan merapikan selimut yang di pakai Liam.

Tiba - tiba saja tangan Ovilia di tarik seseorang, membawanya ke kamar?Ovilia mengernyit, di sebelah kamar Liam. Pintu itu pun di kunci sengaja.

Ovilia membulat, melihat siapa yang tiba - tiba membuatnya terkejut. "Darren, apa yang kau lakukan? mengapa pintunya di kunci?" tanya Ovilia keheranan dan ke gugupan mulai menyergapnya, saat hanya dia dan Darren lah yang ada di kamar.

Dan, parahnya ini kamar Darren?!

Darren menaruh telunjuknya ke bibir Ovilia, mengisyaratkan agar jangan berbicara keras. "Agar yang lain tidak mendengar kita," ucapnya dengan mata hitam sayu. Karena, kobaran gairah yang selama ini dia pendam.

"Maaf membuatmu terkejut," katanya lagi.

Darren berjalan ke arah Ovilia, menyelipkan lengannya ke belakang leher Ovilia, mengelusnya pelan memberikan sentuhan sensual. Ovilia memejamkan matanya, sentuhan Darren memang selalu membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

Dia menikmati sentuhan itu.

"Aku merindukanmu," ujarnya dengan suara serak menahan gairah.

Ovilia mendongak, mata biru savir itu menatap penuh minat pada mata hitam pekat sepekat malam milik Darren.

"Bukankah tadi kita baru saja bertemu dan kau juga mengatakan kau merindukanku? apa rindu itu masih melekat untukku?" tanya Ovilia pelan dan lembut, memberikan senyuman menawan pada Darren.

"Bahkan sedetik pun aku tidak melihatmu, aku selalu merindukanmu."

Darren menyelipkan anak rambut ke kuping Ovilia, begitu wanita di hadapannya sangat menawan.

"Kau sangat cantik dengan rambut cokelat baru mu sayang," puji Darren. Ovilia memang mewarnai rambutnya dengan warna cokelat dan memotongnya sepundak. Penampilan barunya membuat perubahan yang signifikan pada Ovilia, bahkan gadis itu makin terlihat cantik dan menawan.

Ovilia menunduk dia tersipu malu, Darren sukses membuat pipi Ovilia memerah. Ovilia memang ingin sekali merubah rambutnya menjadi cokelat.

Namun, Darren tersenyum tangannya menyentuh dagu Ovilia, "Tataplah aku..." ucapnya lirih. Membuat Ovilia mendongak hatinya berdebar saat suara Darren menjadi lirih, begitu banyak arti dari lirihan tersebut.

"Aku mencintaimu,.." Ovilia reflek memejamkan matanya saat bibir Darren menyatukannya pada bibirnya. Betapa ribuan kupu - kupu yang berterbangan di dalam perut Ovilia.

Ciuman pertamanya.

Ovilia hanya diam tidak membalas ciuman Darren, yang menuntut ingin di balas.

Darren melepaskan ciumannya yang tidak mendapatkan balasan." Ciuman pertama?" Ovilia menunduk malu, dia mengangguk.

Darren terkekeh,"Hey, tataplah aku jangan suka menunduk." Ovilia menurutinya, padahal dia sangatlah malu benar memalukan! bahwa dia menyadari dia adalah gadis yang paling cupu. Bahkan ciuman pun dia baru merasakannya di usia 20 tahun.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora