part12

36.6K 2.3K 39
                                    






"Liam bukanlah anakku,"

.

.

.

"Apa? apa maksudmu, Liam bukan anakmu Darren?" Ovilia terkejut, Liam bukan anak seorang Darren Archard, lalu mengapa Liam memanggilnya Daddy?

Apa yang sebenarnya terjadi di sini. Ovilia sendiri saja rasanya pening, jadi maksudnya selama ini dia salah paham terhadap Darren.

Oh... Tuhan...

"Liam adalah anak saudaraku yang telah meninggal dunia, sebelum mereka meninggal. Dia menitipkan Liam padaku saat usia Liam tiga bulan. Saat aku mengetahui jika kedua orang tua Liam kecelakaan dan meninggal di tempat, saat ingin menghadiri sebuah acara. Aku kasihan dengan Liam dia tidak mempunyai orang tua, dan aku mengangkatnya sebagai anakku," ujar Darren mencerikan pada Ovilia sesungguhnya, Liam bukanlah anaknya. Dia masih melajang.

Ovilia mengeluarkan air matanya, dia cukup terperangah atas penjelasan Darren, ternyata sebenarnya orang tua Liam sudah meninggal dan dengan kebaikan hati seorang Darren, dia mengangkat Liam sebagai anaknya.

"Dan, saat itulah aku harus berbohong jika Ibu Liam sedang bekerja di tempat yang jauh, aku berbohong seperti itu jika Liam menanyakan Ibunya. Jika dia menangis dan ingin menemui Ibunya, sebisa mungkin aku akan membujuknya hingga dia lupa dengan Ibu," Darren menyesap kopinya yang sudah berubah menjadi hangat.

Pikiran Darren kembali pada saat itu, saat dimana Liam menangis berhari - hari dan jatuh sakit karena kelelahan menangis karena ingin bertemu dengan Ibunya, Darren mengacak rambutnya frustasi dia membujuk Liam dengan berbagai cara, supaya anak itu tidak lagi menangis dan merajuk meminta Ibunya. Dan akhirnya Darren membawa Liam ke rumah orang tuanya di Toronto, nenek dan kakeknya Liam, Ayah dan Ibu Darren. Setidaknya Liam lupa dengan Ibu. Saat nenek kakeknya selalu mengajak Liam berlibur dan memanjakan Liam, karena orang tuanya suka sekali dengan anak kecil.

Darren selalu di bujuk agar mencari Istri karena umur yang sudah di katakan tidak muda lagi, namun Darren membantah selamanya dia tidak ingin mengenal wanita dan menjadikannya Istri. Karena masa lalunya yang selalu menghantuinya...

Kehadiran Liam membuatnya sedikit demi sedikit melupakan kenangan pahit itu.

"Tepati, saat dia melihatmu pertama kalinya, dia pikir kamu adalah Ibunya, yang pulang bersamaku, karena aku telah berjanji ingin membawa Ibunya kembali." ujar Darren lagi.

"Jadi aku minta maaf, untuk Liam."

"Tidak, aku tidak apa - apa. Aku ingin melihat Liam senang," Ovilia menggeleng - gelengkan kepalanya, Ovilia terlihat sedih mendengar cerita dari Darren, dia kasihan pada Liam. Ovilia tidak tega membuat bocah laki - laki itu bersedih.

"Aku mohon padamu, agar tetap menjadi Mommy Liam. Aku sangat khawatir saat dia begitu menginginkan Mommynya, aku tidak ingin Liam bersedih dan murung dan mengganggu pikirannya. Tujuanku membawa mu kemari adalah karena Liam," entahlah apa yang sebenarnya terjadi pada Darren sendiri, dia sebenarnya menginginkan Ovilia untuknya namun dia tidak yakin itu.

Ovilia masih terdiam.

"Semenjak kau ada, Liam begitu bersemangat."

Ovilia menelan ludahnya sendiri dia telah salah paham lagi pada Darren, karena dia pikir Darren menginginkan tubuhnya dan hanya sebagai pemuas. Namun, dia salah besar!

"Aku akan membayar mu, berapapun yang kau inginkan Ovilia."

Ovilia mendongak, dia menggeleng. Bukankah kesejahteraan keluarganya sudah lebih dari uang yang di keluarkan Darren.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Where stories live. Discover now