part10

36.1K 2.1K 19
                                    

Ovilia dan Diana membuat beberapa makanan, sarapan yang menggugah selera bagi Ovilia... Dia bahkan baru pertama kali menghidangkan sarapan sebanyak ini, karena menurutnya hidangan seperti ini bisa di sebut sebagai pesta bagi di rumahnya yang di desa. Apa lagi ini hanya breakfast, Mutternya mungkin hanya menyiapkan roti gandum dan susu setiap paginya.

Orang kaya, seenaknya saja.

"Ovilia. Aku akan ke kamar Liam untuk membantunya bersiap - siap kesekolah, jika tidak keberatan tolong siapkan sarapan itu di meja makan yah," ucap Diana yang diangguki oleh Ovilia.

"Serahkan padaku Aunty," balas Ovilia yang menaiki jari kanannya yang membuat bentuk oke!

"Terima kasih Ovilia," Diana tersenyum lalu pergi dari hadapan Ovilia.

Ovilia menghembuskan napasnya berat, makanan sebanyak ini siapa yang akan menghabiskan. Tidak mungkin jika harus berakhir di tong sampah karena sarapannya ini sangatlah lezat.

Ovilia mengempalkan nasi yang ada di tangannya, dia akan mencoba membuat bekal makanan untuk Liam yang akan di bawa kesekolahnya, kata Diana, Liam akan membawa kotak makanan setiap pergi kesekolahnya namun Diana sangat sedih jika kotak bekal makanan itu selalu tidak habis, pasti sayuran hijau akan selalu tersisa atau utuh tak tersentuh oleh Liam.

Dan, Ovilia mempunyai cara agar Liam mau memakan dan menghabiskan bekalnya, dengan cara membuat karakter lucu pada makanannya. Sayuran brokoli yang dijadikan rambut keriting, si nasi yang menjadi wajah lucu dengan telur dadar sebagai selimut si nasi itu, membuatnya semakin lucu dengan sedikit rumput laut kering yang di potong sebagai bagian mata dan hidung seperti orang sedang tertidur.

Ovilia tersenyum, kotak bekal untuk Liam sudah selesai.

"Semoga bocah kecil itu menyukainya..." gumamnya bahagia dalam hati.

Ovilia lalu menyiapkan sarapan di meja makan yang bisa sekeluarga besarnya untuk sarapan bersama dengan bangku berjejer rapi dengan meja besar di tengah menopang dengan kayu jati pilihan.

"Mommy!" teriak seorang bocah.

Bocah kecil itu terlihat girang saat Mommynya masih tetap di rumah dan tidak pergi bekerja lagi? Ovilia menoleh pada Liam, dia tersenyum kepada bocah itu. Liam mengampiri Ovilia sedikit berlari.

Liam sudah rapih dengan pakaian sekolahnya dan bocah itu terlihat tampan dengan rambut kecoklatan yang di sisir rapi. Liam begitu sangat cute dan menggemaskan.

"Mommy, apa aku bermimpi? kau masih disini?" ujarnya seperti tak menyangka bahwa wanita yang di cap sebagai Ibunya itu masih ada di rumahnya. Mata Liam berbinar - binar seperi anak kucing.

Ovilia tertawa pelan saat Liam begitu sangat lucu dengan wajah yang terlihat begitu wish...

Ovilia mengelus rambut coklat Liam dengan lembut,"Mommy sudah berjanji bukan, untuk tetap di sini dan selalu di sampingmu?" ucapnya tersenyum pada Liam. Senyuman terbaiknya.

Liam mengangguk tersenyum, Liam berlarian mengelilingi Ovilia sangat kegirangan."Mommyku sudah kembali..." ucapnya seperti itu. Membuat Diana yang melihatnya pun tersenyum lebar dan mengusap sudut matanya yang ber air, dia terharu bahwa Liam begitu sangat senang seperti sudah kembali jiwanya yang hilang setelah bertemu Ovilia.

Liam begitu sangat bersemangat pagi ini saat Diana memakaikan baju untuknya, Liam begitu ingin terlihat rapih saat Diana menyebutkan jika Mommynya menunggu di bawah untuk sarapan. Liam memakai pakaian seragam yang terbaik yang ia punya dan sepatu yang bagus, tak lupa tas ranselnya pun yang bagus hanya untuk di perlihatkan pada Ovilia.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang