part46

25.5K 1.3K 24
                                    

Wanita itu mengerang perlahan, bola mata biru savir itu akhirnya membuka matanya setelah satu hari tak sadarkan diri, dia meringis saat dia ingin menggerakan badannya yang terasa lemas dan sakit di sekujur tubuhnya, lalu dia merasakan pusing yang sangat hebat di kepalanya.

"Argh..." terdengar erangan.

Dia mengedarkan pandangannya yang mulai kembali normal, dia berada di kamar kayu yang mampu membuat nyaman dan dia jadi  mengingat rumahnya yang berada di Hallstatt dengan dekorasi kamar kayu, terlihat dari lantai, meja dan lemari semua serba dari kayu jati.

"Di mana aku?" lirih Ovilia.

Jelas ini bukan mansion Darren, karena ini rumah yang sederhana, tiba - tiba saja pintu kamar yang ia tempati terbuka dan menampakan seorang wanita tua dengan rambut putih hampir semua, dia tersenyum ramah pada Ovilia. Dia terlihat mengatupkan bibirnya canggung.

Wanita tua itu menaruh segelas susu hangat dan sup di atas nakas dekat ranjang yang Ovilia tempati,"Akhirnya kau sudah bangun..." katanya yang duduk di tepi ranjang yang di tempati Ovilia.

"Maaf, sebenarnya aku ada dimana? mengapa aku ada di sini? Aunty siapa?" Ovilia terus menimpalkan wanita tua itu dengan pertanyaan yang semakin wanita itu berkerut.

"Bicaralah pelan dan satu - satu," katanya.

"Maaf Aunty," Ovilia menunduk malu.

"Tidak apa - apa nak, aku Marta West. Anakku Daniel yang membawamu kemari, kau pingsan dia bingung ingin membawamu kemana karena kau tergeletak dan ku rasa kau tidak membawa ponsel di tas mu, makanya itu dia membawa mu kemari di kediaman kami." ujarnya,

Ovilia mulai mengingat malam itu, malam dimana dia merasakan patah hati hingga berkeping dan dia mengingat lagi akan ucapan Darren yang berjanji akan menikahi Arlissa jika wanita itu sembuh dan lebih menyesakan lagi Arlissa adalah cinta pertama Darren. Itu lah yang Ovilia dengar lalu dia pergi... tak sanggup mendengar apa yang akan mereka ucapkan...

Ovilia tak sengaja mengeluarkan air matanya lagi saat dia mengingat percakapan Arlissa dan Darren itu, lebih baik kan seperti ini dia pergi dan meninggalkan mansion, Ovilia yakin jika dirinya pergi Arlissa dan Darren akan cepat bersama. Memikirkan itu terasa mendidih dan dia tidak sanggup membayangkan Arlissa yang bersanding dengan Darren.

"Minumlah dan makan sup ini, jika sudah merasa lebih baik. Baru kau bisa menceritakan apa yang terjadi dan dimana tempat tinggal mu. Daniel akan mengantarkannya," ucapnya tersenyum."Panggil aku jika kau membutuhkan sesuatu, aku akan segera datang." lanjutnya lagi, dan dia bangkit dari duduknya.

"Aunty, terima kasih... Tapi apa aku boleh untuk tinggal beberapa hari di sini, aku tidak tahu harus kemana lagi... tapi kau tidak perlu khawatir aku akan segera pergi dari sini dan bekerja untuk membayar kamar dan makanan ini," ujar pelan Ovilia. Dan menghapus air matanya kasar

Wanita tua itu menarik napasnya dan kembali duduk menghadap Ovilia, wanita itu memegang tangan Ovilia. Dia menggeleng,"Kau boleh tinggal disini hingga kau benar tenang, tidak... Aku tidak menerima bayaran aku dan anakku tulus menolongmu,"

"Aku sungguh sangat berterima kasih Aunty,"

Marta mengangguk tersenyum,"Siapa namamu nak?" tanyanya.

"Aku Ovilia Charlotte. Aunty, sebenarnya aku ada dimana? Dimana anakmu yang menolongku itu?" tanya balik Ovilia.

"Dia sedang pergi, dia akan menemuimu jika kau sudah membaik... Kau berada di Edmundston."

--------------------------------

Ovilia memuntahkan isi perutnya merasakan mual yang hebat dan dia berlari ke arah kamar mandi menumpahkan makananya dan itu menyakitkan. Ovilia melihat dirinya di pantulan cermin, wajah yang cukup berantakan dengan mata yang sembab. Dia menangis memegang perutnya yang masih buncit, Ovilia meremas perut datarnya yang di dalam ada kehidupan yang akan terus tumbuh.

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Where stories live. Discover now