part33

24.2K 1.1K 5
                                    

Flashback

Kanada, Toronto ----- Hari ini banyak sekali daun maple yang jatuh berguguran di tanah Toronto, karena musim gugur akan berakhir sebentar lagi, di gantikan dengan musim panas.

Seorang pemuda kira - kira berusia 17 tahun yang telah lulus dari sekolah menengah akhirnya itu terlihat begitu bahagia. Dia memakai pakaian kemeja sederhana dengan rambut di sisir rapih dengan kaca mata yang bertengger.

Senyumnya mengembang saat gadis seusianya menghampirinya dengan seulas senyumannya yang begitu mempesona, membuat siapapun akan terpana dengan wajah polos dan cantik gadis itu.

Gadis yang bernama Arlissa Jackson, mempunyai rambut pirang keemasan dengan kulit putih pucat khas Kanada - Italia karena wajahnya yang terlihat blasteran.

Gadis yang membuat seorang pemuda bernama Darren Archard jatuh hati padanya saat pertama kali memasuki sekolahnya. Pemuda SMA yang berpenampilan aneh dengan rambut yang di belah pinggir dengan rambut yang agak berminyak karena jell rambutnya, dan kaca mata besar yang tidak terlepas.

Gadis itu memeluk Darren erat, sesaat dia sampai di hadapan lelaki itu. Dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Darren pun ikut tersenyum, bahwa dia begitu bahagia. Pasalnya hanya gadis ini yang bisa membuat seorang Darren tersenyum dan terlihat begitu hidup.

"Maaf menunggu lama," ujar Arlissa dengan suara lembut khas gadis itu. Menyesal karena dia begitu lama karena guru lesnya yang sangat lamban menjelaskan soal.

"Tidak apa - apa Arlissa, hanya satu jam." ujar Darren tersenyum.

"Sekali lagi maaf, satu jam itu lama Darren," Arlissa menarik napasnya, merasa bersalah pada Darren yang menunggunya.

Darren terkekeh,"Tidak apa, apapun akan aku lakukan untukmu." ucap Darren langsung membuat Arlissa tersipu malu.

Gadis itu tersenyum manis, bergelayut manja di tangan Darren, membuat Darren begitu berdebar setiap Arlissa menyentuhnya. "Apa kita jadi menonton?" kata Arlissa. Dan Darren langsung mengangguk.

"Aku sudah belikan dua tiket untuk kita," Arlissa menerima dua tiket yang di asongkan Darren dengan senyuma yang mengembang.

"Aku tidak percaya kau sudah membelinya Darren... Tunggu apa lagi ayo kita berangkat..." serunya riang. Arlissa menyeret lengan Darren hingga lelaki itu sedikit terhuyung.

"Wow, tenagamu besar juga," ucap Darren tertawa."Baiklah..." Darren berjalan seirama dengan Arlissa dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibir Darren.

Ini...

Sudah dua bulan sejak pernyataan cintanya pada Arlissa, setelah beberapa tahun hanya melihat Arlissa dari kejauhan dan hanya mampu meliriknya tanpa menatapnya.

Kini hubungan mereka sangat dekat. Arlissa tidak menjauhinya ataupun membencinya. Malah dia juga menyukai Darren apa lagi Darren begitu manis padanya.

Waktu itu di lantai satu atau lebih tepatnya di sebuah loker putri, Darren mengendap memasuki loker putri dan menaruh diam - diam surat cinta pada loker Arlissa yang bernomor 325. Ini adalah saran gila yang di ajukan sahabatnya James.

"Kau harus berani untuk menyatakan perasaan yang bertahun - tahun lamanya pada Arlissa, bagaimana jika dia juga mempunyai perasaan yang sama denganmu?"

I Meet You (SUDAH DITERBITKAN)Where stories live. Discover now