Kekecewaan Brianna

12.7K 576 3
                                    

Kamu tau kenapa kamu saya panggil kesini? Jujur saya kecewa dengan presentasi kamu tadi malam! Dan ini, surat peringatan kamu yang ke dua." Jeremy memberikan amplop putih. Wajahnya terlihat marah, yah karena Brianna gagal untuk membuat para investor itu tertarik.

Brianna diam dan dalam hatinya ia terus memeberikan sumpah serapahnya untuk boss nya dan kini amarah itu masih memuncak, Brianna merobek amplop itu dihadapan Jeremy.

"Saya adalah orang yang berkompeten jadi saya tidak akan takut kalau anda memecat saya!" Brianna membentak Jeremy dengan nada tinggi.

"Kamu lupa, kamu itu bicara dengan siapa?!" Jeremy tak kalah menaikan volume bicaranya.

"Ya, saya paham dan saya tahu betul makhluk apa yang ada di depan saya. Ya anda Jeremy Watson sang pemilik J.J Watson Corp dan anda adalah seorang D-I-T-A-K-T-O-R!" Brianna tidak percaya dia akan mengatakan hal itu pada Jeremy, dia sudah pasrah kalau hari ini dia akan dipecat.

"Anda tidak tahu apa yang terjadi sama saya kemarin? Kalau anda lebih peka sedikit terhadap bawahan anda maka tidak akan melakukan hal ini kepada saya! Permisi!" Brianna berjalan keluar. Tetapi tiba-tiba saja tangannya ditarik Jeremy, sontak tubuh Brianna terbanting ke lantai yang beralaskan karpet.

Apa yang akan dia lakukan sekarang, sungguh aku benar-benar terjebak diruangan ini.

"Saya mau keluar pak!" Brianna bangun dari jatuhnya. Sekuat tenaga dia mendorong Jeremy, tapi usahanya tidak berhasil badannya terkalu besar bagi Brianna.

"Kamu ga akan bisa kemana-mana lihatlah ini sudah jam berapa?! Cuman ada security itu pun dibawah. Saya hanya mau memberi kamu hukuman. Karna kamu telah berani menantang saya!" Tungkas Jeremy dengan wajah sengitnya.

Brianna menangis, ia takut apa yang akan dilakukan Jeremy pada dirinya.
"Somebody help me..." rintih Brianna, ia masih berusaha membuka pintu ruangan itu tetapi usahanya sia-sia karena telah dikunci oleh Jeremy, Brianna berteriak untuk memanggil seseorang untuk membantunya.

Tangan Jeremy meraih tubuh mungil Brianna yang sedang meronta-ronta, gadis itu memukul sekuat tenaga badan Jeremy yang berusaha menggendongnya tetapi tetap saja tidak berhasil.

Brianna dibawa kesebuah ruangan yang berada dibalik rak buku, ia melihat ada sebuah kasur didalamnya, ukuran ruangan itu tidak sebesar ruang kerja Jeremy, bahkan hanya cukup untuk kasur berukuran kecil.

Tubuh sintal itu dilempar ke atas gundukan busa empuk yang ia lihat dan Jeremy menutup pintu itu lalu pergi meningkalkannya.

Entah sudah berapa lama Jeremy meninggalkan Brianna. Tangisan Brianna pun sudah terdengar sayu.

Brraakk..

Suara pintu terbuka itu mengagetkan Brianna yang tampak sudah mulai tertidur.

"Makan dan minumlah, saya bukan orang yang seperti yang kamu fikirkan, saya masih ada yang dikerjakan. Kamu tunggu disini. Temani saya malam ini. Anggap saja saya sedang menyuruh kamu lembur. Kalau mau tidur silahkan." Jeremy pergi dan menutup kembali pintu ruangan tempat Brianna disekap.

Aku benar-benar tidak mengerti dengan lelaki ini,

Begitu kasarnya ia padaku,

Tapi ia memberiku makanan ini.

*****

Brianna merasakan hal yang aneh pada tubuhnya, bulu-bulunya merenggang, dia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Dia gelisah, panas, tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia merasa dia sangat sehat. Sudah satu jam berlalu Brianna didalam ruangan itu, tubuhnya semakin menggeliat tak tertahan..

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Where stories live. Discover now