Pertikaian 1

7.9K 355 1
                                    

Semua perkataan dari Jeremy terus membayanginya, bahkan sampai pagi ini kepalanya masih terasa sakit karena semalaman terjaga akibat memikirkan perkataan lelaki itu. Brianna kembali melihat beberapa dokumen milik Mr. Huang yang semalam diberikan padanya, dan kali ini mungkin ia akan lebih mempercayai Jeremy.

Ia mencoba membuka beberapa dokumen yang diberikan oleh Mr. Huang, gadis bermata sayu itu kini makin berkutat pada tumpukan kertas yang telah ia keluarkan dari ranselnya.  Brianna terus meneliti semua data yang telah ia dapat, mulai dari beberapa laporan audit, laporan pajak perusahaan, hingga salinan akta-akta perusahaan yang telah diberikan kepadanya. Sejauh ini dari data nya tidak ada kecurigaan dengan semua itu.

Brianna kembali membuka beberapa data milik Mr. Huang yang sebelumnya telah ia cari tahu, ia membuka laptopnya dan kali ini rawut wajanya nampak lebih serius.

Ada perbedaan disini dengan data yang ku cari..

SHIT!!

Ku harap Lukas belum menemui Mr. Huang hari ini..

Gadis itu bergegas meninggalkan flatnya menuju kantor, ia berharap bahwa Lukas belum menemui Mr. Huang, dengan sedikit berlari dikoridor flatnya ia menuju lift.  Pikiran tentang perkataan Jeremy semalam membuat dirinya semakin bingung, bagaimana caranya agar Lukas nanti akan mengerti bahwa Mr. Huang adalah orang yang berbahaya. Brianna pun khawatir bahwa semua itu akan membahayakan Lukas nantinya.

Berkali-kali Brianna mencoba menelfon Lukas tapi sayang ia hanya terbuhung dengan nada sambung tanpa adanya suara Lukas yang menjawab telfonnya, dan itu terus ia lakukan entah sudah berapa kali gadis itu mencoba menghubungi Lukas, dan hasilnya nihil.

C'mon Lukas.. Jawab telfonku...

Kini gadis bertubuh sintal itu telah sampai di kantornya, ia melihat ke arah parkiran VIP guna memastikan apakah Lukas sudah datang tetapi ia tak melihat mobilnya terparkir hanya ada mobil milik Jeremy disana. Pikirannya kini makin gusar, ia membawa beberapa dokumen ditangannya dan berlari menuju lobby, Brianna menerobos beberapa orang yang sedang mengantri untuk naik kedalam kotak besi itu.

Lift itu telah mengantarnya menuju lantai 10 bergegas ia menuju ruangannya untuk mencari Lukas, Brianna bertanya dengan beberapa rekan kerja nya tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang sudah melihat Lukas hari ini, padahal ini sudah jam 10.30 seharusnya Lukas sudah berada dikantor ini sekarang. Kini Brianna memutuskan untuk bertemu Jeremy, ia akan memberitahukan kepada CEO nya itu temuan yang telah ia dapatkan.

"Jeremy!" Tanpa mengetuk pintu, gadis itu menerobos masuk kedalam ruang kerja Jeremy, Lelaki itu menatap Brianna dengan heran.

"Kau ini kenapa?!" Sahut Jeremy yang sedang duduk dikursi kerjanya.

"Kau harus lihat ini, apa yang telah ku temukan.." Gadis itu tak lagi menghiraukan sentakan Jeremy, Brianna menunjukan beberapa kertas dan juga membuka laptopnya dihadapan Jeremy, seketika Jeremy langsung berdiri dan melihat apa yang akan ditunjukan oleh Brianna.

"Aku harus mengakui bahwa kali ini kau benar, dan aku salah.." Mata Brianna kini menatap Jeremy, wajahnya kini terlihat seperti pasrah apabila Jeremy akan memaki nya kali ini.

"Kau mengaku salah? Wow aku tak menyangka bahwa seorang wanita bisa mengakui kesalahannya.." Jeremy tersenyum kecil melihat tingkah Brianna sekarang.

"Sudahlah lupakan itu.. aku akan menjelaskan beberapa hal yang telah ku temui, tentang keganjilan pada perusahaan Mr. Huang.."

Jeremy kini memandangi Brianna yang makin membuatnya jatuh hati, kepolosannya serta kepintarannya membuat sang CEO berhasil ditaklukan oleh pegawai kelas menengah itu, mata itu tak luput memadangi bibir Brianna yang terus mengoceh, serta jari jemari Brianna yang nampak terus berkutat pada beberapa kertas serta laptop di atas meja nya. Kalau saja perempuan didepannya ini bisa bersikap lembut untuknya, mungkin Jeremy akan terhipnotis setiap hari nya.

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang