Sang Pelatih Amatir

7.7K 370 4
                                    

"Kursi roda ini akan menjadi teman baikku.."

"Ya, lalu bagaimana denganku?"

"Kau adalah CEO terbaik yang pernah aku temui.."

Senyum sumringan kini terpancar jelas pada wajah Brianna, hari ini ia sudah bisa pulang. Tak ada yang perlu di khawatirkan lagi didirinya, beberapa pekan sudah sangat cukup untuk Brianna berada di dalam rumah sakit itu. Jeremy membawa gadis itu menuju mobilnya, beberapa perawat pun ikut mengantarnya.

Jeremy melajukan mobilnya ditemani Brianna yang duduk manis dikursi penumpang, ia teringat beberapa kali menaiki mobil itu tetapi tak ada perasaan sebahagia ini. Lelaki disampingnya kini telah mengubah hidup serta sudut pandangnya. Jeremy sang ditaktor hanya masalalu untuknya, lelaki itu hadir dalam hidupnya seakan menjadi orang yang baru.

"Aku menyesal tidak menghajar Lukas saat itu.." Seketika Jeremy teringat pada petengkarannya dengan Lukas.

"Lalu kenapa kau tidak melawannya?" Sahut Brianna sambil memandangi wajah Jeremy yang nampak serius.

"Kau ingin aku menghajar Lukas?" Pertanyaan Jeremy membuat Brianna membisu seketika, ia pun sebenarnya tak ingin ada pertikaian diantara mereka.

"Dari kecil Lukas bersamaku, anak itu sangat ketakutan kalau sudah melihatku marah.. Tetapi dia selalu membuat onar, beberapa kali aku harus mengurusnya dikantor polisi.."

Brianna masih menatap Jeremy, sepertinya ia banyak yang belum diketahuinya tentang siapa Lukas sebenarnya.

"Aku tahu bahwa ia akan bekerja sama dengan Mr. Huang karena beberapa kali aku melihat Mr. Huang menjemputnya di mansionku, dan kau tahu itu jauh sebelum kau merencanakan untuk bekerja sama dengan Mr.Huang.."

Kali ini Brianna dibuat benar-benar seperti orang yang sangat bodoh. Lukas berhasil menipunya.

"Mengapa kau tidak memberitahu ku dari awal?"  

"Memberitahumu? Sepertinya sudah tidak kurang lagi aku memperingatkan mu untuk berhati-hati dengan Lukas.."

"Iya, tapi kau tidak pernah memberi tahu ku bahwa Lukas memang sudah kenal dengan Mr. Huang.."

"Apa kau pernah membertitahu ku tentang rencana mu?"

Brianna hanya terdiam, memang semua yang menimpa nya adalah kesalahan terbesar yang pernah ia buat.

"Lukas mengancamku, kalau aku berani menghalangi rencananya maka ia akan membunuhmu Brianna.." Jeremy menghela nafas panjangnya, ia mengusap wajahnya seakan menyesali dengan semua yang telah terjadi.

Mata Brianna terbelanga, ia tak menyangka bahwa Lukas yang terlihat sangat baik untuknya ternyata bisa melakukan hal yang sekeji itu.

"Dan akhirnya aku mendapatkan ganjaran atas semua kebodohanku selama ini.." Brianna tak bisa menyembunyikan rasa besalahnya pada Jeremy.

Lelaki itu hanya tersenyum untuknya, selama ini anggapannya pada Jeremy adalah sesuatu yang salah. Brianna yang selama ini merasa dipermainkan, dijebak, dipermalukan tertanya ia dilindungi oleh sosok Jeremy. Memang Jeremy bukan lelaki yang bisa mengutarakan semua yang dirasakannya, tetapi dengan segala tindakannya ia bisa tahu bahwa Jeremy sangat peduli pada Brianna

Jeremy seperti teka-teki untuknya, Brianna harus menyusun huruf per huruf, kata per kata hingga ia bisa mengerti apa maksud dari semua yang telah di lakukan Jeremy untuknya. Mungkin masih banyak yang belum ia ketahui, tetapi Brianna tidak ingin melanjutkan rasa ingin tahu nya, ia tak ingin terus-terusan menganggap dirinya bodoh. Biar waktu yang akan menunjukan semua nya.

Begitu banyak yang tidak aku ketahui..

Aku memang terlalu naif...

Tetapi, aku percaya..

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Where stories live. Discover now