Sebuah Permintaan

8.5K 359 3
                                    

Dengan air mata yang masih mengalir diwajahnya, Brianna berlari meninggalkan Jeremy. Brianna tak habis fikir bahwa Jeremy bisa membuatnya seperti jatuh dari tebing yang sangat tinggi, pikirannya sekarang menjadi sangat kacau bagaimana bisa ia mempercayai Jeremy sedangkan Lukas sangat baik padanya, dan yang terpenting Jeremy lah yang telah menidurinya seharusnya yang patut disalahkan adalah Jeremy bukan Lukas.

Amarah itu sekarang sedang berkecamuk dipikirannya, Brianna berlari diantara kerumunan karyawan J.J Watson.Corp yang sedang berjalan dikoridor dan tentunya semua menanyakan apa yang terjadi pada gadis yang terkenal sangat bersahabat itu tetapi Brianna lebih memilih untuk terus berlari tanpa menghiraukan pertanyaan mereka.

Brianna memasuki ruang kerjanya, berharap Lukas masih ada didalam sana. Hatinya lega ketiga matanya melihat wajah lelaki yang sekarang menjadi prioritas didalam pikirannya. Lukas melihat wajah innocent Brianna yang terlihat basah, ia pun tak mengerti apa yang terjadi pada gadis itu. Tanpa Brianna sadari dirinya kini telah memeluk Lukas, hati kecilnya sangat menyayangi mengapa Jeremy tega menyebar fitnah tentang Lukas.

"Hey, ada apa Brianna?" Lukas bingung lantaran Brianna yang terus menangis dan memeluknya.

Gadis bermata sayu itu hanya menangis tanpa berbicara apapun pada Lukas, ia tak ingin Lukas mengetahui bahwa Jeremy telah menyebarkan berita yang buruk tentang Lukas. Kalau sampai Lukas mengetahuinya, akan ada pertengkaran hebat terjadi dan Brianna tak ingin sampai dirinya dilibatkan dalam masalah ini.

"Hey..what happen? Please Brianna bicara pada ku..." Lukas mencoba menenangi Brianna yang perlahan mulai melepaskan pelukannya.

"Kau mau membantuku?" Brianna masih terisak.

"Ya tentu, apa yang perlu ku bantu?" Tanya Lukas sambil membantu mengusap air mata diwajah manis itu.

Brianna mengehela nafas panjang seraya menguatkan dirinya, ia pun berjalan untuk menutup pintu ruangannya karena ia tak ingin orang lain mengetahui hal ini.

"Kau tahu bahwa Jeremy sedang menjebakku?" Brianna mendekati Lukas yang sedang bersandar dimeja kerjanya.

"Ya ku tahu itu, lalu?"

"Dan kau pasti tahu pertunangan ku dengan Jeremy hanyalah pura-pura?" Wajah Brianna kini terlihat lebih serius dari sebelumnya.

"Iya.. lalu apa yang harus ku bantu untukmu?"

"Apa kau bisa menghentikan semua permainan Jeremy?" Nada bicara Brianna kini lebih kecil dari sebelumnya.

"Kukira kau menikmatinya.."

"Tidak, kau salah Lukas aku ingin mengakhiri semuanya, sungguh aku sudah tak tahan dengan sikapnya yang sangat ditaktor itu, tetapi kau tahu bahwa Jeremy tidak ingin melepasku begitu saja.." Brianna kini tampak frustasi.

"Jadi kau tidak menyukai Jeremy?" Wajah Lukas kini tampak lebih serius.

"Tidak.." Tegas Brianna, dan Lukas tersenyum lebar ketika mendengar jawaban Brianna.

"Thank's God..." Lukas menepuk bahu Brianna sehingga membuat gadis itu bingung atas tingkah Lukas.

"Kau kenapa?" Brianna kini memincingkan dahi nya karena tak mengerti apa yang terjadi pada Lukas.

"Kalau begitu kesempatanku sedang terbuka sangat lebar..." Jawab Lukas sambil membentangkan tangannya.

"Aku sedang tidak ingin bercanda.." Brianna kini mulai kesal dengan tingkah Lukas yang terlihat masih kekanakan.

"Hey dengarkan aku... Aku mulai menyukaimu sejak pertama bertemu diruangan Jeremy dan kau harus tahu itu Brianna.." Pernyataan Lukas kini membuat Brianna terkekeh.

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Onde histórias criam vida. Descubra agora