Kebahagian Yang Hanya Sementara

8.2K 356 2
                                    

Natasha Brianna menjadi wanita paling beruntung, bertemu dengan seorang lelaki Jeremy Watson sang CEO J.J Watson.Corp. Senyuman manis terus terpancar dari wajah gadis itu, kini cincin diamond itu telah disematkan dijari manisnya. Brianna terus memandangi berlian itu, sungguh mewah untuknya.

Ia tak menyangka bahkan bermimpi pun tidak, kini dirinya akan segera menjadi Mrs. Watson dan tentunya akan mendampingi Jeremy seumur hidupnya. Brianna hanya berharap, roda kebahagiaan akan terus berada bersamanya.

"Apa yang akan kau lakuan setelah ini?" Tanya Brianna sambil menatap Jeremy yang berada disampingnya.

"Dalam waktu dekat aku akan  ke London, Amanda akan menikah.." Jawab Jeremy, ia memalingkan wajahnya kearah Brianna.

"Kau harus ikut.." Pinta Jeremy.

Brianna hanya tertawa mendengar rencana Jeremy yang ingin membawanya ke London, Jeremy menatap wajah gadis itu heran, lelaki itu tak tahu apa yang membuatnya menjadi tertawa seperti ini.

"Kau jangan memberikan ku harapan palsu.." Ucap Brianna sambil masih menertawakan Jeremy.

"Palsu? Harapan apa maksudmu?" Lelaki itu kini nampak kebingungan dengan ucapan Brianna.

"Bagaimana aku bisa ke London, bahkan visa pun aku tidak punya.. dan pasporku telah habis.. dan kau ingin mengajakku ke London? Mungkin setelah kau pulang, visa ku baru selesai.."

Diselah percakapan mereka, ponsel milik Jeremy berdering. Seseorang tengah menghubunginya dengan cepat Jeremy mengangkat telfon itu dan pergi menjauh dari Brianna.

Brianna hanya terdiam memperhatikan rawut wajah Jeremy yang nampak berbeda, berkali-kali kata kasar terucap dari mulutnya. Ia tak tahu apa yang terjadi, tetapi ia merasa ada sesuatu yang buruk tengah terjadi.

Lelaki bertubuh bak model majalah pria dewasa itu segera meminta Brianna untuk memakai pakaiannya, dan segera meninggalkan tempat itu. Brianna terus bertanya pada Jeremy apa yang sedang terjadi, tetapi Jeremy memilih bungkam dan kini mereka berdua telah pergi dari tempat itu.

Jeremy mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, lelaki itu tampak tidak tenang. Berkali-kali Brianna mencoba menanyakan apa yang terjadi tetapi lelako itu sama sekali tidak mau memberitahunya.

Gadis itu akhirnya memilih diam disepanjang jalan, tak ada pertanyaan lagi dari mulutnya. Ia pun mencoba menenangi Jeremy yang napak panik dan terburu-buru. Mobil itu kini sudah keluar dari perkebunan pohon pinus dan menuju ke arah kota.

"Kita akan kemana?" Tanya Brianna yang nampak tidak tenang.

"Ada masalah di kantor.." Jawab Jeremy singkat.

"Ada apa?" Brianna kini penasaran apa yang tengah terjadi.

Dan Jeremy kembali bungkam, sungguh Brianna benar-benar khawatir. Perasaannya makin tidak karuan ketika melihat rahang Jeremy yang mulai mengeras.

Sekitar satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai di gedung J.J Watson.Corp, Brianna melihat banyak pegawai berhamburan diluar gedung, apa yang terjadi? Bukan kebakaran karena tidak ada asap yang mengepul, lalu mengapa mereka semua berada diluar gedung ini? Pertanyaan itu terus memenuhi pikirannya.

Jeremy meminta Brianna untuk tetap berada didalam mobil itu, hati nya kian cemas melihat Jeremy yang kini meninggalkannya didalam mobil. Dengan cepat Jeremy berlari menuju lobby gedung itu.

Mata sayu itu melihat sekelilingnya, Brianna melihat Sally yang tengah cemas bersama rekan kerjanya yang lain. Brianna sudah tidak bisa mengikuti perintah Jeremy dan sekarang ia mencoba keluar dari mobil mewah itu.

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant