Tamparan Kebenaran

9.5K 425 2
                                    

Aku benar-benar tak menyangka bahwa Jeremy mengatakan hal itu...

Jam sudah menunjukan pukul 09.00 tetapi Brianna masih tetap berada di flat nya, kini ia masih memikirkan ketika dirinya mau membuat Jeremy basah kuyup, dia tertawa kecil ketika memikirkan hal bodoh yang telah ia lakukan.

"Baiklah Brianna..kamu harus segera bekerja kembali..." Brianna berusaha memberikan advice pada dirinya sendiri dan berharap hari ini akan lebih baik dari sebelumnya.

Pagi ini lalu lintas masih cukup ramai, beberapa kendaraan pun masih banyak yang mengantri dijalan. Brianna tidak perlu khawatir terjebak macet karena dia pergi menggunakan sepeda nya, selain itu menyehatkan dirinya dengan bersepeda Brianna akan cepat sampai ke tempat tujuannya.

Hanya sekitar 15 menit ia bersepeda dan sekarang J.J Watson.Corp sudah ada didepan matanya, dan seperti biasa ia menaruh sepeda nya sejajar dengan sepeda lain di area parkir, Brianna memperhatikan parkiran VIP nampak belum ada mobil Jeremy terparkir disana, ia melanjutkan langkah nya menuju lobby.

Brianna menaiki lift yang sudah terbuka dan mengantarnya ke lantai 10, pintu lift mulai tertutup tetapi seseorang mengehentikan lift itu sehingga pintunya kembali terbuka. Brianna melihat seorang security didepannya dan ternyata ada Jeremy dibelakang security itu ia memasuki lift dan kini Brianna berada bersama Jeremy didalam kotak besi itu.

Lift mulai naik tetapi tiba-tiba lampu didalam sana padam sehingga membuat kotak besi itu berhenti dan mengalami sedikit guncangan didalamnya, sepertinya listrik sedang padam yang menjadikan lift berhenti secara tiba-tiba. Brianna sontak panik ketika mengalami guncangan, tanpa ia sadari dirinya telah memeluk Jeremy yang berada disampingnya.

"Hey tenang.." Jeremy mencoba menenangi gadis yang sedang memeluknya sangat kencang, Brianna hanya menutup matanya mencoba mengurangi rasa takutnya saat ini.

Apa aku akan mati bersama si gila ini?

Aku tak mau nasibku mati bersama lelaki sombong ini...

Lift itu kembali berguncang ketika Brianna melangkahkan kakinya untuk menjauhi Jeremy, dan ini ternyata membuat gadis berbadan mungil ini semakin takut. Jeremy masih mencoba menekan tombol darurat yang berada di dinding lift, beruntung kali ini mereka masih selamat karena lift kembali normal.

Tetapi Brianna masih tetap pada posisinya yang memeluk Jeremy begitu kencang dan kotak besi itu sudah sampai mengantar mereka, pintu lift terbuka tetapi Brianna masih belum melepaskan pelukannya dan matanya masih tertutup rapat.

"Kau belum mau melepaskan pelukanmu ini? Apa kau mau semua orang melihat kita seperti ini? Cepat buka matamu!" Jeremy mencoba melepaskan Brianna yang membuatnya cukup sesak, Brianna tak menyangka beberapa pasang mata sudah berada didepan pintu lift yang sudah terbuka lebar.

"Maaf Sir.." Brianna menata baju dan rambutnya, ia mengikuti CEO nya keluar dari dalam lift.

Pasti akan ada berita tentang Jeremy dengan ku nanti...

Sungguh bodoh kau hari ini Brianna...

Jeremy membalikan badannya kearah karyawannya yang melihat Brianna memeluknya tadi.

"Ah tunggu, kalian tak perlu berfikir macam-macam tadi lift itu mengalami trouble lebih baik kalian menggunakan tangga darurat," Jeremy tahu bahwa mereka akan membicarakannya nanti, dan Brianna memilih untuk tidak mempedulikan mereka, ia melanjutkan langkahnya menuju ruang kerjanya.

Memang tak ada yang mengetahui hubungan Natasha Brianna dengan Jeremy Watson, kecuali Lukas. Brianna lebih memilih untuk tidak memberitahukan ke siapa pun tentang dirinya dan Jeremy, karena Brianna tidak ingin dianggap sebagai perempuan penggoda boss besar. Bersyukurlah karena mereka hanya mengetahui bahwa Brianna suka bertengkar dengan Jeremy.

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Where stories live. Discover now