Pertikaian 2

6.7K 417 6
                                    

Lukas kini sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, tanpa berbicara apapun Lukas segera meninggalkan Brianna dan Jeremy. Brianna lega kini Lukas sudah pergi, ia melihat Jeremy yang masih tersungkur lemah dilantai beralaskan karpet itu, dengan sigap ia membantu Jeremy untuk memindahkannya ke sofa.

"Brianna, kenapa kau memberikan itu padanya?!"

"Aku hanya tidak ingin kau celaka, Jeremy.. Lagi pula dia tidak akan bisa membukanya tanpa sidik jariku.."

"Lukas telah meretasnya, ia telah mengambil sidik jari mu pada sistem absensi!"

"What?!"

"Hey.. Kau mau kemana?!"

"Aku akan mengejarnya!"

"Briannaaaa!!!"

Brianna tak menghiraukan panggilan Jeremy yang terus menggema ditelinganya, ia menuju tangga darurat untuk mengejar Lukas yang masih didalam lift menuju lobby, dengan cepat ia menuruni 10 lantai anak tangga itu. Pikirannya hanya tertuju pada isi didalam hard disk itu, ia tak ingin perjuangan Jason dan Maria akan sia-sia karena tindakan bodoh nya.

Beruntung Brianna masih melihat Lukas yang berjalan tidak jauh dari dirinya, namun Lukas menyadari kehadiran Brianna yang mengejarnya dari belakang, ia pun berlari menuju pintu keluar. Brianna memanggil beberapa security untuk menahan Lukas tetapi tak ada satu orang pun yang berjaga. Ia teringat mungkin mereka sedang mengurus Mr. Huang beserta bodyguradnya.

Brianna terus mengejar Lukas yang sudah berlari di trotoar, kaki mungil itu terus mengejar lawan didepannya, sedikit lagi ia bisa menangkap penjahat berdarah dingin itu.

"I CATCH YOU!!" Brianna kini berhasil menarik tangan Lukas dan berusaha merebut hard disk yang ada digenggaman Lukas. Mereka berdua saling tarik menarik beberapa kali Lukas mengancamnya tetapi Brianna tak takut walaupun sekarang nyawanya tengah dipertaruhkan.

DDUUAAAAARRR

Suara tembakan menggema di area J.J Watson.Corp, terdengar beberapa orang tengah berlari ke arah mereka yang sedang bersitegang merebutkan jatung perusahaan itu.

"Polisi?!" Lukas panik ketika beberapa petugas kepolisian berlari kearahnya, dan tanpa ia sadari Lukas melepaskan hard disk itu.

"Kau harus mati Brianna..." Lukas mendorong tubuh Brianna hingga terlempar ke jalan dan ia lari memasuki mobil yang berhenti didepannya, dari arah depan Brianna sebuah mobil yang sengaja mempercepat laju nya dengan cepat menghantam Brianna hingga gadis itu kini tersungkur lemah di tengah jalan.

Brianna hanya terdiam merasakan kuda besi itu menghantamnya dengan sangat kuat, ia merasakan tubuhnya melayang, hingga merasakan jatuh yang teramat sakit diseluruh badannya. Tetapi, ia masih setia mendekap hard disk yang sudah berhasil ia dapatkan dari Lukas.

Kalaupun aku mati...

Paling tidak, aku sudah menyelamatkan jantung perusahaan ini..

Mungkin nama serta patungku akan disematkan digedung ini..

Jeremy..

Maafkan aku..

BBBRRAAAKKKK... Suara tubuh Brianna yang menghantam aspal, beberapa security berlarian untuk mengakat tubuh Brianna, ia masih setengah sadar dan masih bisa merasakan beberapa security itu mencoba mengangkatnya. Samar ia mendengar suara Jeremy yang memanggil-manggil namanya.

"Brianna.. Ya Tuhan, sudah ku katakan jangan pergi... sekarang kau lihat apa yang terjadi padamu.." Jeremy tampak sangat panik melihat tubuh Brianna yang kini tergeletak tak berdaya di jalan, ia mengangkat tubuh mungil itu. Dan memerintahkan beberapa security untuk menyiapkan mobil untuk membawa Brianna ke rumah sakit.

"Aku menyelamatkan ini.. Aku berhasil merebut ini dari Lukas.." Brianna mencoba memberikan hard disk itu pada Jeremy, tangannya sangat lemah hanya untuk mengangkat kotak besi itu. Pandangannya menjadi gelap, mata nya semakin menutup, kini ia tak bisa mendengarkan apa-apa pun.

"Brianna.. Kau harus kuat Brianna.. Dengarkan aku.. Hey.. cepat buka matamu!! Kau mau aku hukum Brianna?! Hey tolong hentikan drama mu ini..!!"

"Brianna....harusnya ku katakan dari dulu kalau aku mencintaimu... Hey, aku Jeremy Watson ingin menikahimu..."

Jeremy tak melepaskan dekapannya pada Brianna, ia terus berusaha membisikan perasaannya pada Brianna, berharap gadis itu akan mendengarnya, tetapi semua sia-sia. Jeremy memeriksa nadi Brianna yang kian melemah, hatinya sangat gusar sekarang.

"Brianna...aku sangat mencintaimu..." Jeremy membisikan kata-kata itu pada telinga Brianna. Jeremy terus menunggu gadis itu membalas perkataannya, tapi nampaknya tak ada tanda-tanda Brianna akan sadar.

Tak disangka suara nafas Brianna terdengar sangat jelas ditelinga Jeremy. Wajah putus asanya kini berubah ada sedikit harapan untuknya, ia segera membawa Brianna menuju ambulance yang telah disiapkan untuknya. Jeremy beserta supir dan beberapa polisi mengirinya menuju rumah sakit.

****

Hay.. Terimakasih sudah membaca kisah ini.. Emang sudah tamat? Belum kok tenang aja hehe..
Untuk part selanjutnya bakal ada hal-hal tak terduga lagi..
Yang pasti lebih bikin gregetan deh hehe..
Jangan pelit-pelit vote sama comment nya ya :)

Sampai Jumpa di part selanjutnya..

Tenang.. di update besok kok :D

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें