Jason And Maria

8.1K 384 0
                                    

Gadis berparas khas Indonesia itu kini mulai sibuk dengan persiapannya untuk bertemu Mr. Huang, ia menyiapkan beberapa berkas dan membuat data untuk dipresentasikan didepan Mr. Huang dan para jajaran direksinya. Ia sangat bersemangat dalam hal ini karena Brianna sudah melirik perusahaan Mr. Huang yang menurutnya dapat berpengaruh besar pada J.J Watson.Corp .

Pagi ini tampak begitu berbeda Brianna terlihat bersemangat untuk kembali bekerja, disamping ada Lukas yang sudah hadir kembali setidaknya ini adalah kesempatannya untuk tidak terlalu memikirkan masalahnya dengan Jeremy, walaupun akhir-akhir ini banyak drama yang terjadi didalam hidupnya dan itu cukup membuatnya stress.

Brianna sudah memasuki area gedung milik J.J Watson.Corp dan seperti biasa ia selalu melihat area parkir VIP guna memastikan apakah Jeremy sudah tiba, karena ia sangat hafal dengan boss nya yang selalu menyindir secara halus kalau ada pegawai yang terlambat, tapi kali ini ia tidak mempermasalahkan apabila Jeremy nanti akan menyindirnya lebih tepatnya ia tidak mau sampai bersama Jeremy lagi terjebak didalam lift, bahkan kalau bisa ia tidak melihat wajah Jeremy selamanya.

Syukurlah si Monster yang sudah jago mengarang cerita itu belum datang

Beberapa rekan kerjanya menyapanya dengan hangat, Brianna memang terkenal dengan keramahannya apalagi semenjak dirinya bisa menaikan saham milik J.J Watson.Corp mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah berdirinya perusahaan kontruksi internasional itu. Seseorang memanggilnya dan membuat Brianna terhenti dari langkahnya.

"Brianna.. tunggu!" Sally memanggil Brianna dari kejauhan yang telihat sudah memasuki lobby.

"Hey.." Brianna menunggu Sally didepan pintu masuk.

"Eh, ada gossip tentang lo Bri.." Sally menghampiri teman kuliahnya itu dengan terengah-engah ia mengatakan bahwa kemarin ada berita yang tidak enak tentang Brianna, dan Brianna pun sudah menyangka bahwa itu akan terjadi.

"Kenapa? Gara-gara gue pelukan sama Jeremy di lift?" Tanya Brianna dengan nada santai.

"Bukan itu aja Bri.. gue denger dari temen-temen katanya lo nangis kemarin pas keluar dari ruangan Mr. Jeremy, emang ada apa sih Bri?? Sally sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan rekannya kali ini.

"Oh itu, bukan apa-apa kok.." Jawab Brianna sambil meleparkan senyuman terpaksa pada Sally.

"Gue yakin pasti sesuatu terjadi, dan gue curiga ada hubungan yang lain antara lo dengan Mr. Jeremy.." Pertanyaan Sally kini mulai terlihat mengitimidasi Brianna, ia memilih diam dan tetap berjalan menuju lift tetapi Sally masih memberodonginya dengan berbagai pertanyaan.

"Gue lebih memilih untuk engga memikirkan itu sekarang Sal," Jawaban Brianna yang membuat Sally sedikit menghela nafasnya, Sally tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya tetapi ia menaruh curiga bahwa ada sesuatu yang lain terjadi antara Brianna dan boss nya.

Brianna mencoba meredam emosinya menghadapi berita yang tidak enak tentang dirinya, ia tahu bahwa teman-temannya akan menaruh curiga ketika melihat dirinya bersama Jeremy. Beruntung pekerjaan Brianna yang tidak sepenuhnya berada didalam gedung itu dapat meminimalisir keadaan hatinya yang semakin gusar.

Seperti biasanya, Sally kembali bekerja diruangannya begitupun Brianna yang langsung berjalan menuju singgasananya, sesegera mungkin ia harus menghubungi asisten Mr. Huang karena ia berharap hari ini Mr. Huang bisa meluangkan jadwalnya untuk bertemu Brianna dan Lukas. Brianna memasuki ruangannya yang terlihat sudah bersih dan rapih, ia melihat seorang office boy sedang membereskan alat kebersihannya, kali ini Brianna akan mengejutkan OB yang cukup akrab denganya itu.

"Kang Dadang!!" sapa Brianna dengan nada yang cukup mengejutkan lelaki berdarah sunda itu.

"Alaah si neng teh, ngagetin wae.. tong kitu atuh neng.." Sambut kang Dadang dengan mulut yang sedikit mengerucut. (Alah, si neng ngagetin aja.. jangan seperti itu neng)

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang