Kesalahan Fatal

8.3K 372 4
                                    

Langit di Jakarta kian menjingga, hiruk pikuk suasa ibu kota menjelang gelap semakin ramai. Para pemilik kendaraan mulai memadati jalanan yang tak pernah sepi itu, buruh kantoran pun ikut memadati halte-halte hingga stasiun untuk kembali beristirahat. Langit yang mulai menjingga itu seperti memanggil mereka untuk segera bertemu dengan orang terkasih yang sedang menunggu kedatangan mereka.

Begitupun dengan Natasha Brianna, ia sedang menunggu tetapi kali ini pekerjaan yang sedang menunggunya, lebih tepatnya ia akan segera menemui Mr. Huang untuk meeting bersama nya dan Lukas. Beruntung kali ini Jeremy belum menemui nya lagi, mungkin Jeremy tidak kembali ke kantor itu setelah mengantar Jason dan Maria. Ia mencoba menghubungi Lukas karena dari tadi ia tak melihat keberadaan lelaki itu.

Kau dimana?

Mr. Huang akan bertemu jam 7 malam ini.

Brianna,

Pesan singkat itu telah dikirim oleh Brianna, ia akan menunggu balasan dari Lukas sambil membereskan beberapa dokumen yang masih tergeletak diatas mejanya. Notifikasi pesan masuk ke handphone nya, dan ternyata Lukas telah membalas pesan Brianna.

Kamu langsung saja ketempat meetingnya.

Aku akan menyusul sebentar lagi

Lukas,

Jam sudah menunjukan pukul 6 sore dan hanya tersisa satu jam dirinya harus segera sampai di tempat meeting, sebuah resto yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantornya. Brianna mulai bergegas meninggalkan ruangnya, beberapa rekan kerja nya juga sepertinya akan pulang. Bisa dikatakan bekerja pada J.J Watson.Corp jangan berharap bisa pulang cepat, bahkan untuk tepat waktupun sangat jarang terjadi, tetapi ada beberapa juga rekan kerjanya yang memilih untuk pulang agak larut, Brianna tahu bahwa itu salah satu cara mereka agar tidak bertemu dengan kemacetan yang terjadi di jam pulang kantor.

Brianna menelfon asisten Mr. Huang dan memberi kabar bahwa mereka sedang menuju ketempat pertemuan. Gadis itu memilih untuk naik taxi kali ini walaupun tidak jauh karena kalau berjalan kaki atau mengendarai sepeda akan membuatnya cukup berkeringat dan akan membuatnya risih. Perjalanan yang harusnya bisa memakan waktu 10 menit kini terasa lebih lama, Brianna terjebak dalam kemacetan yang cukup padat. Ia terus melihat pada jam di handphonenya, berharap ia bisa datang tepat waktu.

Setelah ia bersabar menghadapi kemacetan di Ibu Kota yang cukup membuat tensi darahnya melambung naik, kini ia telah sampai di resto tempat pertemuan itu akan berlangsung. Brianna segera memasuki resto dan mendapati beberapa pelayan yang menyambutnya didepan pintu masuk. Mereka mengantar Brianna menuju sekumpulan orang-orang yang tengah berbincang, Brianna yakin kalau itu adalah Mr. Huang. Gadis itu mengingat bahwa Lukas harus berada disini sekarang, kembali ia menghubungi lelaki itu tetapi suara Lukas sekarang nampak berada didekatnya.

"Brianna.." Lukas menyapa Brianna yang tengah sibuk dengan handphonenya.

"Ah.. syukurlah ku kira kau tak jadi menemui ku.." Brianna menghela nafas nya, ia merasa lega ketika lelaki yang telah ia tunggu kedatangannya kini sudah berada didepannya.

Lukas dan Brianna berjalan menuju meja milik Mr.Huang, terlihat ada 1 orang perempuan berwajah oriental serta 3 laki-laki berwajah oriental pula duduk dimeja yang sama. Brianna menyapa mereka dan tak segan seorang berbadan gemuk dengan kacamata serta rambut yang terlihat sudah mulai mengalami kebokatakan akibat faktor umur menyambut Brianna dan Lukas.

"Hallo... Nona Natasha, bagaimana kabarmu?" Lelaki berbadan gemuk itu menghampiri Brianna yang masih berdiri didekatnya.

"I'm good.. Mr. Huang.." Jawab Brianna yang tak kalah ramah menyapa Mr. Huang. Brianna melihat Lukas yang sedari tadi hanya berdiam diri disampingnya, Brianna mengerti bahwa ini adalah pengalaman pertamanya menghadapi calon investor.

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Where stories live. Discover now