Berita Masa Lalu

7.8K 357 4
                                    

Tatapan Jeremy kini melihat gadis yang berdiri kaku didepan meja nya, ini pun diluar dugaannya bahwa Jason dan Maria berniat untuk melibatkan Brianna dalam hal ini. Dan Jeremy pun yakin bahwa Brianna tidak akan mau mengikuti kemauan kedua kakak nya itu. Lelaki tampan bak seorang model pria dewasa itu berjalan mendekati Brianna yang masih terdiam terpaku ditempatnya.

"Bagaimana bisa Brianna kalian libatkan dalam hal ini?!" Jeremy kali ini menentang kemauan Jason dan Maria.

Aku hanya tidak ingin nantinya terjadi sesuatu pada Brianna... Gumam Jeremy dalam hatinya.

"Aku minta maaf, sebaiknya aku pergi...permisi.." Brianna tersadar bahwa tak seharusnya dia berada disini, ia melenggang pergi dari ruangan itu meninggalkan para petinggi J.J Watson.Corp, tetapi Maria tetap mengikutinya.

"Sepertinya aku harus berbicara dengan Brianna.." Maria mengikuti Brianna keluar dari ruangan milik Jeremy.

"Brianna, sebaiknya kita bicarakan hal ini di ruanganmu.." Maria menghampiri Brianna yang sudah berjalan didepannya.

Semua karyawan menyambut Maria yang memasuki area kerja mereka, dan tentunya mata mereka pun menuju pada Brianna yang nampak terjadi sesuatu diantara mereka tetapi Brianna memilih untuk tidak memikirkan apa yang rekan-rekan kerja nya pikirkan tentangnya. Brianna berjalan sejajar dengan Maria menuju ruangannya bagaimana pun ia harus menghormati istri dari boss besarnya.

"Ok, saya akan menjelaskan sesuatu pada mu.. dan saya rasa kamu harus mendengarkan saya kali ini.." Maria menutup pintu ruangan Brianna dan sekarang mereka hanya berdua didalam sana.

"Jeremy sudah mengatakan semua tentang kalian, Jeremy, Kamu dan putraku Lukas.." Maria mulai membuka hal yang selama ini ia sembunyikan tentang kebenaran Jeremy.

"Aku tahu bagaimana sifat putraku, bahkan didepanku ia berani membawa seorang gadis dalam keadaan mabuk pada tengah malam. Dan aku mengirimnya kesini agar Jeremy bisa membuatnya berubah, kau tahu sifat Jeremy yang sangat keras? Hanya Jeremy yang Lukas takuti selama ini..." Lanjut Maria dan kali ini membuat Brianna tertegun mendengarnya.

Apakah aku harus mempercayai wanita ini?

Tapi, semenjak kejadian itu Lukas tak pernah mengulanginya lagi...

Bahkan ia begitu baik denganku...

Ya Tuhan, apalagi yang harus aku lewati...

"Brianna, kau harus mendengarkan ku kali ini. Jeremy tidak pernah bermain-main dengan ucapannya, dan aku pun mempunyai harapan lebih padamu Brianna..." Maria mencoba meyakinkan Brianna sambil memegang wajah manis milik gadis itu.

"Dan soal kami membutuhkan sidik jari mu, supaya Lukas tidak berbuat nekat untuk mencuri ini dari Jeremy... Mungkin kau tidak akan percaya hal ini tetapi aku mengerti betul bahwa putra ku nanti akan berbuat seperti itu.." Lanjut Maria.

"Kau tahu Brianna, sistem ini membutuhkan dua sisi keamanan supaya tidak mudah di retas oleh orang yang menginginkan semua ini..."

"Kalau begitu kedua jari milik Jeremy saja..."

"Tidak bisa Brianna, ini lebih dari sidik jari.. kau bisa bayangkan apabila hard disk ini di curi? Mereka bisa dengan mudah menemui Jeremy untuk membuka nya. Tetapi kalau ada sidik jari mu tentunya mereka juga akan mencarimu, dan itu meminimalisir tingkat resiko untuk mudah di retas.. kau mengerti? Dan yang paling penting tidak ada yang mengetahui ini.." Maria tak berenti berbicara dan saat ini Brianna tidak mengerti apa yang harus ia lakukan setelah mengetahui ini.

"Aku boleh bercerita sedikit Brianna?" Maria kini terlihat lebih santai dan wajahnya memancarkan aura kebahagiaan ketika ia mengatakan hal ini, dan Brianna pun menyetujui Maria untuk bercerita kepadanya.

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant