Di Tepian Danau

9.3K 369 0
                                    

"Ayo, nanti kau terlambat.." Brianna menekan lembut dada bidang itu.

"Hari ini aku ada beberapa meeting, ku harap kau bisa menemaniku.."

"Bukannya itu memang tugasku? Kau hanya berdiam diri di kursimu, lalu aku yang harus bekerja keras, berbicara tentang semua hasil kerjaku, dan harus membuatmu merasa puas?" Brianna menatap mata keabuan itu, sehingga membuat Jeremy mengernyitkan dahinya.

"Lalu.. kalau aku mengecewakanmu kau akan memarahi ku dengan mulut belatimu itu!"

Tanpa menghiraukan ocehan Brianna, Jeremy menggendong Brianna dan berjalan keluar dari kamar itu. Gadis itu merasa malu ketika beberapa pelayan melihatnya, mereka tersenyum kecil melihat tingkah sang Tuan yang tak malu menunjukan kemesraan dihadapan para pelayannya.

"Hey, biarkan aku berjalan.." Brianna berbisik pada Jeremy, ia sungguh malu ketika ia kini tengah dipertontonkan dihadapan pelayan yang berlalu lalang.

"Ah maaf Tuan, kursi roda ini akan dibawa?" Tanya seorang pelayan yang terlihat mendorong kursi roda Brianna.

"Tidak.. dia akan pergi tanpa kursi rodanya.." Jeremy terus melajukan langkahnya menuju mobil yang telah siap di depan pintu rumahnya.

"Lalu bagaimana aku bisa berjalan?"

"Seperti ini.." Jawab Jeremy dengan nada santai.

"Cmon Jeremy, jangan sampai kau menggendongku seperti ini didepan rekan kerjaku.." Brianna nampak frustasi menghadapi Jeremy yang selalu membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa.

Hari ini pertama kalinya, Natasha Brianna kembali lagi ke aktifitasnya bekerja di J.J Watson.Corp. Hari yang cukup menyenangkan untuknya, dia sangat rindu dengan rekan-rekan kerjanya. Dalam perjalanannya pun ia tak hentinya menelfon beberapa rekan kerjanya memberi tahu pada mereka bahwa hari ini dia telah kembali ke kantor itu.

Brianna sibuk dengan handphonenya, sehingga tak sadar gadis itu bukan dibawa menuju kantornya melainkan suatu tempat. Jeremy pun hanya terfokus pada kemudinya, dan ia bersyukur Brianna tidak memperhatikan kemana arah mobil itu melaju.

Mobil mewah bernuansa hitam itu melaju dengan kencang, melewati jalan dengan pemandangan pegunungan yang indah. Jauh dari keramaian kota, hanya beberapa rumah yang berada dipinggir jalan itu. Dan pada akhirnya Brianna tersadarkan bahwa ia tidak berada dijalan menuju kantornya.

"Ini dimana?" Tanya Brianna sambil melihat pemandangan yang cukup menarik dari dalam mobilnya.

"Nanti kau akan tahu, sebentar lagi sampai.." Jawab Jeremy santai.

Banyak pertanyaan yang terbesit difikiran Brianna, apa yang akan Jeremy lalukan untuknya. Ia hanya memijat lembut dahinya menandakan ia tengah pasrah mengikuti keinginan Jeremy. Tak ada fikiran buruk, hanya saja ia bingung mengapa Jeremy tak memberitahunya kali ini.

Beberapa pohon pinus tertata sangat apik sepanjang jalan itu, udaranya sangat segar sehingga membuat Brianna membuka jendela mobil itu. Gadis itu menutup matanya seraya ia menikmati udara sejuk yang tengah ia rasakan. Rambut hitam nan tebal itu seolah tersapu oleh desiran angin yang berhembus. Tak lupa ia menghela nafas panjang, merasakan setiap detail udara yang masuk ke parunya.

"Aku sudah lama tak merasakan ini.." Ucap Brianna, bibirnya kini sedang tersenyum lebar dan terus menanti dimana kuda besi itu akan berhenti.

"Kau suka?" Tanya Jeremy yang ikut merasakan sejuknya udara di area hutan pinus itu. Ia terus melajukan mobilnya, tanpa menghiraukan Brianna yang masih terfokus melihat keindahan dari dalam mobilnya.

Dan kini mobil mewah itu telah berhenti didepan sebuah pagar yang menjulang tinggi, seorang laki-laki membuka pintu pagar yang nampak berkarat itu, tak ada rumah didalamnya. Hanya ditumbuhi pepohonan dengan dedaunan yang cukup lebat. Jeremy memasuki area itu, hingga mata Brianna terbelanga melihat pemandangan didepan matanya.

YOU ARE MY WAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang