{taman}🌸

2.2K 197 10
                                    

Ryan menggerakan skateboardnya kesamping kanan dan kiri, sepulang sekolah tadi ia tak langsung pulang kerumahnya melainkan pergi ke taman.

"Hhhhh.... Capek juga."

Ryan meneduh sebentar dibawah pohon besar disana, menstabilkan deru nafasnya yang memburu.

"Eh, perasaan gue gak asing deh sama tuh cewe." Ryan menatap seorang gadis yang tengah bermain bersama anak-anak kecil ditengah taman itu.

"Samperin deh."

Ryan melangkahkan kakinya mendekati gadis itu, ketika gadis itu berbalik, tatapan mereka beradu.

5 detik....

10 detik....

15 detik....

Mereka tersadar ketika sorakan anak-anak kecil disana membuyarkan konsentrasi tatapan masing-masing.

"Cieee kak Leta...." Ledek salah satu anak diantara mereka.

"A-apaan sih? Eh, lo ikut gue!" Leta menarik lengan Ryan menjauhi kerumunan anak-anak tadi.

Setelah sampai disalah satu kursi ditaman taman itu, keduanya berhenti. Lalu duduk dengan jarak diantara mereka.

''Lo ngapain disini? Masih pake seragam segala. Lo pulang langsung main ya? Emang gak dicariin sama mama papa lo? Ntar-"

"Syuuuut.... Berisik lo! Gue baru sadar sejak gue pertama kali ketemu sama lo, ternyata lo bawel ya." Ucap Ryan tersenyum jahil.

"Eh, enak aja! Oh iya, urusan kita pagi tadi belum kelar. Gue minta lo tanggung jawab."

"Lah kok gue? Emang gue ngehamilin lo? Gak, kan?"

Leta menatap tajam Ryan, "pertama, gue jatuh gara-gara lo. Kedua, lutut gue sakit. Ketiga, buku gue hampir ilang. Lo tau seberapa paniknya gue nyari tuh buku?"

"Yang ada mah aturan lo yang tanggung jawab ke gue! Dada gue sakit kepentok lantai, kalo lo mau nyalahin orang. Itu harusnya lo sendiri! Siapa yang lari-larian gak jelas tadi pagi? Terus masalah buku, kan udah gue temuin tuh buku. Kalo gue gak punya hati, udah gue bakar tuh buku!" Jawab Ryan sarkastik.

Leta menatap geram Ryan, "ishhh.... Rese lo!"

"Lah, tadi pas gue kasih tuh buku lo teriak gak jelas. Pake acara kenalan lagi, oh apa lo sengaja ya kenalan sama gue? Secara gitu gue kan cogan."

"PD banget si jadi orang, dasar cowo nyebelin!"

"Dari pada lo, cewe rese!"

"Nyebelin!"

"Rese!"

"Nyebelin!"

"Rese!"

"Nye-"

Ucapan Leta berhenti ketika Ryan meraih note cokelat yang sedari tadi ia bawa.

"RYAN!!!!" Dan aksi kejar-kejaran pun terjadi.

•°•°•°•°•

Ryan pulang kerumahnya dengan langkah gontai, sesekali menekan pelan dada kirinya. Belum sempat tangannya meraih knop pintu, seseorang lebih dulu membukanya.

"Habis darimana?" Tanya orang itu menatap Ryan tajam.

"Ke taman," jawab Ryan santai.

"Lo itu kenapa gak langsung pulang sih? Bunda sama ayah panik nyariin lo!"

Ryan memutar bola matanya, "gue cuma main bang, gak ngapa-ngapain juga disana."

Ezra menatap Ryan geram, "sekali lagi gue liat lo kaya gini, abis lo sama gue!"

"Iya."

Ryan berjalan melewati Ezra, pandangannya teralihkan oleh sosok Bunda Eva yang menatapnya khawatir.

Sedangkan Ayah Vito menatapnya dengan tatapan tajam, hal itu membuat Ryan begidik ngeri. Terlebih mata ayahnya bak mata elang.

"Kamu kemana aja? Bunda khawatir yan...." Bunda Eva menangkup kedua pipi Ryan.

Ryan tersenyum, "cuma ke taman bunda."

Ayah Vito melangkah mendekati Bunda Eva dan Ryan.

"Adek keatas gih, nanti kesini lagi. Ayah mau ngomong." ucap Ayah Vito datar.

Ryan mengangguk kaku, "i-iya yah."

'Mampus, abis nih sama ayah. Lagian kenapa juga gue kesana tadi?!' Rutuknya dalam hati.

Ezra terkikik geli, hilang sudah rasa kesalnya terhadap Ryan. Wajah itu, wajah yang mampu membuatnya selalu tertawa. Terlebih ketika Ryan dimarahi oleh ayahnya dan menundukkan kepalanya sambil memainkan jari. Hal itu yang bisa membuatnya tertawa tanpa henti.

Ezra berbalik hendak meninggalkan bunda Eva dan ayah Vito, namun suara bass milik ayah Vito menghentikannya.

"Abang nanti juga, ayah minta abang buat dengerin hal ini. Penting!"

Ezra hanya bisa mengangguk, ia rasa kini waktu main-mainnya sudah habis. Terbukti dengan wajah ayah Vito yang tampak menahan amarah, ini pasti hal penting ralat benar-benar penting.

~°~°~°~°~

Read next chap ➡

Cokelat love story (END) Where stories live. Discover now