{kehangatan}💝

1.2K 98 3
                                    

Leta melangkah ragu memasuki rumah bergaya eropa itu. Dego sudah meninggalkannya, ia hanya berkata ada urusan penting.

Leta menarik nafas lalu menghembuskannya. Itulah hal yang sedari tadi terus ia lakukan. Tangannya berkeringat dingin, entah sudah berapa lama ia tak datang ke tempat ini.

Belum sempat ia mengetuk pintu, seseorang menariknya dari dalam. Tepat pada hitungan detik ke-2, orang itu berhambur memeluk leta.

"Lo kemana aja? "

Leta bergeming, tubuhnya serasa kaku. Semakin lama, matanya mulai memanas. Hingga akhirnya setetes air mata lolos dari matanya.

"Sorry kak.... " ia menangis di pelukan nia.

"Syuuut.... Lo gak salah, kita yang terlalu nekan lo. Maaf ta.... "

Leta menggeleng pelan, ia terisak. Nia meregangkan pelukannya, lalu menatap kedua mata leta dalam.

"Ta, gue tau lo terlalu kuat buat hadapin semua ini. Gue yakin, lo pasti bisa. "

Leta tersenyum tipis seraya mengangguk, nia menghapus jejak air mata yang masih mengalir di pipi leta.

"Kita masuk, ya? Mama sama papa pasti seneng liat lo balik. "

Leta kembali mengangguk, ia berjalan beriringan bersama nia dengan menyeret kopernya. Kesan pertama saat ia mencapai daun pintu adalah, hangat.

•°•°•°•°•

Ryan memandangi deretan gedung yang terlihat dari jendela kamar hotelnya. Kerlap kerlip lampu menghias jalanan kota.

Ryan mengadahkan kepalanya ke langit. Tak ada bintang. Apa mungkin semesta tau akan isi hatinya? Menghindari leta dengan kerinduan dalam lubuk hatinya?

Ia menghela napas pelan seraya memejamkan mata. Ketika ia membuka mata, tatapannya teralihkan oleh gitar cokelat milik aldi.

Ia mengambil itu dan duduk di dekat jendela yang terbuka, perlahan tapi pasti tangannya memetik satu per satu senar gitar itu.

Hey....
Tahukah kamu kini ku rindu....
Rindu kepadamu hanya dirimu....
Hey....
Ku harap kamu pun mengerti....
Ku ingin kau disini....

Tertawa, bercanda, dan bahagia....
Saling isi hati dengan cinta....

Bersama....
Satu kata dalam cinta....
Dirimu dan diriku satu....

Tak ada.....
Lagi kata tuk berpisah....
Dirimu dan diriku satu....

Tanpa ia sadari, ada beberapa pasang mata yang sedari tadi memperhatikannya dibalik pintu.

Hey....
Tahukah kamu kini ku rindu....
Rindu kepadamu hanya dirimu....
Hey....
Ku harap kamu pun mengerti....
Ku ingin kau disini....

Tertawa, bercanda, dan bahagia....
Saling isi hati dengan cinta....

Bersama....
Satu kata dalam cinta....
Dirimu dan diriku satu....

Tak ada.....
Lagi kata tuk berpisah....
Dirimu dan diriku satu....

Kita bagaikan alunan melodi....
Dalam satu harmoni....
Dirimu dan diriku satu....

Cokelat love story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang