{cinta?}💞

1.9K 137 4
                                    

Ryan termenung dibalkon kamarnya, menatap ribuan bintang diatas sana. Kejadian tadi terus berputar dipikirannya, seolah mencari jalan keluar tapi tak mampu menemukannya.

"Ta, lo buat gue penasaran.... " gumamnya

Tak lama kemudian, ia mendengar suara gesekan pintu. Ia memutar badannya, dan melihat ayah vito memasuki kamarnya.

"Adek kok diluar? Dingin loh"

Ryan tersenyum tipis, "lagi pengin aja yah"

"Yuk masuk, adek baru aja sembuh"

Ryan mengangguk dan mengekor ayah vito masuk kedalam kamarnya. Ia merebahkan dirinya diatas kasur cokelatnya diikuti ayah vito disampingnya.

"Adek ada masalah apa? Cerita aja sama ayah"

Ryan menghela napas pelan, "gak ada masalah apa-apa kok yah"

"Cuma.... "

Ayah vito menernyit, "cuma? "

"Ayah pernah ngerasain gak? Misalnya, kita ketemu sama orang tapi kita ngerasa udah pernah deket sama orang itu"

Ayah vito nampak berfikir sejenak, "pernah, dulu waktu ayah ketemu bunda kamu"

"Bunda? "

"Iya, jadi dulu ayah sama bunda satu sekolah dasar. Tapi, karena ayah pindah ke australia ayah kepisah sama bunda. Mungkin karena takdir, ayah dipertemukan lagi sama bunda waktu ayah kuliah di jakarta"

"Berarti ayah sama bunda dulu pernah gak saling kenal dong? Terus, gimana bisa ayah nikah sama bunda? "

"Ayah selalu merhatiin gerak gerik bunda, dari situ ayah ngerasa gak asing sama dia. Waktu ayah ajak main bunda ke rumah, bunda kaget liat foto masa kecil ayah. Ternyata, bunda kamu itu temen ayah. Dia nunjukkin fotonya sama ayah dulu, ayah juga gak kalah kagetnya. Mulai dari situ, ayah ngerasa jatuh cinta sama bunda"

"Yah, banyak orang diluar sana bilang tentang cinta. Termasuk ayah. Emang, cinta itu apa? "

Ayah vito membalikkan badannya berhadapan dengan ryan, tangannya terjulur untuk mengusap rambut hitamnya.

"Yan, cinta itu adalah saat dimana kamu merasa nyaman sama seseorang. Kamu bisa ngerasain apa yang namanya ketenangan, ketulusan, dan kebahagiaan"

Ryan menatap teduh manik mata biru milik ayah vito, "terus, apa itu ketenangan, ketulusan, sama kebahagiaan? "

"Ketenangan adalah moment dimana kita ngerasa waktu berjalan lambat, tapi kita bisa deket sama seseorang yang kita sayang. Ketulusan adalah keikhlasan hati kita untuk memberi perhatian kepada orang yang kita sayang. Dan kebahagiaan adalah akhir dari semua perjuangan yang udah kita lakuin buat seseorang yang kita sayang itu"

Ryan masih merasa belum puas dengan jawaban ayah vito, ia bertanya.

"Perjuangan? "

"Ya, perjuangan. Kita harus bisa merelakan apa yang kita miliki demi seseorang yang kita sayang karena itu adalah makna bahwa cinta membutuhkan pengorbanan"

Ryan mengangguk kemudian menguap, "hoam.... Ryan tidur ya yah, selamat malam.... "

"Malam.... "

'Tapi sayangnya, ayah gak rela kalo perjuangan kamu selama ini itu sia-sia. Please, stay in here for me.... ' batin ayah vito

Tanpa ia sadari, air mata meluncur dari sudut matanya. Jika tuhan mengambil ryan sekarang, sungguh ia tak sanggup untuk hal itu.

•°•°•°•°•

H

ari demi hari berjalan seperti biasa, sudah terhitung 1 bulan leta berada di sekolah SMA milik ayah ryan. Hubungannya dengan ryan dkk juga baik, kecuali untuk leadernya. Ia bahkan sering bertengkar dengannya.

Bel istirahat telah berbunyi, tapi ia memutuskan untuk pergi ke halaman belakang sekolah. Instingnya mengatakan bahwa ada sesuatu disana, jadi ia menolak tawaran tika dan mela untuk pergi ke kantin bersama.

"Disini adem ya"

Ia berlari kecil menghampiri sebuah pohon untuk sekedar berteduh disana. Ia menyenderkan pungungnya kebatang pohon menikmati semilir angin yang meniup rambutnya.

"Andai aja iyan ada disini"

Ingatannya berputar pada kejadian 10 tahun yang lalu.

Flashback on

Leta kecil menangis sesenggukan sambil menatap seorang anak kecil didepannya. Anak itu berusaha menenangkannya, tapi hasilnya nihil.

"Leta kenapa nangis? "

"Hiks.... Hiks.... Leta sedih hiks.... H-habis ini.... Hiks leta, g-gak bisa ketemu i-iyan lagi .... Hiks"

"Emang kenapa? " ryan menatap leta dalam

"Leta m-mau pindah.... Hiks.... Kerumah a-ayah.... Hiks.... "

Ryan kecil memeluk leta, menyalurkan ketenangan yang ia punya.

"Leta jangan sedih, ryan bakal terus nunggu leta disini"

"Janji ya? "

Ryan kecil mengangguk kemudian menghapus air mata leta, terakhir oa tersenyum kearahnya.

Flasback off

"Yan, apa iyan masih nunggu leta disini? " air mata turun membasahi pipinya

Ingin ia berlari kembali kemasa lalu, dan mencegah semuanya agar tak terjadi. Namun, jika tuhan menakdirkan seperti itu ia bisa apa?

~°~°~°~°~

Hai!!!!

Btw, feelnya gak dapet ya???

Sorry, tapi aku coba buat bikin cerita ini lebih baik kok....

Wait for the next part guys, mungkin cerita ini bakal lama selesainya....

(*ngasih bocoran dikit )

Bye....

Cokelat love story (END) Where stories live. Discover now