{abi and ezra}👦

1.5K 118 3
                                    

"Yan lo mau balik bareng kita? " tawar aldi.

"Gak usah, gue bawa skateboard ini."

"Serius? Panas lho."

Ryan menggeleng, "gak papa, udah gih sana."

Aldi mengangguk kemudian menghampiri rendi yang sedari tadi mengintai mereka dari dalam mobil.

"Ikut? " aldi menggeleng, ia menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan ryan.

"Pak tomo! "

"Nak ryan." pak tomo keluar dari pos satpam sambil menenteng skteboard ryan.

"Ini."

"Thank's ya pak, bapak baik deh." puji ryan.

"Atuh ma da bapak kan emang baik, apalagi sama nak ryan."

Ryan tertawa pelan, "hahaha.... Bahasa sunda bapak juga makin baik kok pak."

"Hahaha nak ryan bisa aja, itu mah bawaan dari lahir atuh."

"Iya deh pa, kalo ryan disini terus yang ada ryan pusing. Kalo bapak tanya naon terus ryan jawab apa, yang ada kelilingan gak nemu jawabannya."

"Ryan pulang dulu ya pak, assalamuallaikum."

"Walaikumsallam."

Ryan mulai menjalankan skateboardnya, ia memicingkan matanya ketika seseorang tertangkap retinanya.

"LETA! "

Leta berbalik, "apa? "

Ryan turun dari skateboardnya dan menatap manik mata cokelat milik leta.

"Lo mau pulang? Kok jalan? Naik taksi atau bus kan bisa? Kalo gak lo minta dijemput gitu, emangnya kak nia kemana? Terus- "

"Stop! Aduh lo bisa gak sih nanyanya satu-satu! Pusing gue. Pertama, ya jelaslah gue mau pulang. Kedua, lo gak liat gue lagi jalan. Ketiga, dari tadi gue nungguin bus gak ada yang lewat. Keempat, kakak gue- eh lo tau kak nia darimana? "

Deg

Oh shit! Ryan lupa. Leta tidak tau siapa dirinya, tapi bibirnya lepas kendali.

"I-itu.... Emm, a-anu.... I-itu.... "

Leta menernyitkan keningnya bingung, "itu, anu, itu apasih? "

"K-kan mela deket sama lo, j-jadi dia tau, k-kan? Terus ya, dia ngomong ke gue."

Ryan meneguk salivanya kasar, ia khawatir jika leta tidak mempercayai perkataannya.

"Oh, kirain. Kak nia lagi ada urusan."

Ryan mengangguk kaku, "g-gue duluan ya, bye."

Tanpa mengucap sepatah kata lagi, ryan menaiki skateboardnya dan melaju menjauhi leta.

'Kirain mau diajak pulang bareng gitu, eh ini malah ditinggalin' batin leta

•°•°•°•°•

Ryan mengerutkan keningnya bingung, dua mobil terparkir dihalaman rumahnya. Mereka siapa? Setau ryan, ayahnya tidak mungkin pulang secepat ini.

"Assalamuallaikum"

Ting.... Nong....

"Abang! "

"Walaikumsallam."

"Eh, kak nia? "

Nia tersenyum, "iya, masuk yuk."

Cokelat love story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang