{parangtritis}🌊

1.2K 106 10
                                    

"PARANGTRITIS!!! I'M COMMING!!!!"

Kelima remaja ini berlari pelan menuju bibir pantai, tawa menghiasi mereka. Bisa tebak kan siapa mereka?

Mela dan tika tertawa ketika melihat rendi terperosok jatuh karena kejahilan rendi dan aldi. Tubuhnya kini dipenuhi pasir pantai.

"Hahaha.... " tawa mereka pecah.

"Sialan lo berdua! "

Mereka saling mengejar, masih dengan canda dan tawa. Tika dan mela tak kuasa menahan tawa mereka, terlebih melihat wajah rendi yang comot oleh pasir pantai.

Mungkin ini sudah mereka rencanakan. Buktinya, sedari tadi mereka menjadikan rendi sebagai sasaran.

"KOLOR GUE KEMASUKAN APA INI????!!!!! "

Mereka terbahak. Rendi berlari sembari memegang celananya, mereka tak henti-hentinya tertawa.

"TEMEN LAKNAT LO BERDUA!! BANTUIN GUE INI!!! "

"OGAH! "

Mereka kembali tertawa, mungkin hari ini akan mereka habiskan dengan penuh tawa.

Kelima keluarga ini memandang mereka dengan senyum yang terukir di wajah mereka.

Karena amanda dan Amano rama, kedua orang tua rendi.  Ana cantika dan Vero armada, orang tua tika.

Aldena putri dan Deras maldini, orang tua aldi. Tasya dewi melania dan Afgan lanula, orang tua mela.

Terakhir, ayah vito dan bunda eva bersama ezra. Mereka semua berada di bawah warung beratap bambu sambil menikmati es kelapa.

Namun, perhatian mereka teralihkan dengan suara tawa. Maka dari itu, kini mereka memandang anak-anak mereka yang tengah asik menikmati liburannya.

"Ren, kamu sama mano kok bisa punya anak kaya rendi? Heran aku. " bunda eva terkekeh diakhir kalimatnya.

Mama rena tertawa pelan, "gak gimana-gimana juga kok va. Cuma ya, sifat papanya aja nurun. "

Kedua mata papa mano membulat, "eh, yang ada sifat kamu yang nurun. Rendi cerewet kan kaya kamu. "

"Ih, kok jadi buka aib sih?! Kan mama cuma bilang sifat papa, gak nyebutin juga sifatnya gimana. " mama rena mengerucutkan bibirnya.

Mama dena, mama ana, bunda eva, dan mama tasya tertawa,  "ini kenapa jadi berantem sih? "

Keduanya sontak terdiam. Ayah vito mengukir senyum, "ke sana yuk, masa iya cuma anak-anak yang main aja."

Mereka semua mengangguk tanda setuju. Para wanita memilih untuk bermain pasir. Sedangkan untuk para lelaki memilih bermain voli.

•°•°•°•°•

"ABANG KE KANAN!! "

"LO YANG KESANA!"

"KETINGGIAN! GUE GAK NYAMPE!!! "

"ITU BOLANYA YAN!!! "

"E-E-EH AWAAAASSS"

Brukkkk

Semua yang ada disana tertawa melihat ezra dan ryan yang terjembab ke pasir pantai. Mereka saling tindih, ryan beruntung. Setidaknya ia tak merasa sakit karena ezra berada dibawahnya.

"Hahaha.... "

"Sialan lo! Bantuin!"

"Gak mau! Bangun aja sendiri!"

Cokelat love story (END) Where stories live. Discover now