Chapter 8

21.1K 1.2K 48
                                    

"Jadi...." Aku langsung memasang wajah seriusku untuk mendengar penjelasan darinya.

"Jadi... Aku males ngomong" Lanjutnya sambil mengedikkan bahunya. Wtf dah-__-.

Aku hanya membalas ucapannya itu dengan tatapan super duper dingin disertai tatapan yang tajam dan seram.

"Hahahaha... Aku hanya bercanda. Jadi kau tidak bisa melihat tanda yang kuberi karena itu aka merepotkan dan kau memang sudah kujadikan sebagai milikku kok" Jawabnya acuh tak acuh. 'Andai ni orang bukan Raja pasti udah aku gergaji' Tahan emosiku.

"Kenapa aku harus jadi milikmu? Dan apa maksudnya milikmu itu?"

"Karena kau memang milikku dan maksudnya adalah kau hanyalah milikku seorang. Tidak ada yang boleh menyentuhmu selain aku" Balasnya sambil memegang daguku dengan tangan kanannya.

"Tapi aku gak mau tuh"

"Tapi kita sudah membuat kotrak. Buktinya itu tuh yang ada di dahi pojok kiri mu"

Aku melihat kecermin dan benar aja. Terdapat tanda yang seperti kontrak simbol sihir yang terlihat sangat rumit dan juga tandanya hampir ke pipiku.

"Hey, kenapa kau menolak untuk beraliansi dengan dunia atas?" Tanyaku yang kepo.

"Simpel saja... Karena kau tidak ada"
"Ha? Apa hubungannya sama aku?" Bingungku meminta penjelasan.

"Aku hanya mau beraliansi dengan dunia atas jika aku juga menjadi milikmu" Jawabnya blak blakan.

"Hah? Kalo aku gak mau" Tolakku.

"Yaudah aku gak mau beraliansi" Aku berpikir dengan serius dan akhirnya akupun menyetujui keinginannya yang absurd itu. Demi keluarga dan seluruh dunia:')

"Hehehehe! Aku tau kau bakal menyetujuinya" Balasnya senang.

"Tapi bagaimana caranya? Bukankah kita sudah melakukan kontrak?"

"Kita hanya membuat kontrak bahwa kau adalah milikku bukan kontrak aku adalah milikmu! Jadi kita sekarang akan melakukan kontrak kepemilikan" Jelasnya. Aku hanya menganggukan kepala tanda mengerti.

Kami mengeluarkan darah kami lalu kami tuangkan ke lingkaran sihir yang sudah dibuat.

Singg...

Keluarlah cahaya berwarna ungu terang dari lingkaran sihir itu. Kami yang ditengah tengahnya langsung terasa panas dan terbakar. Kami menahan rasa perih dan terbakar itu sekuat tenaga.

Syungg...

Cahaya berwarna ungu terangpun meredup dan rasa perih dan terbakar pun hilang seketika. Tidak ada perubahan pada diriku tetapi terdapat perubahan pada Raja Delvon. Ia memilii tanda yang sama sepertiku tetapi letaknya di dahi pojok kanan. Ukurannya sama, lebar dan hampir sampai pipi bawah.

"Sekarang kita sudah terikat oleh kontrak abadi ini" Katanya yang hanya kubalas dengan anggukan.

"Emm.. Jadi Raja Del-" Belum selesai aku berbicara langsung dipotong.

"Delvon saja, Ely" Ucapnya memotong pembicaraanku. "Okay" balasku santai.

"Tapi bagaimana caranya ku kembali ke bumi?" Tanyaku kebingungan.

"Apakah kau ingin kembali ketempat menjijikkan itu? Aku tak sudi kau kembali kesana! Tempat itu tidak pantas untukmu" Ocehnya melarangku kembali.

"Aku harus bertemu dengan sahabat sahabatku.. Aku khawatir dengan mereka" Jawabku tak terima Delvon melarangku.

"Hah... Baiklah aku mengalah" Jawabnya sambil mengelus kepalaku dengan lembut.

Frontyius AcademyWhere stories live. Discover now