Chapter 24

13.9K 890 25
                                    

'Tempat ini?! Kenapa dari semua tempat harus tempat ini yang kudatangi?!' Batin Lisa mendengus kesal.

Tempat Lisa saat ini adalah sebuah tempat yang dipenuhi rerumputan yang panjang menjulang tinggi. Anehnya, seluruh rumput disekitar tempat ini berwarna aneh, bukan seperti warna rumput pada umumnya tetapi rumput yang berwarna biru laut.

Tetapi bagi Lisa itu tidak aneh melainkan hal yang sangat wajar karena Lisa tahu betul dimana tempat ini.

Tempat yang memiliki keunikan tersendiri, angin yang selalu membuat rambut menjadi berantakan dan berterbangan, tempat yang penuh dengan kenangan pahit.

'Aku masih bisa toleran kalau aku pingsan, tetapi kenapa aku harus berada ditempat ini?! Gak ada pilihan lain apa?! membuatku bad mood aja. Dan lagi sampai kapan aku akan berada disini? Sampai aku siuman? Atau sampai aku mengingat itu dan tersiksa lagi?' Batin Lisa kesal.

Lisa berjalan lurus dan ia langsung menemukan sebuah bangku yang di belakangnya terdapat pohon.  Ya, dulu saat Lisa belum dibuang ke bumi saat kecil Lisa selalu bermain disini bersama saudari nya. Ugh, lebih baik tidak dilanjutkan.

Lisa's POV

Tempat ini sungguh membuatku mengingat kenangan itu saja. Sungguh menyebalkan.

"Sudahlah, kamu tidak perlu kesal seperti itu"

Terdengar suara yang membuat Lisa sedikit merinding. Walaupun suara itu benar benar halus dan lembut, tetapi terdengar seperti siap menerkam siapa saja.

"Siapa itu?" Tanya Lisa sedikit berteriak dan memasang wajah poker face agar tidak terlihat wajah gugup nya. 

"Tidak perlu gugup, aku tidak gigit kok" Ucap seseorang yang malah membuat Lisa ngeri.

"Dimana kamu? Tunjukkan dirimu! Jangan seperti seorang pengecut!" Ucap ku karena aku tidak bisa merasakan hawa keberadaannya.

"Dibelakang" Aku langsung membalikkan tubuh ku setelah mendengar ucapan nya itu. Dan apakah kalian tahu? Dia membuatku marah dan emosi. Bagaimana tidak? Dia mangatakan dibelakang tetapi jelas jelas aku tidak melihat batang hidungnya. Malah melihat kucing salju.

Aku menoleh mencari cari orang itu. "Hei! Cepatlah keluar! Jangan membuatku marah! Tunjukkan dirimu!" Teriakku melihat ke sekitar ku siapa tahu saja aku menemukan orang itu.

"Hahaha! Kamu tetap tidak berubah ya Ely! Tidak sabaran! Hahaha" Ucap orang itu makin membuat Lisa merinding sekaligus penasaran.

'Bagaimana dia bisa tahu aku Ely?' Batin Lisa penasaran sekali.

"Dimana kau berada?! Jangan sembunyi dariku terus! Jika kamu memanggilku Ely artinya kamu tahu siapa sebenarnya aku! Apakah kamu tidak memiliki rasa hormat?!" Teriak Lisa frustasi tidak menemuka siapapun.

"Bukankah aku sudah bilang bahwa aku dibelakangmu. Kamunya saja yang malah mengabaikanku" Ucap orang itu membuat Lisa tambah emosi.

".... JELAS JELAS KAMU TIDAK ADA! JANGAN MEMBUATKU MARAH LEBIH DARI INI DEH!" Teriak Lisa sudah berusaha bersabar.

"Jangan suka marah marah gak jelas... Nanti cepet tua kan repot. Bakal dikira kakak adik sama mamamu. Ahahaha" Ucap orang itu makin membuat Lisa stress.

"Huff.... Bisakah kamu memperlihatkan dirimu?" Ucap Lisa lebih lemut dan halus tetapi dipaksakan.

"Sudah ku bilang berkali kali kalau dibelakang. Kamu bodoh atau oon sih?" Jawab orang itu membuat Lisa berlatih kesabaran.

Frontyius AcademyWhere stories live. Discover now