Chapter 42

11.8K 473 53
                                    

"Karena akulah alasan Lay harus mati"
.
.
.
.


Lisa menatap kosong pantulan dirinya di cermin..

Memperhatikan wajahnya yang terlihat seperti mayat..

Bahkan dari sorot matanya tidak terlihat tanda-tanda kehidupan..



"Apakah lebih baik aku mati saja?" Lisa terkekeh mendengar ucapan dari mulutnya itu.

"Ya... Benar.. Bukankah lebih baik aku tidak ada di dunia ini" Pikiran-pikiran yang gila mulai memutar di otak Lisa.

Lisa menatap pantulan pisau buah di meja.

Seketika senyum nya memudar digantikan kesedihan yang amat sangat mendalam..

"Kenapa dulu aku sangat bodoh?"

Jika orang lain melihat kondisi Lisa saat ini pasti mereka mengira Lisa sudah gila.

"Hmm.. Entahlah, aku juga tidak tahu kenapa kau dulu sangat bodoh"

Lisa menatap cermin dan melihat seorang pria sedang menatap dirinya sambil memakan apel.

"Apa yang sedang kau lakukan? Ini kamarku! Keluarlah!" Lisa membentak pria itu sangat keras.

Lisa tidak peduli jika ada orang lain yang mendengar suaranya.

Dia sudah sangat tertekan..

"Eh jangan ketus gitu dong... Lagi pula aku cuma bertamu" Pria itu tersenyum menatap Lisa layaknya menemukan mangsa.

Tap... Tap.. Tap...

Perlahan pria itu mendekati Lisa dengan apel yang masih ditangan kirinya.

Mulutnya ia condongkan ke telinga Lisa

"Dan lebih baik kau berlaku sopan kepadaku.. Karena.."








Kreshhh...

"Kau yang sekarang ini tidak bisa membunuhku namun sebaliknya.. Aku dapat dengan mudah membunuhmu jika aku mau"

Apel yang tadinya masih utuh menjadi hancur setelah diremas oleh pria itu.

"Aku yakin kau tidak mau nasibmu sama seperti apel ini" Ucapnya lalu berjalan duduk di kasur Lisa.

"Anda bilang bertamu? Apakah pantas seorang Pangeran seperti anda bertamu ke kamar seorang gadis kecil?"

Lisa menatap tajam pantulan mata pria itu yang ternyata juga menatap Lisa.

"Dan lagi jika Anda dapat membunuh saya dengan mudah... Seharusnya sekarang nasib saya seperti apel itu, tidak mungkin saya masih hidup"

Tatapan mata Lisa makin menajam kala pria itu tersenyum licik.

"Apa yang kau mau?" Ucapan Lisa kembali menjadi informal karena dia tidak peduli dengan jabatan orang itu.

"Kau sungguh gadis yang pintar" Pangeran itu hanya tersenyum licik.

"Aku mau kau menyelidiki sesuatu untuk ku"

Lisa memincingkan matanya tidak suka.

"Untuk apa aku mengikuti perintahmu? Lagipula ada banyak pengawal yang dapat kau sewa bukan? Pangeran Noah"

"Aku yakin kau mau menuruti ku karena masalah ini berhubungan dengan teman-teman mu, keluargamu, dan seluruh isi sekolah ini"

"Memangnya kau ingin aku menyelidiki apa?"

Lisa semakin penasaran karena berhubungan dengan teman-temannya bahkan keluarganya.




Noah tersenyum kecil menatap Lisa.












"Kematian Lizard"







Deg



"Li.. Lizard kau bilang? Apalagi yang perlu diselidiki? Dia sudah mati!"

Terlihat jelas bahwa kedua mata Lisa bergetar ketakutan setelah nama itu diucapkan.



"Apakah kau yakin dia sudah mati? Bahkan para peneliti tidak menemukan mayat nya"





















TBC

HEHEHE
HALO GAIS!!

UDAH LAMA BANGET YA AKU GAK UP

MAKASIH BANGET LHO BUAT YANG MASIH SETIA NUNGGUIN ❤

APA KABAR NIH KALIAN?

LAGI BANYAK KASUS TENTANG CORONA JADI KALIAN HARUS JAGA DIRI KALIAN YA!!!

MAAF JUGA KARENA CERITANYA SEDIKIT HEHEHE

LOP YU SO MUCH ❤

480 words :)











Frontyius AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang