Chapter 27

12.4K 740 20
                                    

'Huaduhh... Gimana nih???' Batin Sera ketakutan bahkan jantung nya masih saja berolahraga.

Ervon mendekatkan wajahnya ke wajah Sera dan membuat Sera semakin ketakutan.

"Kamu...." Ucap Ervon memberi jeda malah membuat Sera tambah gugup.

"Mirip dengan Lisa?" Ucap Ervon dengan nada berbisik. Bahkan hanya Sera saja yang bisa mendengar ucapan Ervon.

Ervon masih tetap diam menunggu jawaban dari Sera tetapi Sera hanya bisa diam menatap manik mata Ervon yang teguh.

Ervon dan Sera saling tatap tatapan bahkan tidak menyadari bahwa jarak diamtara wajah mereka sangatlah dekat.

"... Lisa? Siapa itu?" Tanya Sera final dengan nada anak kecil yang tak tahu menahu.

Merasa bukan itu jawaban yang diinginkan Ervon, Ervon langsung menegakkan dirinya dan memasang ekspresi kecewa.

"Tidak mungkin" Gumam Ervon sambil memegang dagunya seperti sedang berfikir keras sampai sampai tidak menyadari bahwa nama nya sedari tadi di panggil berkali kali.

"ERVON!!!" Teriak Cyln dan Elnot bebarengan karena sedari tadi mereka memanggil Ervon sedangkan sang empunya nama sama sekali tidak memberi respon dan malah keasikan dengan kegiatan melamunnya itu.

Merasa dipanggil, akhirnya Ervon menengok ke sumber suara yang tak lain dan bukan adalah Cyln dan Elnot.

"Ada apa?" Tanya Ervon tidak berdosa.

"Kami sudah memanggilmu berkali kali tetapi kamu sama sekali tidak memberi respon. Memangnya apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Andrey mewakili Cyln dan Elnot karena Cyln dan Elnot sedang menahan amarah untuk tidak memukul wajah tak berdosa yang dibuat Ervon.

"Ah maaf. Aku sedang memikirkan sesuatu saja, tidak penting kok" Senyum Ervon merasa bersalah dan tulus membuat Cyln maupun Elnot meredakan amarah mereka.

Kalau tidak slaah dengar tadi aku mendengar kamu menggumamkan sesuatu bukan?" Tanya Mery memastikan.

"Kalau tidak salah sih, "Tidak mungkin" benar? Lagipula apa maksudmu dengan gumaman mu itu?" Tanya Mery lagi.

"Ah bukan apa apa, aku hanya ingin memastikan sesuatu tapi seperti nya aku salah" Jelas Ervon masih tersenyum dan sekilas melirik Sera yang sedang terdiam melamun.

Terdengar suara pintu terbukan dan menampilkan seorang pria berumur dan dua guru pria yang mendampingi pria berumur itu.

"Selamat pagi Mr. Gurton, Mr. Jeffy, dan Mr. Zev" Ucap serempak semua orang disana kecuali Sera yang masih terdiam.

"Ya, selamat pagi" Balas Mr. Gurton tersenyum ramah lalu menatap Sera dengan tatapan bingung.

Andrey yang mengetahui kebingungan Mr. Gurton langsung menjelaskan dari awal cerita sampai akhir.

"Jadi begitu" Ucap Mr. Gurton sambil mengelus dagunya kecil.

"Tapi bagaimana caranya anak kecil yang bernama Sera ini bisa berada disini?" Tanya Mr. Gurton mengharapkan jawaban dari Sera.

Sera menatap Mr. Gurton lalu langsung menundukkan kepalanya seperti merasa bersalah.

"A..aku tidak ta...tahu.. Ak..u... saat tersadar.. su..sudah..seper..ti...i..ini" Jawab Sera sambil gemeteran dan menahan air mata yang ingin menerobos keluar.

Haha

Tentu saja itu hanya akting belaka saja. Sungguh Sera sangat ahli dan melakukan hal seperti ini. Sera harus secepatnya mendapatkan penghargaan untuk yang ia lakukan sekarang.

Frontyius AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang