Chapter 15

17.8K 1.2K 113
                                    

EDIT: PENTING!

ASTAGA!!! MAAF BUAT SEMUANYA KARENA AUTHOR BARU SADAR ATAU LEBIH TEPATNYA DISADARKAN OLEH SEORANG READER KALAU TERNYATA CHAPTER 15 LUPA DI PUBLISH!! MAAF BANGET BUAT KALIAN YANG BINGUNG DENGAN ALURNYA KARENA ADA 1 CHAPTER YANG TERTINGGAL T-T... SEKALI LAGI AUTHOR SEBAGAI SANG PENGARANG SANGAT MENYESAL DAN LAIN KALI AKAN LEBIH TELITI DAN MEMPERHATIKAN! MOHON JIKA ADA KESALAHAN UNTUK KALIAN PARA READER MEMBERI TAHU AUTHOR TETAPI jika kesalahan seperti typo mohon maklum^^ untuk diingat saja, jangan lupa di give me STAR, AND COMENT!

Pagi telah tiba dan saat ini Lisa sudah terbangun dan melihat kedua sahabatnya itu yang masih tertidur pulas.

Lisa melihat jam tangannya. 05.06
'Pagi sekali' Batin Lisa sambil mengucek mata kanannya pelan.

Lisa pun berpikir untuk mandi saja. Lisa mengambil seragamnya dan masuk ke kamar mandi.

Lisa berendam di bathup. Tentu saja airnya air hangat. Lisa berendam selama 20 menit an. Dan membasuh dirinya. Lisa keluar dari kamar mandi dan ia telah menghabiskan dirinya di dalam kamar mandi selama 35 menit.

Lisa keluar dari kamarnya dan mencari udara segar. Lisa memilih untuk pergi ke taman belakang karena taman belakang tempat yang tidak mungkin didatangi murid murid kecuali Lisa. Ular kembar itu akan membunuh siapapun yang mengunjungi ataupun mendatangi kawasan mereka. Tetapi Lisa tidak percaya hal itu.

Akhirnya Lisa sampai di taman belakang. Disana sangat sepi. Hanya terdapat pohon pohon, tanaman dan bangku kosong.

Lisa yang melihat bangku kosong itu langsung duduk disana. Lisa memenjamkan matanya untuk merasakan hembusan angin yang menerpa dirinya.

Srek...srek.. Sisssss....

Lisa langsung membuka matanya karena mendengar bunyi semak semak dan bunyi desis hewan.

Lisa menengok ke sumber suara tetapi dia tidak melihat siapapun. Akhirnya ia hanya melihat lurus kedepan dimana anehnya terdapat pohon besar yang daunnya berwarna perak dan pohonnga berwarna gold.

Lisa merasakan ada yang mendekati tubuhnya. Ia hanya pura pura tidak tau agar sang pendekat itu terkecoh.

Bruak...

Untung Lisa memiliki reflek yang bagus jadi saat ia mendengar ada yang mendekat langsung menghindar dan pas nya... Sang pendekat itu menghancurkan bangku yang diduduki Lisa.

Lisa menoleh ke bangku yang saat ini sudah hancur berkeping keping. Lisa mencari pelakunya. Dan benar saja.

Lisa melihat dua ular raksasa kembar. Perbedaan nya yang 1 berwarna perak dan yang satunya berwarna gold. Seperti pohon besar yang dilihat Lisa.

Siisss....

Desis kedua ular itu sambil melihat Lisa sebagai mangsa. Entah datang pemikiran gila dari mana, Lisa berpikir untuk mengajak kedua ular itu untuk berbincang.

"Em... Halo?" Sapa Lisa canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tiidak gatal.

"Eemm.... Aku cuma mau liat pemandangan diaini doang kok. Gak ada niat lain" Lanjut Lisa canggung.

Tidak ada jawaban dari kedua ular itu. 'Astaga... aku seperti berbicara dengan diri sendiri' batin Lisa memasangkan senyum camggung ke arah kedua ular.

"Siiiss... apa yang kau inginkan?" Tanya ular berwarna perak. 'Astaga... ia berbicara!' Batin Lisa kaget.

"Aku hanya... ingin berkenalan dengan kalian?" Jawab Lisa tak yakin.

"Siisss... kau mengerti apa yang kami katakan?" Tanya ular berwarna gold.

"Em.. ya, memangnya seharusnya aku tidak bisa mendengar kalian?" Tanya Lisa sambil menunjuk dirinya sendiri.

Frontyius AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang