Chapter 32

10.3K 643 25
                                    

"Lay! Ayah harap kamu mengerti apa yang kamu lakukan sekarang!" Tegas Raja Ovarius kepada Anak nya.

Tidak mendapat jawaban, Raja Ovarius semakin geram dengan Anaknya yang tidak mengerti apa yang Ia perbuat.

"Kau akan menjadi pengkhianat! Dan kau tidak akan pernah lagi dianggap sebagai Pangeran Kerajaan Ovarius!" Lanjut Raja Overius dengan sedikit berharap agar Anak Laki Lakinya yang merupakan penerus Kerajaan Overius tidak menjadi pengkhianat.

Tentu saja semua orang mengerti apa yang terjadi dengan seorang pengkhianat. Jika pengkhianat itu berasal dari rakyat jelata, mereka akan dipenggal kepalanya tentunya setelah menerima berbagai macam penyiksaan. Jika pengkhianat berasal dari Bangsawan, mereka akan dibunuh secara tidak wajar seperti seluruh kulit mereka akan digigit dan dimakan para monster, dibakar secara hidup hidup di api yang membara, atau bahkan harus melihat seluruh anggota keluarganya dibunuh satu persatu dengan sadis di hadapan mereka dan tentu saja mereka juga akan dibunuh.

Tetapi, tidak dengan pengkhianat dari Anggota Kerajaan. Mereka akan diberi kutukan yang tak tertahankan. Kutukan yang akan selalu melekat di jiwanya walau mereka telah melakukan pertobatan atau penyucian diri. Mereka akan diberi kutukan hidup dan mati. Kutukan yang akan selalu muncul setiap saat dan akan memutarkan kejadian yang paling kita takutkan. Dan tentu saja, setelah diputarkan kejadian itu, mereka akan mendapatkan bekas dari kejadian itu. Seperti jika mereka diputarkan kejadian dimana mereka digigit habis habisan oleh para monster. Saat tersadar, mereka akan mempunyai bekas gigitan yang tentu saja memiliki sakit yang luar biasa. Walau banyak yang telah melakukan percobaan bunuh diri, mereka tetap akan dihantui seperti mereka yang telah meninggal tengkorak atau tulang tulangnya akan selalu mengeluarkan api ungu yang tidak pernah padam.

Tentu saja sebagai seorang Ayah, Raja Overius tidak ingin Anaknya menjadi pengkhianat dan mendapatkan ganjaran yang paling ditakuti oleh semua orang.

"Lay, ini kesempatan terakhirmu. Jadi, apa pilihanmu?" Tanya Raja Overius menatap Lay dengan sendu.

"Aku lebih memilih menjadi seorang pengkhianat!" Jawab Lay dengan tegas bahkan tidak memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu.

Raja Overius hanya dapat menatap Lay lalu menghela nafas sudah tidak bisa lagi mengontrol anak nya itu.

"Apa yang kamu inginkan sebenarnya?" Tanya Raja Overius lagi.

"Aku ingin..."

Flashback off

Tes

Sera terbangun dari tidurnya. Segera setelah bangun Sera memgambil posisi untuk duduk. Air matanya keluar tanpa diperintahkan. Ingatan nya saat masih kecil kembali teringat. Bagai pisau yang menyayat hatinya.

"Kamu sudah sadar?" Tanya Seseorang yang ternyata sedang duduk tidak jauh dari tempat tidur Sera.

Sera langsung menghapus jejak air matanya dan segera menoleh kesumber suara.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Sera dingin dan memalingkan wajahnya.

"Apakah ini sifatmu setelah aku menolongmu?" Tanya orang itu sambil berdiri dari duduk nya dan mulai berjalan mendekati Sera yang bingung.

"Apa maksudmu?" Tanya Sera tidak suka orang itu mendekatinya.

"Kamu benar benar lupa? Hahh"

Flashback on

Segera setelah Sera dan Lisa berbicara, mereka bergegas menyusul yang lain.

Cekrek

Frontyius AcademyWhere stories live. Discover now