The Eye Gaze

15.9K 874 10
                                    

"Ali! Cepat kita sudah terlambat!" ucap Clarine. Hari ini adalah hari pertama mereka magang. Alison sedari tadi belum keluar dari kamarnya.

"Ya Tuhan, bagaimana ini? Tenangkan dirimu Ali...."  Alison masih menatap dirinya dikaca, ia begitu gugup akan bertemu Gustavo. Bukan hanya bertemu, tetapi dia akan bekerja paruh waktu di perusahaan itu.

Gadis itu memakai kemeja dengan motif floral, skrit berwarna hitam, dan cardigan polos berwarna putih, rambutnya ia ikat sehingga menampilkan lehernya yang jenjang.

Alison menarik nafas panjangnya, mencoba menenangkan dirinya. Dan ia berharap Gustavo tidak melihatnya disana.

Mereka pun keluar dari flatnya, dan pergi menuju Black Tower. Clarine sesekali melirik Alison yang nampak gugup.

"Jangan khawatir... Ali, tenang lah." ucap Clarine sambil memberi senyuman pada Alison.

Suasana jalanan kini tidak terlalu ramai, mereka pun bisa sampai di Black Tower dengan tepat waktu. Alison memandangi jalanan yang dipinggirnya berjejer gedung-gedung tinggi. Hatinya semakin gugup, ketika gedung Black Tower tidak jauh lagi dari pandangannya.

Mereka pun telah sampai, Claire memarkirkan mobilnya. Alison melihat Jack Farrel yang sedang berjalan menuju pintu masuk gedung itu.

"Clarine, itu Jack!" ucapan Alison membuat Clarine menoleh kearah pintu masuk, dan benar Jack sudah datang.

"Dia pasti tidak tahu dengan kita..." sahutClarine sambil turun dari mobilnya.

"Ya, dia pria populer. Pasti dia fikir dia hanya sendiri disini."

Mereka pun tertawa membayangan Jack Farrel yang tak akan menyangka bahwa Alison dan Clarine bersamanya.

Jack Farrel sangat populer dan tampan, siapa wanita yang tidak ingin menjadi kekasihnya. Mempunyai tubuh atletis dan proposional, pintar, ramah, dan yang jelas ia pria dari keluarga yang cukup kaya.

Semua wanita menginginkan bisa tidur bersama Jack, tetapi Alison sama sekali tidak mau berfikiran kesana. Walaupun ia juga mengagumi Jack, tetapi ia tahu dirinya bukan gadis yang menarik untuk Jack.

Alison dan Clarine berjalan menuju pintu masuk Black Tower. Alison memandang gedung tinggi dengan kaca yang melapisi bagian luar gedung itu. Matanya melihat sampai bagian puncaknya, Alison menelan silvanya, tenggorokan nya terasa kering seketika.

Clarine menarik tangan Alison dan mereka pun berjalan menuju lift. Pintu lift terbuka, beberapa orang pun ikut memasuki lift itu. Mereka menuju lantai 25, dan Alison semakin gugup.

Kini lift itu sudah sampai di lantai yang mereka tuju. Terlihat meja receptionist berada didepan mereka. Seorang wanita menghampiri mereka.

"Nona Alison dan Nona Clarine?" tanya wanita itu, mereka pun mengangguk.

"Sebelah sini... mari saya antar, Mr. Gustavo sudah menunggu kalian." ucap wanita itu. Seketika Alison menghentikan langkahnya, mata nya terbelanga ketika mereka akan menuju ruangan Gustavo.

"Hey, Ali... kau kenapa?" Clarine menghampiri Alison yang hanya diam ditempatnya berdiri.

"Tidak apa-apa Ali, kau tak perlu khawatir." Dan Alison pun menuruti Clarine, ia kembali berjalan mengikuti wanita yang sedang mengantar mereka menuju ruangan Gustavo.

Mata Alison tertuju pada satu foto dengan ukuran yang cukup besar, foto seorang laki-laki memakai stelan jas berwarna hitam, sangat rapih dan begitu tampan menurutnya. Alison menatap mata difoto itu, tanpa sadar ia terus memandangi, dan berhenti.

"Itu foto Mr. Thomas. Dia teman baik Mr. Gustavo dan seorang engineer, Mr. Thomas yang menciptakan beberapa teknologi pada mobil-mobil yang dibuat oleh perusahaan ini. Dia sudah meninggal, 5 tahun yang lalu." wanita itu menceritakan sosok yang ada difoto itu, Alison mengerjapkan matanya. Hati nya merasa ada sesuatu yang beda ketika melihat wajah lelaki itu.

THE ORDER Where stories live. Discover now