Feelings Ever Felt

10.8K 684 22
                                    

Seorang lelaki muda berpostur badan tegap sedang berdiri didepan pintu rumah Gustavo, lelaki itu melihat sebuah supercar telah sampai didepan rumah itu, dan ia bergegas menghampiri sang Tuan yang telah tiba.

"Xander, belikan pakaian untuk gadis itu. Dan segera kau kembali kesini." titah Gustavo sambil mengajak Alison untuk masuk kekediamannya. Lelaki itu bingung dengan perintah tuannya. Dan ia pun kembali menghampiri Gustavo.

"Maaf, berapa banyak yang harus ku belikan?" tanyanya.

"Terserah. Kau atur saja." jawab Gustavo.

"Tuan, Ellen mencarimu. Dia sudah menunggu didalam rumahmu." ucap Xander, dan Gustavo hanya mengangguk kecil dan mengisyaratkan Xander untuk segera pergi.

"Sementara kau tinggal disini, Alison. Aku akan mengurus segala kebutuhanmu." ucap Gustavo.

"Kau tidak perlu berlebihan. Aku bisa mengurus hidupku."

"Dengar, Ali. Mulai sekarang kau adalah tanggung jawabku." Alison pun terdiam mendengar ucapan Gustavo, untuk kali ini gadis itu belum bisa melakukan apa-apa. Dan untuk sekarang, Gustavo lah yang menjadi tumpuan hidupnya.

Gustavo mengantar Alison menuju lantai dua, kekamar yang cukup nyaman untuk Alison berisirahat, kamar dengan fasilitas lengkap didalamnya. Televisi hingga mini cooler ada di kamar itu.

"Kau istirahatlah... aku akan segera kembali, ada seseorang yang menungguku dibawah." ucap Gustavo, lelaki itu pun mengecup kening Alison dengan lembut dan sedikit mengusap pipinya.

Kecupan lembut itu masih terasa, sangat lembut, Gustavo semakin membuat Alison merasa nyaman berada didekatnya, bahkan terbesit dipikirannya ia begitu beruntung bertemu dengan Gustavo. Alison memejamkan matanya, merasakan bibir tipis itu mulai terasa samar dikeningnya. Sampai terdengar suara decitan pintu, dan Alison melihat Gustavo telah melangkah keluar dari kamarnya.

Gustavo menuruni anak tangga, terpatri semyuman bibirnya. Ia merasakan Alison semakin berbeda. Alison sudah bisa menerimanya, mungkin. Keyakinan Gustavo semakin kuat, bahwa sebentar lagi ia akan mendapatkan Alison sepenuhnya.

Gustavo menghampiri wanita yang sedang duduk diruang tamu, wanita itu tersenyum lega melihat Gustavo kini menghampirinya.

"Apa yang terjadi? Aku berusaha menghubungimu, tapi tidak ada jawaban." ucap Ellen, wanita memperhatikan rawut wajah Gustavo yang berbeda, seperti ada sesuatu hal yang terjadi padanya.

"Hey, ada apa dengan mu?" Ellen mengernyitkan dahinya, dan seketika ia tertawa kecil melihat Gustavo yang nampak salah tingkah.

"Apa kau mulai jatuh cinta pada gadis yang kau bawa tadi, huh? Ya Tuhan, lihatlah dirimu... kau seperti remaja yang sedang jatuh cinta!" Ellen mencoba mengejek Gustavo. Gustavo pun menertawai dirinya sendiri, mengapa ia tidak bisa menyembunyikan hal ini didepan Ellen.

"Mungkin kau benar, tapi... dia adalah adik Thomas." ucap Gustavo, Ellen hanya terdiam dan tidak menyangka dengan ucapan Gustavo yang ia dengar, tetapi wanita itu sedikit ragu, bisa saja gadis itu sedang menipu Gustavo.

"Apa kau yakin? Bisa saja dia berpura-pura mengaku sebagai Alison, adik Thoman Lincon?" tanya Ellen.

"Tidak, itu tidak mungkin. Kemarin saya dan Alison pergi mengunjungi panti asuhan tempat Thomas dan Alison dibesarkan. Dan disana, ingatannya mulai kembali. Dia akhirnya ingat dengan Thomas." jawaban Gustavo membuat Ellen mengerjapkan matanya, merasa tidak menyangka bahwa hal ini akan terjadi.

"Tapi, Alison belum bisa mengingatku, bahkan kehidupan setelah kecelakaannya bersama Thomas...." lanjut Gustavo dengan nada bicara lirih, ia menghela nafas panjangnya, berusaha menenangkan dirinya didepan Ellen.

THE ORDER Where stories live. Discover now