Under The Moonlight

9.3K 568 15
                                    

Cahaya bulan membiaskan cahayanya melalui selah-selah jendela dikamar itu. Hanya ada satu lampu yang menyala, namun itu pun redup. Alison sedang berdiri, melihat kearah luar dari jendela itu. Senyuman manis terpatri dibibirnya, ketika malam ini, sebuah cincin berlian bersemat manis dijari manisnya.

Alison sontak terbangun dari lamunannya, mendengarkan suara nafas seseorang sangat dekat ditelinganya, lantas ia menoleh dan mendapati Gustavo dalam keadaan shirtless. Tangan kokoh itu memutar tubuh Alison, hingga jarak pandang mereka hanya sebatas angin yang lewat.

Mata mereka saling memandang, seakan berbicara; lakukan sekarang. Seketika bibir itu terpagut, mengunci dalam desahan panjang nafas yang menderu. Gadis itu terasa terdorong untuk menikmati setiap inchi lekukan tubuh Gustavo, tangannya mulai menjalar, meraba tengkuk lelaki itu, kaki nya terjinjit— supaya dapat terus meraih tengkuk kokoh itu.

Gustavo pun tak membiarkan tangannya tidak bekerja. Lalu memulainya dari pinggul gadis itu, ia hentakan, hingga lolongan desahan dari Alison membuatnya semakin gemas, ingin segera membuka kemeja yang membalut tubuh mungil Alison. Tangannya kini membuka satu per satu kancing yang menutup itu, hingga kemeja itu terbuka sempurna, dan jatuh teronggok di lantai.

Gairah gadis itu semakin meletup-letup, ketika Gustavo kini sudah bermain liar ditengkuknya, menjelajahi setiap inchi lehernya. Alison mendongakan wajahnya, membiarkan lelaki itu menikmati dengan puas apa yang ia miliki. Sentuhan itu semakin membuatnya melayang, dan tak ingin berpijak lagi, membiarkan dirinya berserah pada manusia yang pemilik takdir akan dirinya.

Pada malam itu, bias-an cahaya bulan seolah mengiringi kedua insan yang tengah melampiaskan hasrat manusiawinya. Suara desiran ombak, bercampur dengan suara erangan dari keduanya. Seutas tali mengikat lengan gadis itu, dan mengikatnya pada besi-besi yang menghiasi kepala tempat tidur itu.

"Kau... siap?" ucap Gustavo dengan pandangan yang mata sudah berbeda, gadis itu hanya membisu, mengeliatkan tubuhnya, seakan memberikan jawaban; i'm yours....

"Aku benar-benar merindukan ini!" rancau lelaki itu, Gustavo menancap utuh, merasakan kehangatan mengalir padanya, dan saat itu pula gadis itu terpekik puas, "Aahhh!" rasanya tak ingin melepaskan sedetikpun. Alison terus merancau ketika miliknya kini telah dipenuhi kejantanan Gustavo, dan memekik, ketika lelaki itu menghujamnya dengan kenikmatan tanpa henti. Gustavo membalikan tubuh mungil itu, dalam keadaan telungkup, Alison kini merasakan tusukan perih dari belakangnya, belum lagi pukulan kasar pada bokongnya yang menambah hasrat liar nya semakin terpacu.

"You turn... little girl!"  ucapnya sambil melepaskan seutas tali yang mengikat tangan Alison. Kini gilirannya, mengekspos keinginan nya tanpa keraguan, tanpa ketakutan bahwa lelaki ini akan meninggalkannya, bercinta atas dasar cinta, ini lah keinginan gadis itu.

Gustavo membaringkan badannya, dan membiarkan Alison bermain pada setiap inchi tubuhnya. Suara peraduan antar tubuh itu semakin menggema, dan Gustavo semakin merancau karena Alison kini bermain liar tanpa ampun. Tubuh gadis itu semakin terlihat erotis, ketika ia menggoyangkan pinggulnya dan menghentakan berkali-kali ke bagian intim mereka. Alison mengusap wajah Gustavo yang sudah mengalir keringat kepuasaan hasrat yang selama ini terbelenggu. Gustavo sudah tidak tahan— satu hentakan terakhir, liang kehangatan itu mengalir cairan yang selama ini tertahankan. Tubuh Alison terkulai lemas, dan lantas berbaring diatas dada bidang itu.

"Aku fikir, kau akan lupa— cara memuaskan ku." ucap Gustavo sambil mengusap lembut pelipis gadis itu. Mata Alison terpejam, merasakan tubuhnya sudah lemas tak berdaya.

"Semoga Thomas tidak melihat ini...." ucap Alison, seketika tawa Gustavo terdengar renyah ditelinga gadis itu— bagaimana bisa saat seperti ini ia bisa teringat dengan kakaknya? Lalu, Gustavo mendekap tubuh Alison dengan kedua tangannya.

THE ORDER Where stories live. Discover now