an unstoppable longing

8.2K 536 22
                                    

Gemuruh suara baling-baling terdengar cukup bising, belum lagi angin yang terus menyapu permukaan landasan pacu itu— Gustavo nampak berjalan menuju sebuah helikopter yang telah siap mengantarnya ke sebuah pulau eksotis, dan juga bersifat pribadi. Hanya orang ekslusif yang bisa mengunjungi pulau itu, dan Gustavo salah satunya. Dia tidak akan sendirian kesana, karena Alison akan bersamanya, berdua.

Seorang pria berlari menghampiri Gustavo, kemudian pria itu berbisik dan membuat rawut wajah Gustavo makin berseri. Lelaki itu membawa sebuah berita— bahwa Xander telah datang bersama Alison. Kemudian pria itu berlari, ketika Gustavo menyuruhnya untuk menghampiri Xander dan segera membawa Alison kehadapannya. Gustavo berusaha menenangkan dirinya, tidak mungkin ia langsung menyerang Alison dengan memeluknya begitu erat, walau ia merasakan rindu yang teramat sangat. Gustavo kembali memeriksa kotak bludru itu yang ia simpan didalam saku jasnya, dan kembali tersenyum ketika tahu kotak itu masih ada.

Disisi lain, Alison semakin tidak tenang. Didalam mobil itu, ia terus saja mengepalkan tangannya yang semakin dingin. Gaun dengan bahu yang terbuka itu mulai terasa tidak nyaman— ia kembali teringat, pada saat perias itu selesai memolesnya, Alison sempat tidak mengenali dirinya sendiri dari pantulan cermin. Alison benar-benar merasakan perubahan yang drastis pada dirinya. Sempat tidak percaya diri— namun, ketika Ellen melihatnya, bertubi-tubi pujian ia dapatkan. Bukan hanya Ellen, bahkan semua pramuniaga, hingga Roberto sang perancang gaun itu berdecak kagum akan kecantikan Alison hari ini. Riasan untuk Alison, benar-benar sempurna. Hari ini, Alison bisa melumpuhkan pria mana pun dengan keindahannya.

"Mr. Gustavo menunggu mu didalam sana, Nona." ucap Xander. Alison mengangguk ragu.

Sambil membuka pintu mobil itu, Ellen pun tersenyum pada Alison yang nampak duduk termangu, "Today is your day, Ali... enjoy your trip with Gustavo. Semua keperluanmu telah kami siapkan. Ada didalam koper yang nanti akan dibawa Xander." Alison hanya menelan silvanya, dan berkali-kali berfikir, apakah ini mimpi? Dan kini, ia tiba-tiba saja teringat akan skuter nya.

"Skuter ku...." belum selesai Alison bertanya tentang skuter nya yang tertinggal di Black Tower, Ellen langsung memutus pertanyaan Alison dengan terkekeh.

"Kau sudah tidak memerlukan skutermu itu, Ali. Nikmatilah perjalan mu... ayo!" Ellen langsung meraih tangan Alison, rasa dingin tangan itu ia rasakan. Ellen melirik kearah Alison, ia tahu bahwa gadis itu tengah gugup. Mereka pun berjalan ditengah deruan angin yang berhembus cukup kencang, rasa dingin karena gugup, kini bercampur udara dingin menerjang penuh dirinya. Alison semakin menggigil.

Alison mendengar suara bising dari mesin pesawat didalam sana, mereka telah memasuki lobi landasan pacu itu. Hanya ada satu bangunan, dan Alison pikir mungkin ini hanya landasan pacu kecil. Namun ketika ia sampai didalamnya, terpampang nama Black Tower yang merekat didindingnya dan terlihat cukup besar. Sebesar ini kah perusahaan milik Thomas dan Gustavo? Hingga bisa membuat landasan pacu pribadi? Alison benar-benar tidak percaya, lantas ia pun bergeming dalam hatinya, Thomas... kau benar-benar, curang!

Ellen dan Alison terus berjalan masuk, diikuti Xander yang mengekor dibelakang mereka sambil menarik sebuah koper. Jujur saja, Alison kini mulai kesulitan untuk berjalan dan menyeimbangi tubuhnya, karena sepatu heels dengan tinggi sekitar 15 centi. Sepatu itu seperti menyikasa kakiknya, ia harus berjalan dengan berjinjit, belum lagi menghimpit jari kakinya. Sungguh, Alison ingin sekali menemukan sepatu tali nya, dan membuang sepatu heels ini.

Mereka berjalan menuju sebuah pintu kaca otomatis yang langsung memberikan aksesnya menuju landasan pacu diluar. Dan di landasan pacu itu, Gustavo telah menunggu wajah Alison muncul dari balik pintu otomatis itu.

Alison kini melihat Gustavo yang sedang berdiri diluar sana, rasa gugup semakin mendominasi dirinya, suhu tubuhnya semakin dingin, kadar oksigen didalam dirinya semakin mengurang, jantungnya memompa lebih cepat, ini semua terjadi bukan hanya karena ia membayangkan masalalu nya dengan lelaki itu, bukan pula karena rasa rindu yang terus ia rasakan, tetapi hari ini, Alison melihat Gustavo yang begitu menawan.

THE ORDER Where stories live. Discover now