the new gate of life [ENDING]

15.7K 599 42
                                    

Alison menatap Christ dengan mata yang berkaca. Air matanya mulai mengalir, satu hal yang Alison fikirkan— kenapa Christ bisa menyembunyikan hal penting ini selama ini. Apa dia tidak menginginkan dirinya hadir ke dunia ini? Apa Christ begitu membencinya? Namun disisi lain, gadis itu hanya menangis, rasa nya tak kuasa menahan haru, tak kuasa menahan kenyataan yang baru saja ia tahu— bahwa ia masih memiliki seorang ayah.

"Marah lah pada ku, Alison. Aku memang orang tua yang tidak berguna! Aku terlalu larut dalam kesedihan ketika Rose meliharikan mu. Dia rela mempertaruhkan nyawa nya demi kau bisa melihat dunia ini. Setelah kau hadir, aku tidak bisa mengurus mu waktu bayi, kau sakit dan terus menangis. Begitu pun dengan Thomas. Aku tidak tega melihat kalian terus menerus diserang penyakit yang tak kunjung sembuh. Aku mengambil keputusan, menitipkan kalian pada Elizabeth. Aku tidak menyangka, bahwa Elizabeth bisa mengurus kalian dengan baik. Hingga kalian sehat dan tumbuh besar. Aku malu mengambil kalian lagi. Aku tidak berani memunculkan wajah ku— atau bahkan mengaku ayah kalian. Itu kesalahan ku, aku sangat menyesal ... sangat menyesali perbuatan ku yang bodoh itu!"

Christ bersimpuh didepan Alison, menundukan wajahnya dan menangis meratapi penyesalannya selama ini. Semua yang melihat Christ terenyuh mendengar kenyataan yang sebenarnya.

"Kau tidak boleh mengutuk diri mu sendiri. Siapa bilang kau tidak mengurus ku? Buktinya ... kau menjadi boss ku yang baik. Kau tidak pernah marah dengan ku, kau suka meminjami ku uang untuk kebutuhan ku sehari-hari. Dan kau tidak pernah memotong gaji ku." Ucap Alison sambil memengang jemari Christ. Lelaki paruh baya itu semakin dibuat tak enak hati dengan Alison.

"Maaf kan aku, Nak." Christ mendongakan wajahnya, kemudian ia melihat Alison tersenyum pada nya.

"Kau mungkin menyimpan beribu alasan untuk menutupi kebenaran ini dari semua orang. Tapi, apa aku punya alasan untuk tidak memaafkan ayah ku sendiri?" Seketika Alison memeluk Christ. Air matanya tumpah tak terbendung, dekapan Christ begitu hangat baginya. Setelah sekian lama ... akhirnya Alison bisa merasakan, kehangatan akan hadirnya seorang Ayah. Pada saat ini, saat dimana semua orang berkumpul dan melihatnya terus memeluk Chist erat— mereka pun satu persatu mendekat pada Alison dan juga Christ. Mereka pun larut pada suasana haru yang tercipta.

Gustavo tersenyum bahagia ketika melihat orang yang ia cintai bisa menerima semua kesalahan Christ. Nyonya Dakota pun ikut memeluk Alison, bagaimana pun juga ia merasa Alison sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Clarine menangis sambil memeluk Nick, melihat kebahagian yang Alison dapatkan hari ini. Laura pun larut pada tangisan haru bahagia, membayangkan hari-hari Christ yang selalu termangu didepan meja kasirnya karena memikirkan keadaan Alison. Elisa menghela nafas pajangnya, dan bergumam dalam hatinya andai saja Thomas masin ada, dan melihat ini semua— pasti ia akan bahagia. Ellen dan Xander ikut larut didalamnya, juga membayangkan kalau Thomas masih ada, dia akan senang, ketika melihat keluarganya mulai bersatu.

"Jadi ... Christ. Boleh kah aku ... meminang putri mu?" Tanya Gustavo, dan membuat mereka semua kompak menatapnya.

Seketika hening dan Christ berdiri. Walaupun Gustavo tahu bahwa dia akan merestuinya, namun melihat rawut wajah Christ yang tengah menatapnya sinis, membuat Gustavo mulai khawatir, apa Christ akan merubah keputusannya. Christ berjalan menghampiri Gustavo, dan berdiri didepannya.

Lelaki tengah baya itu tidak berkata, namun Christ memeluknya, dan membuat mereka semua menghela nafas mereka yang tertahan. Mereka pun riuh dengan tepukan tangan sehingga menggema dikoridor itu. Senyuman Alison merekah diwajahnya, kebahagiaan yang ia dapatkan bertubi-tubi ia anggap sebagai balasan atas kesulitan hidupnya selama ini. Saat ini, Alison percaya, bahwa semua akan indah, tepat pada waktunya.

"Aku akan memberi mu sebuah syarat." Ucap Christ dan membuat Gustavo terkekeh.

"Apa syarat nya?"

THE ORDER Where stories live. Discover now