As It Is Naked

11.5K 660 28
                                    

Ada berbagai hal yang masih membekas erat, terutama pada Alison yang melihat Gustavo Orlando sedang berjalan menuju podium itu. Suara tepukan tangan itu seolah terdengar samar— tertutupi dengan cuplikan kenangan bersama lelaki dewasa itu. Dari hanya sekedar orderan pizza— hingga sekarang gadis itu tahu siapa jati dirinya.

Gustavo melirik ke arah Alison yang sedang duduk termangu menatapnya, entah benar atau tidak Gustavo merasa Alison sedang memikirkan dirinya, dan merasa gadis itu merindukannya. Gustavo memberikan senyuman pada Alison, sambil berjalan menuju podium itu. Namun napaknya Alison hanya menatap kosong kearahnya— tanpa menyadari bahwa Gustavo sedang tersenyum pada Alison. Dengan sedikit malu, Gustavo kembali menatap kedepan, kearah podium didepannya.

Jajaran dosen serta rektor menyambut Gustavo Orlando, mereka bersalaman dan mempersilahkan Gustavo untuk berdiri diatas podium dan memberikan petuah dan motivasi pada para mahasiswa yang akan lulus dari kampus itu. Senyuman Gustavo merekah, diiringi tepukan tangan yang mulai terhenti. Suara nyaring dari mic itu berbunyi, sehingga membuat Alison tersadar dari lamunannya— dan menyadari sosok lelaki yang pernah hadir dihatinya itu kini berada didepannya.

"Terima kasih untuk sambutan kalian." ucap Gustavo dengan suara baritonnya yang membuat para gadis seketika merajuk ingin berdekatan dengan lelaki itu.

"Ah! Mr. Gustavo benar-benar lelaki pemikat!" seorang wanita tengah membicarakan Gustavo, wanita itu duduk disamping Alison, dan membuat gadis itu menoleh kearah wanita yang sedang menatap Gustavo lekat-lekat.

"Dia gay." bisik Alison, sontak membuat mata gadis itu terbelalak karenanya.

"Apa?! Tidak mungkin!"

"Aku tahu benar apa yang dilakukan lelaki itu di kantornya, aku magang di Black Tower." ucapan Alison membuat gadis itu ingin berteriak keras mungkin, gadis itu menutup sendiri mulutnya dengan telapak tangannya. Alison pun tersenyum menang— dan Alison yakin, akan segera tersebar bahwa Mr. Gustavo Orlando, pimpinan Black Tower adalah seoarang gay. Entah apa yang dilakukan Alison— tapi ia merasa tidak nyaman mungkin cenderung kesal ketika ada seseorang yang memuja Gustavo.

Seketika hening, dan seluruh mata para mahasiswa itu menatap Gustavo, tidak ada kecanggungan dimata Alison justru kini ia meresa tengah dilanda rindu akan lelaki itu. Terbayang akan sentuhan yang dilakukan Gustavo-- wajah peluh keringat saat permainan itu mereka lakukan dan hanya satu kata-- indah.

Gustavo mulai berbicara memberikan kata-kata motivasi dan membuat para peserta wisuda itu terperangah karena usahanya-- kerjakerasnya, dan kini lelaki itu mengatakan bahwa ada orang yang sangat berjasa bagi Black Tower, Thomas Lincon. Tatapan Gustavo mengarah pada Alison, dan gadis itu mulai menyadari bahwa Gustavo sedang memperhatikannya.

"Thomas Lincon, seorang engineer muda dan sangat pintar. Tapi sayangnya, pertemuan kami tidak lama, ketika Black Tower berada dipuncak kejayaan, dia meninggal." ucapan Gustavo membuat para peserta wisuda itu riuh, begitu pun Alison seketika air matanya seakan berebut untuk keluar, ia menghela nafas panjangnya dan memutar bola matanya ke langit-- Alison mencoba bertahan agar tidak terlihat sedih dimata teman-temannya.

Tetapi tidak untuk Clarine, gadis itu langsung mengusap bahu Alison dengan lembut-- ia pun menggenggam tangan Alison seraya memberikan semangat pada gadis itu, agar tidak terlarut dalam kesedihannya. Alison melirik kearah Clarine dan tersenyum padanya. kemudian mereka berdua kembali memperhatikan Gustavo berbicara. Sejujurnya, Clarine pun menyadari bahwa teman terbaiknya itu masih memendam rasa dan belum bisa melupakan Gustavo, kalau saja pria itu tidak terus menyakiti Alson, gadis itu pun pasti tidak akan khawatir. Namun, semua telah terjadi dan sekarang hanya Clarine yang akan menjaga Alison. Sampai kapan? mungkin sampai Alison bisa menemukan lelaki yang tepat untuk dirinya.

THE ORDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang