The Sacrifice

11.1K 678 30
                                    

Pandangan mereka saling menatap satu dengan yang lain. Dunia hanya milik berdua, mungkin kata itu yang pantas menggambarkan situasi antara mereka. Gustavo dan Alison.

Tapi, gadis itu masih penasaran. Apakah benar lelaki yang didepannya benar mencintainya, atau dia pun juga mencintai Gustavo. "Lalu, apa aku mencintaimu?" tanya nya perlahan pada Gustavo.

Gustavo mengerjapkan matanya, apa yang harus ia jawab? Ia berfikir sejenak, dan menghela nafas panjangnya. "Iya, kau pun mencintaiku. Sangat mencintai ku, Alison."

"Jadi, kau akan menikahi ku?" tanya Alison dengan ragu.

"Suatu saat nanti...." jawab Gustavo dengan senyuman tulus untuk Alison.

"Tapi, aku sama sekali tidak merasakan kalau kau benar-benar mencintaiku, apa kau sedang menipu ku?" Pertanyaan Alison membuat Gustavo gugup.

"Tidak... Aku tidak pernah menipu mu."

"Sepertinya, kau lebih cocok menjadi kakak ku. Mungkin dulu, itu adalah kesalahan ku bisa mencintaimu. Maaf." ucapan Alison membuat Gustavo kecewa, sangat kecewa. Ia mengepalkan tangannya, seraya menahan emosinya yang sebentar lagi akan meluap.

"Apa gadis ini sudah benar-benar tidak punya perasaan dengan ku?!" Gustavo bergeming dalam hatinya. Alison nampak tidak peduli dengan dirinya, gadis itu terus melahap pizza nya.

"Kalau kau sudah selesai, kita langsung pergi!" titah Gustavo dengan nada sinis. Alison melihat Gustavo pergi dari meja makannya, dan tidak menyentuh pizza itu sama sekali.

"Makanan mu?" tanya Alison, Gustavo tidak menanggapinya sama sekali.

Gustavo meluapkan emosinya didalam mobil itu, memukul kemudi nya dengan cukup kuat. Berteriak hingga wajahnya kian memerah. Ia pun melihat Alison yang masih santai memakan pizza nya didalam kedai itu.

Disisi lain, Alison masih memikirkan apa ada yang salah dengan ucapannya? Mengapa Gustavo seperti kesal dengannya? Hal itu yang kini ada dikepalanya. Alison sudah menghabiskan pizza nya, dan meminta pizza milik Gustavo dibungkus.

Alison keluar dari kedai pizza itu, dan berjalan menuju mobil Gustavo. "Hey! Ada apa?" Alison terperangah ketika melihat Gustavo sedang berteriak meluapkan emosinya. Alison langsung menutup pintu mobilnya. Dan memandangi Gustavo yang hanya menatap lurus.

"Alison! Kau benar-benar sudah membuatku gila! Benar-benar gila!" Gustavo langsung melumat bibir Alison, gadis itu terkejut ketika lelaki didepannya ini melumat bibirnya dengan kasar. Alison mencoba melepaskan ciuman itu, Gustavo menyadari bahwa Alison tidak suka dengan permainannya, ia pun perlahan melepaskan ciumannya.

"Apa yang kau lakukan?!" ucap Alison dengan nada ketus.

"Mengingatkan mu tentang diri ku!" jawab Gustavo tidak kalah ketus.

"Lalu, kau akan menyetubuhi ku, seperti aku ini jalang mu? Huh?!" Alison mulai menatap sinis kearah Gustavo. Gustavo pun seketika diam, dan melemah.

"Bukan seperti ini caranya! Walaupun aku tidak mengingatmu, tapi kalau kau bisa menumbuhkan rasa cinta itu lagi, maka perasaan cinta itu akan tetap sama...." suara Alison terdengar parau, air mata mulai menetes dipipinya. Gustavo pun kini menatap lirih pada gadis itu.

"Maafkan aku, Alison... kau benar." ucap Gustavo, ia pun mengusap air mata Alison, perlahan, sambil menatap wajah Alison yang kian sendu. Satu kesalahan telah ia buat, dan gadis ini telah berhasil menyadarkannya.

****

Gustavo mengemudikan mobilnya, mereka kini mengarah ke pemakaman Thomas. Alison masih terdiam, begitu pun Gustavo. Lelaki itu masih menyesali perbuatannya, cinta untuk Alison begitu rumit baginya.

THE ORDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang