ID-5

1.5K 204 15
                                    

Vanessa POV

cahaya mentari mulai terbit sehingga cahayanya menembus jendela membuatku tersentak dari petualanganku di alam mimpi. Namun pergerakanku terasa berat karena sebuah tangan merangsek di pinggangku. Setelah aku lihat itu sebuah tangan kekar yang pastinya milik seorang pria, saat aku akan melepaskan pelukan tangan itu, aku malah ditarik semakin dekat hingga punggungku bertabrakan dengan dada pria itu dan merasakan sebuah nafas hangat yang menggelitik tengkukku. Aku berputar balik hingga wajahku menghadap langsung ke wajah orang yang sudah memelukku. Ini adalah pemandangan pagi yang sangat indah, bisakah aku melihat wajah ini setiap paginya?

Wajahnya tampan bak dewa yunani yang selalu diceritakan orang-orang, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang...sexy menurutku. Semuanya terbingkai dengan ketegasan dan sifatnya yang dingin. Tapi aku suka. Begitulah kira-kira bathinku

Hingga mata itu mulai bergerak namun aku langsung menutup mataku, sungguh malu jika aku ketahuan memandang wajah pria dihadapanku sekarang. Pria itu menelusuri wajahku dengan telapak tangannya, nafas hangat berbau mint itu menerpa wajahku, dan sesuatu yang hangat dan sedikit basah menempel di bibirku. "Apa ini? Ia mencium aku? Oh Moon Goddes aku sangat....sangat ingin melayang sekarang!!!" Pekikku dalam pikiranku. Dan aku merasa Chloe sedang meloncat-loncat di pikiranku sekarang. Dan pria itu melepaskan kecupannya di bibirku.

"Morning, Sunshine. Aku tahu kau sudah bangun dari tadi, bukalah mata indahmu sekarang." Tunggu!! Ini bukan suara Roy-- pria yang memelukku. Suara ini sungguh berbeda, Jadi ini siapa? Seketika keringat dingin membasahi keningku, nafasku memburu hingga aku mulai memberanikan diri membuka mataku secara perlahan. Hal yang mengejutkan langsung membuat otakku bekerja lebih keras. Mata silver yang berkelip-kelip, dan suara itu sangat berat berbeda dengan Roy. Apa dia makhluk jadi-jadian yang ingin membunuhku sekarang?? Pikiranku bertebaran dimana-mana sekarang. Hingga ia mengeluarkan suara lagi.

"Kau tak tahu siapa aku?" Tanya pria itu dengan nada sedih yang membuat diriku merasa disengat listrik ribuan Volt. Aku tidak suka mendengar suara dengat nada sarat kesedihan itu.

"A-aku...." yang keluar dari mulutku hanya suara yang tergagap yang membuatku muak, harusnya aku bisa mengetahuinya, tapi apa?

"Kau pasti tahu, nama dari sisi lainnya." Dia sedikit menekan setiap kata yang ia ucapkan.

Otakku bekerja keras sekarang, nama dari sisi yang lain? Aku merasa pernah mengenal sebuah nama....tunggu, apa dia..

"Sam?? Kau kah itu??" Tanyaku memastikan dengan nada terkejut hingga senyuman ceria terbit di wajahnya dan langsung memelukku dengan sangat erat.

"Ya sayangku, ini aku Sam. Aku sangat senang kau masih ingat denganku." Ujar Sam --wolfnya Roy, bahagia pastinya.

Aku pun mulai membalas pelukannya dan mengusap rambut hitam kecoklatan itu dengan sangat perlahan, sepertinya ia sangat nyaman dengan perlakuanku. Sudah lebih dari 1 menit aku masih berada dalam pelukannya, kenapa ia sangat betah memelukku yang kurus begini, dan sekarang aku mulai sesak karena pelukannya yang sangat erat.

"S-sam..bisa kau lepaskan pelukanmu sekarang? Kurasa aku butuh udara sekarang." Cicitku yang mulai merasa pasokan udara di sekitarku mulai menipis.

Sam mulai melepaskanku..sepertinya ia sedikit kesal padaku sekarang dan aku menghirup udara sebanyak yang aku bisa.

"Kenapa? Kau tidak suka?" Tanyanya tidak suka dengan tatapan yang membuatku mulai gemetaran.

Aku cukup bingung harus menjawabnya, aku sebenarnya sangat suka tapi aku bisa mati kehabisan oksigen ketika ia memelukku dengan sangat erat seperti itu. Hingga aku pun bangkit dari tidurku dan duduk menghadap ke arahnya. Dia pun juga mengikuti hal yang sama sepertiku. Aku harus memikirkan jawaban yang tepat, aku tidak mau ia sampai tersinggung dengan kata-kataku.

Fallen Luna (Moon Series #1) [END]Where stories live. Discover now