FL - 30

1.2K 130 14
                                    

1 tahun kemudian....

Angin musim gugur bertiup, daun-daun berwarna cokelat tampak melayang-layang di udara. Langit cerah tanpa awan membuat keadaan sangat sejuk. Kota Paris seakan jadi lautan daun yang berguguran, namun tak menyulutkan aktivitas warga disana. Sama halnya dengan taman belakang Moonlight pack yang telah dipenuhi daun yang berguguran. Pohon apel mengering tanpa daun disana. Namun bukan itu sekarang yang difokuskan, melainkan seseorang yang sedang duduk dibawah pohon apel tersebut. Pakaian hitam tanpa dikenakan kancing dua teratas, celana dasar berwarna hitam. Entah kenapa semuanya serba hitam.

Ya, dia adalah Roy Anderson. Tampak dia memegang ponselnya tanpa semangat sama sekali. Matanya tak terlepas disana. Seolah mengharapkan seseorang untuk menghubunginya. Dia hanya menghembuskan nafasnya pelan, rasanya sakit dan perih melewati tenggorokannya seolah yang keluar dari nafasnya adalah beling bukan udara. Tampak wajahnya dihiasi jejak air mata. Bahkan air mata itu terus mengalir. Pria itu terus menggeser layar ponselnya kekiri dan kekanan. Begitulah seterusnya tanpa bosan sama sekali. Pria itu melihat dengan lekat foto yang terpajang di ponselnya, wanita cantik dengan tongkat ditangannya, baju berwarna soft pink dengan hiasan bunga. Rambut cokelat kemerahan yang dibiarkan tergerai. Mata coklat dengan sinar yang teduh dan senyum yang melengkung sempurna. Sangat cantik. Roy melihat lagi foto-foto yang memenuhi album di ponselnya. Semuanya foto ia dan kekasih hatinya, namun semakin dilihat air mata tambah deras mengalir, tanpa suara pria itu hanya menumpahkan air mata sambil mengusap wajah yang ada di foto itu.

Ia memegang dadanya sesak seolah dihantam gada raksasa. Jiwanya seakan disiksa setiap melihat wajah itu, wajah yang membuatnya menangis dan sakit. Tampak bibirnya bergerak samar mengucapkan satu buah kata. Tak ada suara yang mengiringi kata itu. Jika diperhatikan seperti kata 'maaf" terlontar dibibirnya. Itulah kegiatannya sehari-hari, makan tidak teratur, tidur bisa dibilang sangat mustahil dilakukan karena matanya tampak menghitam disana. Rambut yang acak-acakan. Kondisinya sangat membuat hati pilu bagi siapapun yang melihat. Itulah hukuman bagi seseorang yang telah kehilangan arah hidupnya. Mate yang dibuang malah membuatnya tersiksa dan penyesalan semakin tumbuh membesar dihatinya.

Semenjak ia tahu semuanya, ia merasa telah menjadi pria paling brengsek yang pernah ada di muka bumi. Ia tak mampu menjaga amanah yang diberikan MoonGoddes untuknya, ia telah melakukan dosa yang sangat besar pada cintanya. Ia telah merampas kebahagiaannya sendiri karena kebodohannya. Suara tangis wanitanya masih melekat dengan erat di otaknya, tangisan itu menulikan pendengarannya, tangisan itu mencabik hati dan jiwanya, tangisan itu memukulnya telak, bahkan tangisan itu juga menenggelamkannya pada lautan tanpa dasar penuh kesengsaraan, setiap detik ia sangat membenci dirinya sendiri, bahkan Sam tidak pernah muncul lagi setelah kejadian dimana ia tau semua kebenarannya.

Seandainya ia punya kekuatan untuk membalikkan waktu, dia akan bersujud di kaki wanita yang sangat ia cintai untuk memohon maaf atas kejahatan dan kekejiannya pada wanita itu. Bahkan ia merasa tak pantas hanya untuk menyebutkan nama istrinya itu. Setiap bibirnya ingin menggumamkan nama itu, ia mengurungkan niatnya karena ia merasa tak ada hak lagi untuk menyebutkan nama itu lagi. Ia ingat ketika istrinya memintanya untuk mendengarkan penjelasannya, seharusnya ia mendengarkannya. Seandainya ia menahan tangan wanitanya mungkin ia sekarang telah berada di dalam pelukan hangat wanitanya. Seharusnya ia memeluk wanita itu bukan menyiksanya. Penyesalan terus menghantui jiwanya setiap hari. Sudah 4 musim ia lewati. Selama itulah ia berpikir untuk mengakhiri hidupnya dengan cara apapun namun berhasil dicegah oleh Betanya—Erick. Ia tak sanggup lagi untuk hidup. Wanitanya benar-benar menuruti perintahnya untuk menghilang dari kehidupannya. Ia tak menemukan satupun aromanya diudara. Tidak ada sama sekali seolah wanita itu telah lenyap ditelan bumi. Ia ingin menarik semua perkataan jahatnya pada wanita itu. Ia ingin wanita itu kembali. Pria itu ingin cintanya kembali dan menuntun hidupnya lagi. Ia ingin semuanya kembali normal. Ingatkah kalian kejadian setahun yang lalu? Kejadian suram yang menghancurkan segalanya?

Fallen Luna (Moon Series #1) [END]Where stories live. Discover now