ID-20

1.2K 144 6
                                    

"Beritahu aku, apa yang kau ketahui sekarang!" Ujar seorang pria bertudung hitam sambil memandang salah satu suruhannya dengan nada meremehkan.

"Aku.."

"Aku bukan menyuruhmu untuk bertele-tele, jawab dengan benar!" Ujar pria itu dingin.

"Aku mendengar bahwa white wizard masih memiliki keturunan, tuan."

"Hanya itu yang kau tahu?! Betapa bodohnya kau, kau bahkan sangat lemah dan bodoh untuk mengorek segala hal tentang pack tersebut. Percuma saja aku menyuruhmu, gadis payah." Ujar pria itu sarkastik.

"Kakak! Cukup!! kau menyakitiku! Jika aku memang gadis payah, kenapa kau suruh juga orang bodoh seperti aku ini untuk mencari tahu semuanya? Kenapa tidak kau sendiri saja yang mencarinya?!" Bentak orang itu yang tak lain seorang gadis cantik.

"Berani kau membentakku! Kau sudah mulai melupakan tujuanmu? Tujuan kita? Dendam ayah kita?" Tanya pria bertudung itu marah dibalik tudung yang menyelimuti seluruh wajahnya.

"Aku tidak lupa, kak? Tapi aku tidak tega! Aku sudah melaporkan padamu apa-apa saja yang ada pada pack itu semenjak pria itu masih melajang hingga ia mendapatkan Mate-nya seperti sekarang. Apa yang kurang? Aku terlalu menyukai kebaikan hati Luna hingga aku lupa semua tujuanku. Jika aku bisa memilih, aku akan memilih mereka, kak. Mereka melihatkan kepadaku apa itu cinta. Walau mereka dilanda masalah, aku tetap menghormati mereka. Tidak seperti dirimu! Pria yang terlalu berambisi dengan dendam dan kebencian tak berarti. Kau tidak menyayangiku sebagai adikmu! Kau hanya memperalatku. Dasar biadab!!!" Bentak gadis cantik bermata hitam itu hingga nafasnya sesak, dia tak habis pikir kenapa pria ini tak henti-hentinya membenci pack tersebut.

"Ya!! Pergi saja kau dari sini! Jangan pernah menampakkan wajah pengkhianatmu di depanku lagi. Pergilah pada mereka yang sangat kau puja itu! Bahkan jika mereka tahu bahwa kau itu termasuk seorang rogue, jangan pernah mengadu padaku. Jika bisa, mati saja kau sekaligus. Aku memutuskan hubungan persaudaraanku denganmu, Anneth Van Gills. Pergilah ke neraka! Aku bisa melakukannya sendiri." Balas pria itu tak kalah tajamnya.

"Baik! Aku akan pergi, kau sama saja dengan ayah! Bahkan saat ibu matipun ayah tidak memperdulikannya dan saat anak-anaknya membutuhkan seorang ayah, dia cuma mengacuhkan kita demi ambisinya yang konyol itu. Kau tidak tahu, huh?" Ujar Anneth sinis.

"Jangan pernah membawa ayah dan ibuku dengan mulut kotormu itu, sialan! Kau itu cuma anak pungut! Anak pungut!! Jangan pernah menganggap kami ini keluargamu, dasar jalang!" Ujar pria itu hingga wanita yang berstatuskan adik tirinya itu membelalakkan matanya kesal.

Dia memang tahu jika ia hanya seorang anak angkat entah darimana asalnya. Namun saat pria itu mengungkit-ungkit bahwa ia hanyalah anak pungut membuatnya marah setengah mati, sehingga ia telah menancapkan paku di hatinya bahwa pria itu termasuk salah satu orang yang ia benci di dunia.

"Aku tahu! Tak perlu kau ingatkan aku bahwa aku hanya anak PUNGUT dari ayahmu itu, brengsek." Maki wanita itu lalu keluar dari tempat laknat tersebut dan berlari menembus kegelapan malam.

Ia bersumpah bahwa ia akan memperbaiki kesalahannya dan mengabdi dengan setulus hati pada Moonlight Pack.

****

Vanessa teringat jika ia belum mendapatkan jawaban yang ia mau, dia bergegas menuju rumah tetua pack dan tidak menemukan siapa-siapa disana. Kosong.

Namun matanya langsung terfokus pada sebuah buku tua dan lusuh yang sebelum ini pernah ia lihat.

Tak ingin berlarut-larut dalam keingintahuan yang besar, ia langsung duduk di sebuah kursi yang ada dan membuka satu persatu halaman buku tersebut.

Fallen Luna (Moon Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang