ID-22

1.2K 136 5
                                    

Warning!!!!
.
.
.
Typo berserakan...
.
.
Budayakan kritik komen dan votenya 🌸
.
.
Happy reading guys 😘

-------------------------------------------------------


Sinar matahari mulai mengintip di sela-sela tirai membangunkan setiap insan yang sedang berpetualang di alam mimpinya.

Termasuk seorang pria yang tampak menggeliat diatas peraduannya dan menatap asing pada ruangan yang dihuninya sekarang.

Dapat ia lihat disana ada foto seorang gadis yang sangat ia benci berserakan di dinding. Bahkan foto pernikahan mereka.

Namun, ia lega karena tidak melihat wajah itu pagi ini sebagai sarapannya. Dia segera bergegas meninggalkan ruangan laknat itu dan mengabaikan warrior yang menjaga pintu kamar tersebut.

Dia segera menemui tetua karena hari ini ia akan membahas ritual malam gerhana pengusiran iblis demi kedamaian rakyat yang akan terjadi malam ini.

Biasanya, pada saat gerhana kekuatan para werewolf akan meningkat daripada yang biasanya. Itulah kenapa ritual ini selalu dinanti-nantikan oleh para werewolf.

Saat akan menuju ruang pertemuan, ia berpapasan dengan seorang wanita berambut pendek dengan pakaian yang bisa dibilang cukup mahal membalut tubuhnya. Namun mata pria itu hanya menyipit dan tak berselera.

"Begitukah caramu menyambutku, Alpha?" Ujar wanita itu tak kalah sinisnya pada pria itu.

"Kurasa tidak masalah sama sekali. Aku tak punya waktu." Balas pria yang dipanggil alpha itu santai.

"Yaah...setidaknya kepulanganku dari London ada gunanya juga, Brother." Ujar wanita itu sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Oh ya..selamat datang....sister? Puas?" Ujar pria itu mengejek.

"Terserah..tapi mom dan dad dimana?"

"Dirumah."

"Setidaknya kau sopan sedikit berbicara pada kakakmu ini. Dasar bedebah!"

"Ya ya ya terserah kau saja." Balasnya menghiraukan umpatan yang terlontar untuknya.

"Kudengar kau sudah menikah, sekarang dimana adik iparku, hm?" Tanya Irena lagi dengan sedikit menggodanya.

"Cari saja sendiri. Aku sibuk. Dah." Ujar Roy cuek sambil berlalu dari Irena dan melambaikan tangannya dari belakang-tidak mau tahu.

"Dasar anak itu! Tidak pernah berubah sama sekali, ck." Ujar Irena sambil menggerutu.

Irena berjalan melewati koridor masih diselimuti rasa jengkel pada saudaranya itu, jika saja ia tidak dari kalangan berpendidikan baik ia akan mencabik-cabik mulutnya dan melemparnya ke kandang harimau Siberia. Sungguh membuatnya berapi-api.

Matanya tak sengaja melihat seorang gadis berambut cokelat kemerahan sedang bersantai di taman belakang pack ditemani seorang maid.

Tak mau penasaran, ia segera menghampiri gadis itu.

"Hai."

"Hai juga...dan kau..??" Ujar Vanessa bingung sambil menunjuk gadis berambut pendek tersebut.

"Ah...maaf tak sopan padamu. Aku Irena anderson dan kau..?" Ujar Irena sedikit terkekeh.

"Aku Vanessa Rosè." Ujar Vanessa sambil berdiri walau agak kesusahan dan menjabat tangan wanita itu sambil tersenyum kikuk.

Fallen Luna (Moon Series #1) [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora