FL - 32

1.2K 129 17
                                    

Angela tampak menemui Vanessa yang sedang menikmati suasana musim gugur didepan rumahnya. Angela hanya bisa menghela nafas melihat sifat Vanessa yang selalu murung dan tak banyak berbicara. Ia tak tau masalah wanita itu secara pasti namun ia sering melihat wanita itu melihat foto seorang pria di ponselnya. Apakah itu matenya? Apakah ia saudaranya? Karena setiap melihat foto itu ia selalu mengeluarkan air mata. Ia sangat penasaran setengah mati dengan kisah wanita itu. dia sangat yakin bahwa Vanessa bukan berasal dari Packnya dan juga berasal dari kota ini.

"Vanessa?" panggil Angela sambil menyentuh pundak wanita itu.

"......" Vanessa hanya menolehkan wajahnya kearah Angela tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Angela sangat paham dengan sikap diam wanita itu.

"Aku ingin bertanya karena aku sangat penasaran," ucap Angela tanpa basa-basi karena penasaran setengah mati.

"Tentang apa?" ujar Vanessa akhirnya namun dengan ekspresinya yang murung. Itulah ekspresi yang selalu ia perlihatkan pada kehidupan barunya.

"Apa kau merindukan seseorang? Aku tidak tahan lagi melihatmu yang selalu murung. Ini sudah setahun kau bersikap seperti ini. Katakan padaku!" desak Angela pada Vanessa.

Namun Vanessa hanya menggelengkan kepala. Angela memang benar kalau ia sedang merindukan seseorang. Ia sudah mencoba untuk melupakannya dan mencoba untuk bahagia. Tapi hasilnya mustahil. Ia tidak akan pernah bisa bahagia disini. Ia tidak akan pernah bisa melupakan dia. Tidak semudah itu.

"Kau bohong. Kenapa dengan dirimu Vanessa? Apakah tinggal disini membebankanmu? Apakah kau tidak bahagia dengan hidupmu? Aku sering melihatmu memandang foto seseorang sambil menangis. Katakan padaku!" desak Angela lagi. Ia sangat kasihan pada Vanessa yang selalu murung. Seolah tidak ada harapan untuk hidup lagi.

Vanessa hanya diam. Sangat betah untuk mengunci mulutnya rapat-rapat. Hatinya tiap hari amburadul dan berantakan. Chloe pun hanya bisa pasrah dengan sifat Vanessa. Chloe sebenarnya juga merasakan kesedihan tiap harinya merindukan mereka. Tapi ia hanya bisa menemani Vanessa dan mencoba menghibur Vanessa. Walau bisa tersenyum sebentar namun hasilnya tak bertahan lama. Hati manusia memang lemah daripada hati seekor serigala. Oleh karena itu, Chloe sangat paham bagaimana perasaan Vanessa. Hatinya selalu menangis. Itulah yang ia alami selama setahun ini.

"Vanessa? Kau mendengarkanku, bukan?" tanya Angela karena tidak ada jawaban sama sekali.

"Aku mendengarkanmu....hanya saja aku tak bisa menjawab pertanyaanmu itu," tutur Vanessa jujur sambil membuang nafasnya pelan.

"kenapa tidak?"

"Aku tidak sanggup untuk menceritakannya pada orang lain....hal ini sudah aku kubur dalam-dalam. Aku tidak ingin mengingatnya karena akan membuka kenangan pahit yang aku alami," isak Vanessa akhirnya.

"Ceritakan saja...kita adalah teman baik. Kau bisa mempercayaiku," yakin Angela sambil menyentuh pundak wanita itu.

"Tapi.....aku tidak bisa," ujar Vanessa sambil menutup matanya. Ia benar-benar tak bisa melakukannya. Ia takut akan mengingatnya lagi...membuatnya patah hati dan mengingatkannya akan kutukan yang ia jalani.

"Hei....kau tidak percaya padaku? Baiklah kalau seperti itu...aku akan memberitahu kalau kau adalah pendatang gelap di pack kami," ancam Angela pada Vanessa sehingga membuatnya menatap Angela dengan pandangan yang terkejut. Ia memang diam-diam memasuki tempat ini dan mengaku hanya sebagai turis yang sedang liburan dan tinggal beberapa waktu disini. Bisa gawat kalau ia sampai ketahuan kalau ia adalah werewolf yang kabur dari packnya sendiri. Ia bisa ditangkap dan dianggap sebagai mata-mata, dan yang lebih buruknya akan mendekam di Dungeon seumur hidupnya. Sebenarnya Angela tidak berniat untuk mengancam wanita itu, namun hal ini harus ia lakukan untuk mendapatkan kebenaran tentang wanita yang berstatus sahabatnya itu. ia kasihan kalau harus melihat wajah sedih itu tiap harinya. Tentu sebagai sesama wanita ia harus mengurangi beban wanita itu.

Fallen Luna (Moon Series #1) [END]Where stories live. Discover now